BAB 43 ; Kedai Es

4.5K 345 116
                                    

Lucu banget, aku nggak tahu harus kasih judul apa di part ini.

tapi Duh Gusti, semoga kalian nggak kecewa sama naskah ini yaa...

selamat hari minggu kesayangan akuuwwhhh

selamat hari minggu kesayangan akuuwwhhh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ada yang kangen Pak Arjun katanya wleee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ada yang kangen Pak Arjun katanya wleee... semoga yang pada kangen ini bukan mereka yang pernah komen "Halah ngapain sih dia keluar lagi." "mati aja udah."

BAB 43

Kedai Es

Giandra tersenyum menatap Galvin yang sedang bercengkerama dengan mama papanya. Suatu kelegaan yang luar biasa, begitu tadi ia sampai di rumah sakit, Rena mengabarkan bahwa papa Giandra sudah membaik, dan sang mama juga sudah berada di rumah sakit. Meski wanita paruh baya itu masih terlihat sedikit pucat, namun Giandra merasa lega setelah melihat sang ibunda minum obat.

Kini, kedua orang tuanya tengah membahas betapa indahnya Kuil Bongeun di wilayah Gangnam-gu, Seoul. Papa Giadra mengatakan akan pergi ke sana lagi setelah sembuh agar bisa mengikuti program tinggal di kuil untuk mempelajari kehidupan sehari-hari para biksu. Hal yang sudah jelas ditentang Giandra. Pria paruh baya itu juga menyarankan, jika Galvin berlibur di Korea, untuk berkunjung ke Pyeongsari Park.

"Di sana tempatnya sejuk, ada pemandangan gunung yang membentang, ada danau--"

"Kayaknya itu sungai deh, Pa."

FixedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang