11 b

10.7K 505 5
                                        

Seperti layaknya seorang pengusaha pada umumnya. Hari-harinya selalu disibukkan dengan dokumen, rapat dan melakukan perjalanan bisnis entah itu dalam atau luar negeri.

Tapi hari ini Achazia tampak punya sedikit waktu senggang. Sebelum kesibukannya kembali padat seperti biasanya.

"15 menit lagi ada punya janji bertemu dengan ketua dari grup Doren tuan Sevre " Feran yang menjelaskan tentang jadwal Achazia hari ini.

"ya, aku tahu, kamu sudah mengingatkan itu sejak 30 menit sebelumnya " cap Achazia menatap asisten pribadinya yang sekaligus adalah orang kepercayaan

"kau sudah menemukan tentang dia" Tanya Achazia

"Maaf, tapi belum ada kabar tentang orang yang tuan muda cari. " Feran tahu pasti siapa yang dimaksud dengan 'Dia' siapa lagi kalau bukan wanita misterius yang sudah 5 tahun terakhir ini tuan mudanya cari. Bahkan sudah 5 tahun berlalu tapi tuan mudanya itu sangat menginginkan wanita itu di temukan.

Membuat Feran menjadi penasaran, wanita seperti apa yang tuannya cari. Padahal selama bekerja dengan Achazia selama ini. Ia tidak pernah melihat tuanya mah repot-repot mencari seorang wanita. Yang ada justru para wanita itu, yang datang sendiri pada tuannya.

^^^^

Ruang pertemuan..

Seperti yang sudah di jadwalkan oleh Feran hari ini. Jika ia akan melakukan pertemuan dengan ketua perusahaan Doren. Untuk membicarakan tentang bisnis. Tapi tampaknya pertemuan kali ini tidak membuat Achazia senang.

Terlihat dari sikapnya terus saja bersikap dingin sejak masuk ruangan pertemuan. Sebagai orang yang sudah cukup lama di samping Achazia ia cukup tahu kalau Achazia tidak suka dengan adanya orang yang tak di undang ikut bergabung dengan urusannya.

Dan mungkin tuan Sevre tidak tahu atau memang sengaja melakukannya dengan datang kemari bersama dengan putrinya. Yang sangat terlihat begitu jelas tampak tertarik dengan Achazia

"Feran" Achazia tampak meminta Feran memberikan berkas yang di bawanya

" Ia, tuan" Feran pun memberikannya dan sekalian memberikan sebuah pulpen. Feran kembali ke posisinya berdiri samping Achazia sambil beberapa kali membenarkan kacamatanya, dan mengamati keadaan sekitar.

Feran tampak kembali mendekat ketiak Achazia memberikannya kode melalui hari. telunjuknya agar Farel mendekat. Feran tampak memberikan dokumen yang tadi Achazia berikan untuk di berikan pada tuan Sevre agar di baca sebelum mendatanginya.

Seakan tak punya rasa ragu dokumen yang Achazia ajukan langsung di tanda tangani begitu saja. Bahkan tak ada kata keberatan tentang pasal perjanjian yang Achazia ajukan untuk kerja sama.

^^^

Sevre tampak senang dengan pengajuan kerja samanya yang berhasil, akan tetapi hal yang sebaiknya sepertinya di rasakan oleh Nandini yang tampak begitu kesal.

Ia kesal karena sejak pertemuan tadi Achazia sama sekali tidak memandangnya. Jangankan memandang bahkan seolah tidak ada di dalam ruang pertemuan itu. Padahal Nandini sudah berusaha mencoba menarik perhatian Achazia melalu penampilannya yang sengaja ia buat mencolok dan juga mencoba memberikan Achazia kode kalau dia tertarik padanya. Tapi sayangnya pria itu tetap saja dingin dan menguap Nandini tidak ada.

Padahal dari informasi yang Nandini dapat, Achazia begitu punya banyak wanita dan juga mantan. Yang menurut Nandini mereka semua tidak secantik dirinya, tapi kenapa Achazia tidak memandangnya? Padahal tidak ada pria yang bisa menolak pancaran kecantikannya.

Kemarahan Nandini yang tidak dianggap oleh Achazia terbawa sampai rumah. Membuat Luna yang melihat putrinya tampak tak senang pun menghampirinya

" kenapa kok kesel? Bukanya kamu itu seharusnya senang bisa bertemu dengan tuan muda itu" Luna yang menghampiri putrinya yang tampak kesal

"Bagaimana aku enggak kesal mah! Achazia mengabadikan aku, dan ini pertama kalinya ada seorang pria yang berani mengacuhkan ku!" Nandini menceritakan semua yang terjadi bagaimana ia di acuhkan dan dianggap tak ada.

"Tenang sayang, mama yakin tuan muda itu bukan mengacuhkan dirimu, tuan muda itu pasti belum menyadari saja, bagaimana kecantikan putrinya ini. Dan mama bisa pastikan kepadamu. Saat tuan muda itu menyadari begitu berharganya dirimu, dia pasti akan bertekuk lutut padamu" Luna yang tampak memberikan semangat pada putrinya. Tentu saja Nandini tampak tak selesai sebelumnya. Karena apa yang di katakan oleh mamanya memang sangat benar!

Nandini bahkan tidak sabar membayangkan bagaimana Achazia akan mengais cinta kepadanya nanti.

^^^^

Singapura...

Tentu saja mendengar apa yang selama ini disembunyikan oleh mami mereka. Kedua bocah itu tentu saja terkejut. Tapi mereka juga mengerti mengapa maminya menyembunyikan hal ini. Pasti karena tidak ingin mereka berdua jadi sedih dan merasa kecewa kalau tahu kenyataannya..

"Aku rasa mami selama ini sudah sangat menderita " tutur Raja kerja mematikan suara alat penyadap jarak jauh mereka

" ya... aku setuju itu, dan aku merasa bersalah pada mami" ucap kaisar

" Aku, juga..." sambung Raja. " tapi sekarang apa yang akan kita lakukan?" Tambahnya

"karena selama ini mami sudah hidup menderita karena ulah laki-laki itu? Yang mencampakkan mami begitu saja dan juga membuang kita dalam hidupnya? bagaimana kalau kita memberikan pria itu sedikit merasakan bagaimana rasanya menderita ?" ucap Kasar memberi saran

" aku setuju...." seru Raja. " tapi masalahnya siapa laki-laki brengsek itu? Mungkin akan mudah mencarinya kalau kita tahu siapa mamanya, atau di mana tempat tinggalnya. Tapi masalahnya nama pun kita tidak tahu. Jadi bagaimana cara membuat dia merasakan rasanya menderita dalam hidup " urai Raja.

" kau benar juga. Ini bukan hal yang mudah. Karena kita tidak punya petunjuk tentang siapa dia. "dua bocah itu tampak lesu ketiak memikirkan tentang ini.

Mungkin semua akan mudah kalau mami mereka setidaknya mengingat siapa pria yang bersamanya malam itu. Dan jika harus bertanya lagi tentang siapa papi mereka. Baik raja mau pun kaisar tidak mau melihat maminya sedih lagi...

" anak-anak, apa kalian sudah tidur " baik Raja mau pun kaisar langsung kembali ke tempat tidurnya masing-masing ketika mendengar suara Vannya dari balik pintu.

Krekkk .... suara pintu terbuka, dan saat pintu terbuka yang terlihat oleh vannya adalah dua malaikat kecilnya yang sudah terlepas di atas tempat tidur masing-masing

"Maafkan mami, mami pasti selama ini membuat kalian kecewa " tutur vannya pelan agar kedua putranya tidak terbangun.

"Maafkan mami, kaisar "

"Maafkan mami, raja" ucap vannya sambil memberikan ciuman selamat malam pada kedua anaknya. Sebelum meninggalkan kamar tersebut..

Saat pintu kamar tertiup lagi, baik kaisar dan juga Raja. Langsung bangun dan saking menatap satu sama lain.

Mereka bisa merasakan apa yang di rasakan oleh maminya, bagaimana ucapan selamat malam dan kata minta maaf itu terdengar begitu pilu ditelinga mereka.

Membuat dua bocah itu berjanji tidak akan membahas masalah papi mereka lagi. Dan menganggap kalau papi mereka sudah mati atau pergi jauh.

Dan jika suatu saat tuhan memberikan takdir jodoh mereka akan bertemu dengan pria itu. Maka mereka akan membuat pria itu membayar semua rasa sakit yang sudah di berikan pria itu. Bagi Kaisar dan Raja siapa yang berani membuat maminya terluka atau sakit. Maka orang itu harus merasakan hal yang sama atau lebih

SESUATU YANG BERHARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang