27 B.

3.4K 294 24
                                    

"ia, memang akan lebih baik mereka menikah. Tapi sayangnya tidak semudah yang di ucapkan " jawab Julian

pernyataan Julian itu semakin membuat Achazia ingin tahu lebih lanjut apa yang terjadi di dalam kehidupan masa lalu orang tua Vannya "apa nona Lia menolak? Bahkan setelah dia tahu bahwa dia sedang hamil?"

"bisa di katakan tidak sepenuhnya menolak, dan tidak bisa di katakan menerima " jawab Julian santai

Kembali ke 25 tahun lalu

Semenjak hari di mana Sevre tahu Lia hamil. Sevre masih terus berusaha meyakinkan Lia kalau apa yang di katakannya serius. Tapi Lia yang tidak mudah percaya dangan orang lain.  Tentunya tidak semudah itu untuk percaya dangan kata-kata Sevre,  apa lagi Sampai detik ini, pemuda itu masih punya hubungan dengan wanita. Dan itu adalah kakak angkatnya sendiri. semua orang tahu kalau keduanya saling mencintai dan bahkan mereka sudah di gadang-gadang akan menjadi pasangan yang serasi dan juga cocok di masa depan.

Lagi pula..., Lia bukan orang suka merebut sesuatu yang bukan miliknya...

Untuk maslah kehamilannya ini, belum ada orang lain yang mengetahuinya, bahkan sebenarnya Lia tidak mau Sevre tahu tentang kehamilannya. Tapi sayangnya pria itu sudah tahu.

"tidak ada pilihan lain lagi " Lia  mengeluarkan sebuah surat yang ia simpan di dalam laci. Di mana di dalam surat itu Lia mendapatkan beasiswa penuh di salah satu universitas di Jepang.  Awalnya Lia berpikir untuk tidak menerima beasiswa tersebut, Lia awalnya berpikir untuk kuliah di dalam negeri saja, karena Lia juga ingin mencoba mencari orang tua kandungnya dan kalau Lia kuliah di luar negeri itu akan memperkecil kemungkinan Lia untuk bisa bertemu dengan orang tua kandungnya.

Bukan Lia tidak bersyukur karena sudah mendapatkan keluarga asuh yang baik. Tapi rasanya akan wajar jika seorang anak yang di adopsi ingin tahu siapa orang tua kandungnya.

Setidaknya dia bisa tahu seperti apa wajah mereka. Dan Lia juga tidak akan menyalahkan atau mempertanyakan kenapa dia di katakan di panti asuhan. Karena Lia percaya mereka pasti punya alasan sendiri untuk melakukan hal semacam itu.

Siapa sangka surat beasiswa yang awalnya ingin Lia buang kini justru akan memberikannya solusi, baik dari rasa  malu yang akan keluarga angkatnya dapatkan saat tahu tentang kehamilannya yang tidak bersuami dan yang paling penting lagi adalah  menjauh dari Sevre yang terus menerornya hampir setiap saat yang membuat Lia merasa semakin tidak nyaman.

Apa lagi setiap mendengar kata-kata ' aku akan bertanggung jawab ' itu terdengar seperti Lia tengah memakasa seorang, dan Lia bukan orang yang  suka memaksa.

Lia, juga tidak ingin sebuah hubungan yang  awalnya di dasari dengan keterpaksaan, apa lagi di dasari dengan rasa kasihan sertaiba. 

Itu semakin membuat Lia yakin. Lagi pula Lia sudah berencana setelah nanti selesai kuliah di Jepang dia tidak akan langsung kembali, mungkin akan bekerja Selama beberapa tahun untuk membangun karirnya sambil nanti menunggu anaknya cukup besar, Lia baru akan kembai.

Lagi pula jika tiba-tiba pulang setelah kuliah selesi lalu  pulang membawa anak kecil pasti akan membuat keluarganya bertanya-tanya. Anak siapa itu?

~•~•~•

Lia langsung menemui orang tuanya untuk membicarakan masalah beasiswanya setelah ia memikirkan Semuanya dengan matang. Lagi pula dia tidak akan punya banyak waktu untuk terus berpikir, Lia juga tidak ingin menerima pertanggungjawaban Sevre.

Bagi Lia entah kejadian saat malam itu akan membuatnya hamil atau pun tidak,  Lia tidak bisa begitu saja merubah sikapnya pada Serve dalam satu malam. Bagi Lia Sevre akan selalu jadi orang asing dalam hidupnya

SESUATU YANG BERHARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang