32a

2.4K 312 27
                                    

"bos.... Kita masih punya pertemuan 30 menit lagi" sebenarnya Feran  tidak mau menggagu acara romantis bosnya ini. Tapi hari ini  mereka punya miting penting dari perwakilan perusahaan dari jepang. Dan itu akan di mulai sekitar 30 menit lagi. Jadi mau tidak  mau Feran harus mengganggu momen indah itu.

Achazia sangat terlihat enggan untuk berpisah dari Vannya. Yang membuatnya hampir lupa jika hari ini dirinya punya pertemuan penting, jadi meskipun enggan untuk meninggalkan Vannya. Namu Achazia  tidak punya pilihan selain meninggalkannya untuk kali ini. Apa lagi  peremuan dengan  perwakilan jepang.  Karsna sudah sejak lama Achazia  mengincar hubungan kerja sama dengan perusahaan ini. 

" pergilah" Vannya  bisa melihat dari mata pria itu bahwa dia enggan. Seakan dia akan kabur ketika pria ini tidak ada.  "aku tidak akan Kemana-mana, aku akan  menunggumu untuk pulang nanti" tambahnya. mendengar janji  wanita itu, yang akan menunggunya pulang. Membuat Achazia merasa senang.  Intah mrngapa ia merasa seperti memiliki keluarganya sendiri. Keluarga yang bahagia dengan anak yang  lucu. Serta istri yang akan selalu menyambuntnya ketika darinya pulang kerja.

Cup... 

Sebuah kecupan mendarat  di kening Vannya.  Membuat Vannya  tertegun  untuk beberapa " tunggu aku..." bisiknya dengan suara lembut sebelum pergi. Vannya  hanya mengangguk sebagai jawab. Achazia  tidak berbaik  untuk  melihat Vannya. Sedangkan Vannya  yang seolah tidak percaya dan tidak siap dengan kejadian tadi masih terdiam den tangannya  tanpa sadar memegang keningnya, dimana baru beberapa saat lalu Achazia menciumya.

" kenapa jantungku berdebar?  " gumam Vannya tanpa sadar sambil memegang bagian dada sebelah kiri

***

Achazia dan Feran saat ini sedang ada di ruang peremuan dan mereka baru saja menyelesaikan penada tanganan kerja sama dengan pihak Jepang. Pertemuan itu berakhir setelah sekitar satu jam kemudian

Satu jam kemudian

Saat ini Achazia  sedang mengurusi beberapa dokumen yang perlu dia pahami sebelum menadatanganinya.  Achazia  terluhat begitu serius membaca dokumn tersebut. Hingga ketukan pintu mrmbuat Achazia  mengalihkan pandangannya dari semua dokumen itu

Suara pintu di ketuk

" permisi mengganggu pak"

" ya, ada apa" jawabnya masih fokus pada dokumen

" pak, di lobby ada seseorang wanita yang ingin bertemu dengan bapak" Ujarnya. Itu adalah sekretaris Achazia yang baru saja masuk dan mengabari jika ada yang ingin bertemu.

" bukannya hari ini tidak ada jadwal lain selain dengan utusan dari jepang? "

" ia pak" jawab Feran yang kebetulan ada yang memang sejak tadi membantu Achazia menangani dokumen.

" semua sudah di tandatangani,  sisanya kamu yang mengurus Feran" Achazia  memberikan hanpir 5 map pada Feran untuk di tidak lanjuti lebih lanjut.

" baik pak" Feran menerima dokumen tersebut. Lalu kemudian meninggalkan ruangan Achazia. Setelah itu baru Achazia  mengalihkan perhatiannya pada sekretaris yang masih ada di ruangannya menunggu printah selanjutnya.

"katakan pada orang itu,  kalau hari ini saya sibuk.  Dan katakan juga dia harus membuat janji jika ingin  bertemu Terlebih dahulu" putus Achazia  yang kembali pada tumpukan keras di atas meja.

Namun merasa orang di depannya tjdak pergi Achazia bertanya '" ada apa,  kenapa tidak pergi"

" tapi pak,  wanita itu bilang dia adalah calon tunangan bapak" kata si sekretaris dengan nada sedikit ragu dan juga takut. Apa lagi melihat tatapan tajam atasanya itu Membuat si sekretaris menjadi ciut nyalinya .

SESUATU YANG BERHARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang