"bos.... Kita masih punya pertemuan 30 menit lagi" sebenarnya Feran tidak mau menggagu acara romantis bosnya ini. Tapi hari ini mereka punya miting penting dari perwakilan perusahaan dari jepang. Dan itu akan di mulai sekitar 30 menit lagi. Jadi mau tidak mau Feran harus mengganggu momen indah itu.
Achazia sangat terlihat enggan untuk berpisah dari Vannya. Yang membuatnya hampir lupa jika hari ini dirinya punya pertemuan penting, jadi meskipun enggan untuk meninggalkan Vannya. Namu Achazia tidak punya pilihan selain meninggalkannya untuk kali ini. Apa lagi peremuan dengan perwakilan jepang. Karsna sudah sejak lama Achazia mengincar hubungan kerja sama dengan perusahaan ini.
" pergilah" Vannya bisa melihat dari mata pria itu bahwa dia enggan. Seakan dia akan kabur ketika pria ini tidak ada. "aku tidak akan Kemana-mana, aku akan menunggumu untuk pulang nanti" tambahnya. mendengar janji wanita itu, yang akan menunggunya pulang. Membuat Achazia merasa senang. Intah mrngapa ia merasa seperti memiliki keluarganya sendiri. Keluarga yang bahagia dengan anak yang lucu. Serta istri yang akan selalu menyambuntnya ketika darinya pulang kerja.
Cup...
Sebuah kecupan mendarat di kening Vannya. Membuat Vannya tertegun untuk beberapa " tunggu aku..." bisiknya dengan suara lembut sebelum pergi. Vannya hanya mengangguk sebagai jawab. Achazia tidak berbaik untuk melihat Vannya. Sedangkan Vannya yang seolah tidak percaya dan tidak siap dengan kejadian tadi masih terdiam den tangannya tanpa sadar memegang keningnya, dimana baru beberapa saat lalu Achazia menciumya.
" kenapa jantungku berdebar? " gumam Vannya tanpa sadar sambil memegang bagian dada sebelah kiri
***
Achazia dan Feran saat ini sedang ada di ruang peremuan dan mereka baru saja menyelesaikan penada tanganan kerja sama dengan pihak Jepang. Pertemuan itu berakhir setelah sekitar satu jam kemudian
Satu jam kemudian
Saat ini Achazia sedang mengurusi beberapa dokumen yang perlu dia pahami sebelum menadatanganinya. Achazia terluhat begitu serius membaca dokumn tersebut. Hingga ketukan pintu mrmbuat Achazia mengalihkan pandangannya dari semua dokumen itu
Suara pintu di ketuk
" permisi mengganggu pak"
" ya, ada apa" jawabnya masih fokus pada dokumen
" pak, di lobby ada seseorang wanita yang ingin bertemu dengan bapak" Ujarnya. Itu adalah sekretaris Achazia yang baru saja masuk dan mengabari jika ada yang ingin bertemu.
" bukannya hari ini tidak ada jadwal lain selain dengan utusan dari jepang? "
" ia pak" jawab Feran yang kebetulan ada yang memang sejak tadi membantu Achazia menangani dokumen.
" semua sudah di tandatangani, sisanya kamu yang mengurus Feran" Achazia memberikan hanpir 5 map pada Feran untuk di tidak lanjuti lebih lanjut.
" baik pak" Feran menerima dokumen tersebut. Lalu kemudian meninggalkan ruangan Achazia. Setelah itu baru Achazia mengalihkan perhatiannya pada sekretaris yang masih ada di ruangannya menunggu printah selanjutnya.
"katakan pada orang itu, kalau hari ini saya sibuk. Dan katakan juga dia harus membuat janji jika ingin bertemu Terlebih dahulu" putus Achazia yang kembali pada tumpukan keras di atas meja.
Namun merasa orang di depannya tjdak pergi Achazia bertanya '" ada apa, kenapa tidak pergi"
" tapi pak, wanita itu bilang dia adalah calon tunangan bapak" kata si sekretaris dengan nada sedikit ragu dan juga takut. Apa lagi melihat tatapan tajam atasanya itu Membuat si sekretaris menjadi ciut nyalinya .
KAMU SEDANG MEMBACA
SESUATU YANG BERHARGA
Romancedi jebak adik sendiri di sebuah club malam , yang berakhir terkapar di dalam kamar bersama pria misterius . benar-benar awal dari segala kemelut dalam hidup mulai dari fi usir , mengetahui dirinya hamil, di rampok dan harus hidup terlunta-lunta di...