27 A. Menguak tabir

3.7K 342 28
                                    

"Rahasia? Rahasia apa?"

Suasana sunyi untuk sejenak. Seolah suara sekecil apa pun bias terdengar jelas saat ini. "tudak tahu ini harus di sebut aib atau sebuah rahasia, semua ini berawal dari kejadian lebih dari 25 tahun yang lalu... "

Flashback 25 tahun lalu...

Ke tika masa SMA berakhir itu adalah masa di mana seorang memilih jalan mereka masing-masing entah apa pun itu.  Tak terkecuali dengan Sevre, pemuda tampan itu sudah merancang masa depannya dengan indah bersama dengan kekasihnya, yang sekaligus teman bermainya waktu kecil.  Siapa lagi kalau bukan Luna.  Kedekatannya dengan Luna yang sudah terjalin begitu lama.  Di mana hampir di setiap fase mereka lalu bersama, dari bersekolah TK di tempat yang sama,  SD yang sma, SMP yang sama dan samapi saat ini mereka bersama. Bahakan mungkin hampir semua orang mengetahui tentang hal itu.  Dan bayak orang yang beranggapan bahwa kisah cinta keduanya manis. 

Bhakan kedua keluarga seolah sudah setuju Jika keduanya menikah di masa depan.  Selain sudah mengenal keluarga satu sama lain.  Siapa yang tidak mengenl keluaraga Arkeana.  Apa lagi Serve merupakan putra satu-satunya dari Resstivee Arkeana (kakek Vannya) yang bisadi katakan sebagai orang terkaya. Meskipun orang tua Luna sendiri bisa di katakan juga berasal dari strata sosial yang sama meskipun tak sekaya keluraga Arkeana. Namun masih bisa di katakan cukup bisa mengimbangi nama besar keluarga Arkeana.

Akan tetapi hubungan yang selalu terlihat baik-baik saja selamya akan tetap baik.  Akan ada badai yang datang menguji. 

1 minggu setelah kelulusan Serve berniat untuk melamara Luna, karena Serve berpikir hubungan mereka sudah terlalu lama dan Serve sebagai seorang pria berniat untuk menujukan keseriusannya dengan melamar Luna. Dan selama perjalanan menuju tempat yang merka jadikan sebagai tempat untuk bertemu Serve sudah membayangkan bayak hal manis yang akan terjadi. Terurama reaksi Luna yang pasti akan sangat senang yang pasti akan membuat wanita caem itu kehabisan kata-kata. Sudah terbayang di kepala Serve.

"maaf,  Erve. Aku tidak bisa "

" kenapa Luna? "

"apa aku melakukan Kesalahan samapai kamu menolakku,  kalau ia katakan saja.  Aku pasti akan memperbaiki sikapku yang tidak kamu sukai..." sayangnya semua yang terjadi tidak seperti apa yang di harapkan Serve. Saat Serve  mengatakan bahwa ia ingin melamar Luna bukan jawaban 'ia' yang di dapatkan justru kata 'maaf dan tidak bisa'

"tidak ada yang tidak aku sukai darimu Erve, kau baik bahkan sangat baik.  Bahkan aku tidak pernah bertemu pria yang sebaik kamu setelah papaku.  Tapi maaf,  sungguh aku benar-benar mimta maaf aku tidak bisa menerima lamaranmu untuk saat ini" tutur Luna

" kenapa?  Apa kamu sudah tidak mencintaiku lagi? "meskipun msrasa marah dan kesal tapi sebisa mungkin sevre tidak memperlihatkan hal itu pada Luna. Karana Sevre tahu Luna sangat takut dengan keributan apa lagi melihat orang marah.

Jadi semarah apa pun serve saat ini, ia habya bisa mengeplkan tangannya sebagai pengendalian emosinya.

"aku cinta kamu, tapi kamu juga tahu dari dulu aku sangat suka menari dan menyanyi... "

" aku tahu, ternyata aku di hatimu tidak jauh lebih berharga dari pada impianmu" serve yang sudah kecewa tidak mau lebih kecewa akhirnya serve berniat untuk pergi, tapi sayang saat hendak pergi Luna menahan tangannya.

" apa kau marah? " tanya Luna

"tidak, sama sekali tidak marah " Luna yang mendengar bahwa serve tidak marah karena hal ini. Merasa tenag dan memeluk serve dengan cukup erat.  Awalnya Luna berpikir bahwa Serve benar-benar marah padanya,  tapi merasakan pelukannya di balas Luna baru bisa yakin kalau pria di depannya ini memang tidak marah

SESUATU YANG BERHARGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang