SESUATU YANG BERHARGA

33

Setelah pulang dari dokter sejak krmarin siang Luna sama sekali tudak keluar kamar.  Ya, wanita itu mengunci dirinya di dalam kamar.  Hanya meminta makanan di antar ke kamar saja.  Tentu saja itu membuat semua orang cemas dan tentunya  membuat Sevre jadi merasa bingung dengan perubahan sikap Luna yang terlalu tiba-tiba, tidak biasanya wanita itu mengurung dirinya du dalam kamar seperti ini.

" apa kau tahu apa yang terjadi dengan nyonya semenjak dia kembali kemarin? "

"tidak,  tuan. Nyonya langsung pergi keatas dan juga mengurung diri di kamar samapi saat ini tuan " jawab si kapala pelayan.

Sevre mengguk sebagai tanda kalau mengerti masalah ini. Pelayan itu pun pergi. Meninggalkan Sevre yang masih duduk di ruang tengah seorang diri. Kemudian membuka ponselnya dan melihat pesan yang akan selalu muncul ketika Luna atau Nandini melakukan pembayaran atau Transaksi dengan menggunakan kartu yang ia berikan. Termasuk hal kemari. Dimana dia mendapatkan pemberitahuan jika sepertinya Luna baru saja melakukan pembayaran tagihan di rumah sakit.

Awalanya pada awalnya sevre tidak curiga akan transaksi ini.  Karena bisanya Luna memang sering melakukan pemeriksaan rutin setiap bulan.  Namun entah mengapa beberapa bulan kebelakangan ini Luna makin sering melakukan pemeriksaan. Awalanya sevre tidak peduli namun dengan melihat apa yang terjadi hari ini.  Tidak tau bagaimana ada rasa curiga yang muncul untuk Luna,  terlebih lagi semenjak hal-hal yang bisa di katakan tidak seperti apa yang selalu ia lakukan. Membuat Sevre mulai berpikiran mungkinkah ini semua ada sangkut pautnya dengan apa yang terjadi belakangan ini.  Bukan hanya masalah Luna yang sering melakukan pemeriksaan rutin yang jaraknya cukup bisa di bilang sering.  Namun,  sempat beberapa Kali meskipun tidak terlalu jelas Sevre sempat melihat kalau ada beberapa luka yang terlihat Seperti bekas tamparan, pukulan dan sempat beberpa kali sevre melihat ada beberapa luka memear yang agak samar seperti di bagian punggung, pergelangan tanganan Luna.

Tentunya, itu menimbulkan pertanyaan sampai saat ini.  Karena seingatnya ia tidak pernah atau tidak ingat pernah memukul atau mendorong Luna sama sekali.  Tentunya dari mana dan bagaimana bisa Luna mendapatkan luka itu masih jadi pertanyaan baginya. 

Tentunya dengan hanya berbekal rasa curiga dan bukti Transaksi ini tidak akan bisa membuat Luna mengatakan apa yang  sebenarnya terjadi. Dan tidak tahu kenapa Sevre merasa bahewa pasti saat ini sedang ada hal yang sedang di sembunyikan oleh Luna. Entah hal besar apa yang wanita itu sembunyikan, tapi Sevre yakin jika hal ini bukan lah hal yang sangat sederhana...

***

" daddy, kenapa pangeran itu harus menyatakan  peperangan pada kedrajaan sang putri dan kenapa pangeran itu sangat egosi . Hanya untuk sekedar mendekati sang putri.  Kenapa tidak langsung  datang ke sang putri dan memintanya menikah dengannya dengan jalan damai. kanapa harus ada perang dan juga gencatan senjata dan juga perang?  Bukankah itu hal  merugikan"   tanya Raja

"mungkin menutut pameran itu,  mendapatkan sang putri dengan cara damai tidak akan mudah. karena menurut sang pangeran , putri itu tidak akan pernah mau bersama denganya karena sang pangeran itu terkenal sangat kejam yang akan membuat purti menjadi takut. Terlebih lagi bukan hanya ada satu atau dua pangeran di seluruh negeri yang ingin menikah dengan sang putri. Yang membuat pangeran itu merasa bahwa mungkin  kesempatan mendapatkan putri akan semakin kecil.  Maka dari itu pangeran itu memilih cara peperangan untuk bisa memilik sang putri

" bukankah itu tidak adil?  Dan kenapa pangeran itu sangat egois "

"Raja, benar memang itu tidak adil dan egosi. Tapi itu adalah cara sang pangeran untuk bisa melindungi sang putri dari orang-orang yang jahat di sekitarnya.  Karena pangeran tahu bahwa meskipun putri itu terlihat baik-baik saja dan bahagia di luar.  Tapi sebenarnya putri sangatlah lemah dan penakut.  Dan pangeran hanya ingin putri itu baik-baik saja dan tidak merasa kalau dia sendirian"