Semenjak hari itu. Sevre tidak pernah sedikitpun tidak mencari tahu tetang kabar Lia, Sevre terus berusaha untuk bisa bertemu dan bicara empat mata dengan wanita itu. Selama 2 tahun belakangan ini. Tapi terap saja hsilnya selalu gagal. Lia selalu saja mencoba menghindar. Sama seperti 1,5 tahun lalu saat Sevre akhirnya bisa menyusul wanita itu ke Jepang setelah perjuangan yang tidak mudah. Hampir setiap hari Sevre selalu mengirimkan Emali pada Lia, walaupun Emalinya selalu di abaikan oleh Lia, sevre juga pernah mencoba menghubungi Lia, tapi setelahnya nomornya langsung tidak bisa di hubungi kembali. Tidak hanya sangat sulit untuk bisa sekedar mengetahui kabar Lia, Sevre sebenarnya bisa menyusul Lia ke Jepang langsung jika ia mau. Akan tetapi keadaan tidak memungkinkan untuk ke sana. Hampir lebih dari 5 bulan hampir setiap pagi Sevre selalu mengalami muntah yang benar-benar membuatnya lemas, selama 5 bulan terakhir makanan yang bisa Sevre konsumsi hanyalah bubur putih polos dan segelas jus semangka serta air putih. Pernah beberapa kali Sevre mencoba memakan sesuatu tapi hasilnya semua makan itu langsung membuatnya muntah
Sebagai orang tua tentu tuan Arkeana melihat putranya yang hanya bisa makan bubur putih setiap hari. Beliau juga merasa tertekan dan hanya bisa meminta beberapa dokter untuk memberikan beberapa resep vitamin untuk menjaga kesehatan Sevre. Dan kebisaan Sevre yang hanya bisa makan bubur putih untungnya berakhir di bulan ke-5 di mana pada saat itu jika di hitung-hitung usia kandungan Lia sudah mencapai usia 7 bulan.
Sevre yang mengetahui jika sebentar lagi bayinya akan lahir, ia memutuskan untuk tidak bisa terus diam dan hanya menunggu balasan dari Lia, atau menuggu sampai lia mau bicara dan bertemu dengannya.
Sevre nekat datang meskipun kemungkinan terbesarnya Lia akan mencoba mengusirnya. Tapi Sevre siap bahkan dia tidak akan menyerah meskipun 100 kalipun Lia mengusirnya.
Sevre masih ingat pertama kalinya bertemu Lia dengan keadaan pertnya yang sudah semakin membesar. Ada rasa bersalah, marah, kecewa dan juga takjub di saat yang bersamaan. Membuat Sevre tidak bisa mengatakan dua kaliamt 'hai dan apa kabar'. Padahal sebelumnya Sevre sudah memiliki begitu pertanyaan yang ingin ia tanyakan. Tapi etah mengapa hanya dua kalimat itu yang tersisa di otaknya. Sungguh memalukan rasanya.
Seperti yang Sevre duga sejak awal. Kedatangannya tidak akan pernah di sambut dengan baik oleh Lia, bahkan setelah lama tidak berremu. Bahkan Lia saat iti lia tidak mau repot-repot membalas sapaannya. Dan hanya diam sejenak dan masuk begitu saja kedalam rumah. Ironis sekali.
Seanadainya Lia tahu bahwa Sevre sudah menunggu di depan apartemen Lia selama lebih dari 5 jam. Mungkinkah Lia akan membiarkannya masuk?
Awalnya Lia bermaksud untuk tidak terlalu memikirkan keberadaan Sevre di sekitarnya. Lia terus bersikap acuh tak acuh bahakan mengagap seolah tidak ada Sevre di sekiranya. Akan tetapi lambat laun Lia mulai terganggu dengan kehadiran Sevre di sekiranya. Hampir setiap malam Lia tidur dengan perasaan was-was takut-takut jika saat dirinya tidur Sevre akan tiba-tiba menerobos masuk ke kamarnya. Meskipun sebelum tidur Lia selalu mengecek pintu kamarnya akan sudah benar-benar terkunci. Akan tetapi siapa yang akan bisa menjamin jika pria itu tidak akan melakukan sesuatu. Apalagi mereka tinggal dalam satu rumah. Itu pun dengan sangat terpaksa Lia menampung pria itu di rumahnya. Jika bukan karena di minta oleh orang tuanya menampung Sevre selama ada di Jepang.
Padahal menurut Lia, orang seperti Sevre tidak perlu harus menumpang di apartemennya. Di saat pria itu bahkan mungkin bisa membeli apartemen untuk ia tinggali selama di sini. Karena tidak mungkin seseorang dari keluarga Arkeana akan mengalami ke sulitan uang. Jadi saat sevre mengatakan ia tidak punya uang Lia sama sekali tidak akan pernah percaya
Tapi...
Baru satu bulan mereka tinggal bersama Lia mulai merasa tidak nyaman dengan adanya Sevre. Menurut Lia pria itu terlalu berlebihan dan juga terlalu melarangnya untuk melakukan apa yang Lia sukai. Bukan hanya itu Sevre persis seperti benalu bagi Lia, selain melarang melakukan ini dan itu pria itu ternyata jauh lebih cerewet dari pada perempuan. Jangan makan ini lah, makan saja yang ini. Ini sehat untuk ibu hamil, ini terlalu keeas, terlalu bermainya, terlalu, pedas, terlalu manis, terlalu asin, terlalu pahit dan masih banyak kata terlalu dan terlalu yang selalu keluar dari mulut pria itu sampai-samapi membuat Lai merasa kesal!
KAMU SEDANG MEMBACA
SESUATU YANG BERHARGA
عاطفيةdi jebak adik sendiri di sebuah club malam , yang berakhir terkapar di dalam kamar bersama pria misterius . benar-benar awal dari segala kemelut dalam hidup mulai dari fi usir , mengetahui dirinya hamil, di rampok dan harus hidup terlunta-lunta di...