Malam semakin larut saat Kieran dan Guntherson membersihkan kekacauan yang terjadi.
Sebelum matahari terbit, Kieran berkata kepada Guntherson supaya kembali ke sekolah.
Kieran kembali ke apartemennya dan membersihkan tempat itu sebelum mengambil Buku Keterampilan dari lantai. Itu yang dijatuhkan Swarko dan belum sempat diambil kieran. NPC tidak dapat melihat atau menyentuh Buku Keterampilan.
New Skill Book ditemukan: Lockpicking]
[Apakah lamu ingin mempelajarinya?]
"Ya!"
[Skill Learned: Lockpicking]
[Nama: Lockpicking (Basic)]
[Attributes: Agility, Intuition]
[Skill Type: Ancillary]
[Effects:dapat membuat kunci sedehana dari jepit rambuat,kawat,dan obeng]
[Consumes: Stamina]
[Prasyarat: None]
[Remarks: pastikan tidak ada orang saat anda menbuka kunci!]
...Sekali lagi, pengetahuan dipindahkan ke benak Kieran. Kieran secara otomatis meraih salah satu alat kunci. Dia merasakan ujung jepit rambut dengan jarinya. Ada rasa akrab, rasa yang membuat Kieran menyeringai.
Meskipun dia telah mengalami proses transfer pengetahuan beberapa kali, itu masih mengejutkannya setiap kali dia memperoleh keterampilan baru.
Dia dengan hati-hati merasakan perubahan skill [Lockpicking] sebelum dia mengetatkan mantelnya dan berbaring di tempat tidur.
Masih ada waktu tersisa sebelum matahari terbit. Cukup baginya untuk mengistirahatkan matanya.
Kieran menghargai sisa waktu itu, dia tahu kedamaian seperti ini tidak akan ia dapatkan beberapa hari kedepan
...
Sudah sekitar jam 7 pagi, dan matahari sudah bersinar terang. Kieran tiba di Sekolah St. Paolo sekali lagi.
"Pagi, Reed!" dia menyapa sang kapten dengan penuh semangat.
Reed mendengus pada Kieran, tetapi dia tidak menghentikannya.
Dia menempatkan perintah Sister Mony di atas emosinya sendiri.
Kieran tidak repot mengakui perlakuan dingin sang kapten. Dia langsung menuju ke pondok Guntherson seolah itu adalah halaman belakang rumahnya sendiri.
"Pagi Kieran! Aku punya roti, susu, dan madu! Sebenarnya aku lebih suka daging babi panggang buatanku sendiri!"
Dibandingkan dengan Reed, Guntherson jauh lebih ramah. Dia bahkan mengundang Kieran untuk sarapan.
Meja kecil itu dipenuhi makanan. Tidak ada yang akan percaya bahwa makanan sebanyak itu hanya untuk pria berusia 80 tahun. Jumlah yang sama bisa memberi makan tiga hingga empat pria dewasa.
"Aku juga suka daging!" Kieran tersenyum, tidak menolak tawarannya.
Setelah malam sebelumnya, hubungan mereka semakin dekat. Mereka berubah dari sekadar kenalan menjadi teman.
Namun, tidak ada yang berbicara tentang apa yang terjadi malam sebelumnya. Meskipun Sister Mony tidak bergabung dengan mereka untuk sarapan, mereka tetap diam tentang hal itu.
Sekali lagi, Kieran menyesal bahwa makanan itu hanya bisa mengisi perutnya, tetapi tidak menambah kesehatan atau staminanya.
Tetap saja, itu tidak menghentikan kiearan untuk menikmati makanan didepannya. Dia melahap makanan seperti tornado dan menjilat piringnya sampai bersih.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DEVIL'S CAGE
Science FictionPenulis : Rusty Dragon Alih bahasa :sang jiwa Kategori : Game Selamat datang di permainan bawah tanah virtual tanpa jaminan perlindungan, penuh dengan pemain yang mengintai dalam mencari kelangsungan hidup, kekuatan, dan kekayaan. Kieran memilih unt...