69 ▪return▪

4.4K 442 130
                                    

Hei Nana up nih
Chap ini panjang.

2,7k word loh

Nana ingatkan
Di chap ini nama kasih target yaitu..

200 vote + 50 comment.

Kalau sudah sampai di situ Nana akan  up di hari itu juga.

Okay happy reading..












---

Bruk-

"Hei, are you stupid?!"

"Eoh?" Taehyung tampak bingung. Bukankah seharusnya ia sudah terkapar dilantai dasar dengan bersimbah darah? Bukankah harusnya ia sudah mati?

"Apa aku masih hidup?" Taehyung meraba bagian tubuh dan wajahnya.

"Hei,"

"Harusnya aku sudah mati sekarang, siapa yang menghalangiku hah?!" Bentaknya. Ia merasa ada seseorang yang masih memegangi tubuhnya dari belakang sampai sekarang.

Ia membalik dengan cepat dengan wajah sangarnya.

"Kenapa kau-" ucapan Taehyung terpotong. Ia melihat pria tersebut, mulutnya seketika tak mampu lagi mengeluarkan suara.

Keduanya tampak terkejut, dengan mata yang saling memandang satu sama lain.

"P-please don't do crazy things like this!" ucapnya sambil memapah Taehyung ke sebuah kursi.

Salah satu temannya memanggilnya

"wait a minute, nicol! Hei, my friend has called I should go, bye." Taehyung tak berucap apa apa ia masih melihat kepergian nya.

Ia tersenyum tipis.

Tak sadar ada seorang pria sedang berlari ke arahnya dengan terengah- engah.

"Tae!"

"W-wae?"

"Hei!" Hoseok segera membersihkan hidung Taehyung yang sudah mengeluarkan darah, ya dia mimisan.

"Apa yang kau lakukan, kau membuatku panik!" Taehyung mendengar nada bicara Hoseok memang benar panik dan keningnya berkerut.

"Ayo, ku bantu kembali ke kamarmu," Hoseok beralih memapah Taehyung untuk kembali ke kamar itu.

"Aku melihatnya, kini aku merasa jauh lebih tenang." gumam Taehyung terdengar lemah.

Wajahnya sudah pucat dan jejak darah mengering yang terlihat jelas di punggung tangannya.

"Kau tunggu disini sebentar. Aku akan memanggilkan Ansel." Hoseok sebenarnya ingin sekali memeriksa kondisi Taehyung, tapi ia sadar bahwa ia tak memiliki hak dan kewajiban tersebut.

Tak lama dari itu Ansel datang dengan tergesa.

Dengan segera ia memeriksa tubuh Taehyung, benar saja kondisinya menurut. Tubuhnya lemah tak berdaya.

"Jangan melakukan hal bodoh lagi, lihat sekarang kondisi mu menurun!" Omel Ansel, tangannya masih sibuk memasangkan infus di punggung tangannya lagi.

"Maaf aku ceroboh." ucap Taehyung menyesal.

Ansel menghembus napas pelan.

"Baiklah, sekarang kau istirahat. Jangan lakukan hal tersebut lagi, paham?" Taehyung mengangguk pelan.

Dokter itu beralih mengusap kepala Taehyung pelan lalu tersenyum.

"Aku pergi dulu." Ansel pergi dan Taehyung menatap kepergian hingga hilang di balik pintu.

I'm (Not) Fine (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang