56 ▪kesempatan?▪

4.1K 451 34
                                    

Nana up pagi pagi nih..
Tumben

Ngalong mulu bosen..

Okay
Nana ga mo banyk bcd
Happy reading..















---
"Apa ini hukumanku Eomma? Kalau begitu aku akan menerimanya."

---

Sudah 1 bulan. Tidak terasa bukan?

Namja itu masih enggan untuk membukakan mata hazel dan indah miliknya.

Kriet..

"H-hyung,"

Tepatnya malam ini ia datang ke kamar rawat Taehyung. Rasa bersalah akan semua perlakukan keji yang ia lakukan pada namja yang tengah berbaring di ranjang pesakitan nya.

Ia selalu datang setiap malam. Menyentuh tangan Taehyung. Ia tak berani datang ketika pagi, siang, ataupun sore hari sebab ia pasti akan mendengar kata kata itu lagi. Sebuah usiran dan makian.

"A-aku datang lagi."

Tes..

Sudah sering ia datang keruangan itu, ketika ia keluar pasti pipinya di hiasi oleh jejak air mata. Ia selalu menangis.

"K-kau merindukan ku kan Hyung? Hiks.. di sana indah ya? Kau sedang berbincang dengan riang bersama Eomma bukan? Hiks.. kau tahu Hyung? A-aku menderita, mungkin ini balasan yang harus ku terima atas semua perlakuan buruk yang kulakukan padamu dari dulu hiks.. dan maaf aku menyentuh tubuhmu dengan tangan kotor ini Hyung hiks.. mian."

"Jujur, aku merasa tak pantas untuk menemui mu bahkan mengajak bicara seperti ini, hiks.. ck, bodoh! kau masih melindungi ku padahal aku yang membuatmu babak belur waktu itu hiks.. beberapa hari yang lalu Yoongi Hyung memberiku beberapa pukulan di wajahku ini, sakit Hyung hiks.. tapi aku tahu, sakit ini tak sebanding dengan rasa sakit yang kau terima karena ku."

Jungkook menyentuh perut Taehyung. Ia mengingat kejadian ketika ia menusuk perut itu dengan pecahan kaca dari vas.

"M-mian."

Dan namja itu beralih mengelus kepala Taehyung dan beberapa helai rambut rontok dan tersangkut di tangannya.

"A-aku tak menyadarinya bahwa rambut ini mudah sekali rontok hiks.. dan sering kali aku menjambakkinya dengan tak berperasaan hiks.."

"Hyung setelah kau bangun nanti kau boleh memberi pukulan keras di perutku dan menjambakki rambutku sesukamu. Aku akan diam tak akan menolak. Limpahkan semua kekesalan mu Hyung pada tubuh namja yang tak berguna ini hiks.."

"Hyung segeralah bangun, tunjukkan mata indah mu padaku. Baiklah a-aku pergi nee dan akan kembali besok malam, jalja Taetae Hyung."

Namja itu meninggalkan kamar tersebut.

Tes..

Tetes air mata terlihat di sudut matanya yang masih tertutup.

---

Akhir akhir ini ia selalu menunjuk wajah datarnya. Bahkan lebih datar dari sebelumnya.

"Appa aku akan membawa Taehyung ke Jerman."

"M-mwo?"

Yoongi sedang berbicara dengan Jung Hoon dengan tangan di lipat di depan dada.

"Kenapa harus Jerman Yoongi-ya? Tak bisakah ia tetap disini?" Lirihnya.

I'm (Not) Fine (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang