67 ▪Victory▪

3.6K 352 14
                                    

Update nihh

Yuk langsung di baca







Happy reading :)


---

"H-Hyung-




"A-aku-

---

"Astaga hidungmu!" Pekik Yoongi, ia berlari ke arah Taehyung.

Mengambil dengan kasar beberapa lembar tisu. Langsung ia sumpal kan ke kedua lubang hidung sang adik.

Yoongi menekan tombol di samping ranjang Taehyung. ia melihat ke arahnya sedang memeluk erat sebuah buku kuno. Bahkan Yoongi tak tahu apa isi di dalam buku tersebut.

Baru saja Yoongi menyentuh buku itu namun sudah dihempas kasar tangannya.

"Tae, itu buku apa? Boleh aku melihatnya?"

"Tidak!"

"Apa itu sebuah buku berharga?"

"Sangat sangat berharga." suaranya terlihat begitu parau.

"Apa ada sedang mengganggu pikiran mu?"

"Tidak ada, kau tak perlu khawatir."

"baiklah."

Tak lama dari itu Ansel datang lagi. Ia menyuruh Yoongi untuk sedikit menggeser tubuhnya agar tak mengganggu. Dokter itu menyentuh kening Taehyung, sedikit hangat.

Ansel juga memeriksa sedikit tubuh Taehyung.

"Sudah kukatakan bukan jangan terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tak penting!"

"Maafkan Aku".

"Dan itu yang ada dalam genggaman mu, sebuah buku?"

"Hanya buku diary ku saja."

"Oh seperti itu rupanya, sebaiknya kamu istirahat agar kondisimu cepat membaik."

"Terima kasih Ansel sudah membantu kami."

"Ah tidak, ini sudah menjadi kewajiban ku." ucapnya sambil tersenyum.

"Kau dengar Tae? Jangan berpikir terlalu berat karena itu sangat mempengaruhi kondisi mu." Yoongi mengingat kan.

"Ada sesuatu yang harus kulakukan Hyung."

"Ya tentu aku mengerti, tapi jangan sampai seperti ini lagi."

"Huft, baiklah."

"Atau mau ku temani mengelilingi rumah sakit? Aku tahu kau bosan."

"Apa kau yakin?"

"Tentu, maaf ya. Akhir akhir ini aku sangat sibuk."

"Hei kenapa minta maaf? bahkan kau tak melakukan kesalahan sedikitpun Hyung." Ansel menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Mari ku bantu," Ansel membantu Taehyung untuk menaiki kursi rodanya.

"Ansel apa kau yakin?" Tanya Yoongi meyakinkan.

"Tentu, lagian aku juga suntuk dan butuh penyegaran. Tak perlu khawatir Yoon aku akan membawanya tak akan lama."

"Baiklah aku percayakan padamu."

"Terima kasih." jawabnya dengan tersenyum manis. Taehyung dan Ansel meninggalkan tempat itu.

.
.
.

"Hei Tae, boleh aku bertanya?"

"Tentu, apa itu Hyung?"

"Soal buku ini, terlihat sudah cukup lama. Apa buku kesayangan mu?"

I'm (Not) Fine (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang