I'm (Not) Fine (Tahap Revisi)

53 ▪oneul bam▪

Nana update nih..

Okay langsung ja ya?
Happy reading

---
"eodiseo?"

Taehyung mengambil benda lembab yang tertempel di keningnya.

"Sudah lebih baik?"

"Ajumma, kenapa aku disini dan siapa yang membawaku ke sini?" Ucapnya lemah.

"Kau demam Tae dan Jimin lah yang membawamu kesini."

Mata Taehyung membulat sempurna.

"A-apa? Dia yang membawaku pulang? Dari mana ia bisa tahu rumahku? Tunggu dompet, Ajumma bisa ambil kan tasku itu, tolong."

Jung Ajumma berjalan kebelakang pintu dan mengambil benda yang di minta Taehyung.

"Ini."

"Gomawo." Taehyung langsung merogoh isi tasnya dan mencari keberadaan dompet itu.

Dan dapat.

Ia memeriksa satu persatu benda di dalamnya. Alamat rumahnya masih ada, uang, ATM juga ada, dan hanya 1 yang tak ada yaitu kartu namanya.

"Ya tuhan pasti ia mengambilnya." Taehyung mengusap kasar kepalanya.

"Ia mengetahuinya Ajumma."

"Mengetahui apa?"

"Ia melihat kartu namaku. Sudah di pastikan ia mengetahui profesi ku." ucap Taehyung gusar. Jung Ajumma hanya diam tak bersuara.

Kalian ingat? saat itu Jung Ajumma tak mengetahui profesi Taehyung, tapi karena pak Lim yang memberitahukan hal itu pada Jung Ajumma akhirnya ia tahu sekarang.

"Ajumma ambil kan makanan nee," Jung ajumma mengalihkan pembicaraan.

"Aku tak mau."

"Kau masih sakit Tae." Taehyung menggeleng.

"Jadi apa yang kau inginkan hmm?"

"Bertemu Eomma." rasa sedih datang menghampirinya kembali. Matanya sudah di penuhi oleh air mata yang siap keluar jika ia mengedip sedikit saja.

Jung Ajumma membelalakkan matanya mendengar ucapan Taehyung.

"Apa maksudmu nak?" Tanyanya dengan nada lirih.

"Aku lelah. Aku mau bertemu Eomma. Aku sudah tak sanggup lagi."

Taehyung menangis begitu juga dengan Jung Ajumma.

"Kau mau pergi meninggalkanku Tae? Aku akan kesepian."

Taehyung bungkam.

"Apa yang membuatmu seperti ini hmm?"

"Mian Ajumma, Tae lelah bahkan mengucapkan kata 'lelah' saja bibir ini telah bosan."

"Aku tak mau terus menerus menderita. Aku sudah menahan ini dari lama." Taehyung menundukkan kepalanya tetes air mata mengenai celana sekolahnya.

"Baiklah, jika itu pilihanmu Ajumma tak bisa membantahnya. Ajumma yakin itu adalah yang terbaik."

"Ajumma bisa kau tersenyum sekarang?"

Jung Ajumma masih menghapus air mata di pipinya sekarang menatap Taehyung heran.

"Tersenyum lah sedikit saja."