Jemari yang melulu akan menggenggam tangannya itu kini tengah bergerak lihai diatas tuts keyboard, dengan fokus yang tertuju pada laptopnya membuat pria itu tak bisa diganggu bahkan barang sedetik. Hingga pria lainnya yang tengah memainkan es batu yang hampir mencair di dalam gelasnya itu berulang kali meluncurkan dengkusan sebal.Ia bosan, sudah tiga jam keduanya duduk disana tanpa melakukan apapun yang seharusnya. Hey ayolah, ini hari pekan dan bukan hal yang baru jika liburan akan dihabiskan dengan kencan. Bayangan hari yang menyenangkan dilalui dengan senyuman itu kini sirna, seharusnya tadi ia dirumah saja menghabiskan waktu dengan mebangkai di kasur kesayangannya.
"Lix.." merasa benar-benar jengah, ia kemudian mutuskan untuk mengalihkan perhatian seseorang yang berstatus sebagai tunangannya itu. Yang dipanggil hanya berdehem sebagai sahutan, melirik pun enggan.
"Ayo pulang."
"Bentar lagi! Nanggung ini!"
Bola matanya dirotasi kesal, lagi-lagi jawaban yang sama.. "Terserah!"
Menahan hasratnya untuk meledak di tempat umum, ia memutuskan untuk pergi ke counter untuk kembali memesan kopi, terhitung ia sudah habis tiga cup kopi dalam waktu tiga jam itu dan ini adalah cup yang keempat. Dan mungkin saja kedua barista sekaligus pemilik coffe shop yang ia kunjungi ini merasa bosan melihatnya yang terus mondar-mandir memesan minuman.
"Mas, affogato satu." Ujarnya pada salah satu barista yang melayani dirinya sebelumnya. Orang itu terlihat mengeryit padanya, mengundang lirikan tak suka sebab ia di pandangi tanpa berkedip. Maksudnya apa?!
"Mas!! Denger gak?!!" Ia menggebrak counter, membuat atensi beberapa pengunjung lainnya tertuju pada mereka, dan si barista pun tampak terkejut akan tindakannya. Terlihat orang itu menghela nafas..
"Maaf saya nggak bisa kasih pesanannya." Alisnya terangkat sebelah, heran akan respon yang diberikan oleh si barista yang tak ia ketahui namanya itu.
"Kok gitu?! Saya kan pembeli!!" Terang ia marah, keadaan hatinya sudah sangat buruk akibat sang kekasih yang bukannya memperhatikannya malah sibuk bermain game online, dan sekarang ketika ia sedang mencoba meredam emosi malah ada lagi yang membuat hati makin risiih.
"Masalahnya kamu udah konsumsi banyak kafein dalam jangka waktu berdekatan. Nggak bagus buat kesehatan dek." Urat pada pelipisnya muncul akibat dari kata terakhir yang dilontarkan oleh si barista.
"Saya bukan adek mu ya! Lagian suka-suka saya lah. Kan yang minum saya, kok yang repot mas nya?!! Saya pelanggan loh! Pelanggan itu raja, gimana sih!!" Ia kembali menggebrak counter dengan jengkel, tak mau peduli dengan tatapan sengit dari para pengunjung lain yang ditujukan padanya.
"Nanti kamu serangan jantung mau?" Maniknya membelalak tak terima mendengar lontaran kalimat itu. Melirik sinis pada sosok pria dibalik counter di hadapannya itu.
"Mas doain saya mati?!!" Sengitnya dengan suara yang mengundang atensi orang sekitar.
"Loh siapa yang doain--"
"Kenapa sih Jae? Dari belakang ribut bener." Kemudian seorang barista lain muncul, memandang heran pada dua pria berbeda tinggi badan yang saling melempar tatapan sebal satu sama lain.
Yang dipanggil 'Jae' itu menoleh, lantas menuding sosok pria berambut cokelat terang dihadapannya dengan tak suka. "Ini nih ada bocah susah bener dibilangin. Kan lo tau ini tuyul udah minum berapa banyak kopi, masa mau minta lagi."
"SAYA BUKAN TUYUL YA! KURANG AJAR BANGET NGATAIN ORANG!!" jelas ia tak terima dijuluki makhluk bantet sekaligus botak yang hanya memakai celana dalam seperti itu, ia memberikan ancang-ancang untuk mencekik orang yang tadi dipanggil 'Jae' oleh pria lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[9]SEO CHANGBIN ft K.idols - Soft/Uke/Bott
FanficSeo Changbin Story ft other idols -oneshoot/twoshoot (+ REKOMENDASI & PROMOSI FF CHANGBIN UKE/SOFT/BOTT/SUB) *Author Changbin uke yang mau promosi ff nya, boleh DM saya :) PLEASE!! ATTENTION !! BXB CHANGBIN ULTIMATE UKE!!! Beberapa chapter ada uns...