pwp, explicit!
👁👄👁
"Pagi."
Sapaan lembut dengan suara serak khas bangun tidur itu menyapa telinga yang lebih muda, dibalas dengan gumaman pelan serta gerakan kecil dari tubuhnya agar semakin dekat dengan seseorang yang kini memeluknya dari belakang.
Matanya masih mengantuk, enggan terbuka meskipun harus. Lagipula hari ini hari libur keduanya, bukan masalah besar jika harus tidur lebih lama.
Tapi, kekasihnya itu tak akan setuju tentu saja. Ia punya rencana lain.
"Bangun."
"Eumm."
Daun telinganya dikecup pelan, tangan yang semula memeluk pinggangnya itu memukul pelan pantatnya yang tertutupi selimut. Ia mendecak pelan.
"Kaaakk," rengekan itu dibalas kekehan kecil oleh seseorang yang lebih tua darinya. Pacarnya.
"Makanya bangun."
"Masih ngantuuukk."
Minho, seseorang yang dengan sengaja tidur damainya pacarnya itu menggeleng pelan, salah satu tangannya yang dijadikan bantal oleh sang pacar itu ia angkat agar kepalanya turut bergerak, kemudian tangannya yang lain mengapit dagunya, menolehkan wajah lucu itu kearahnya.
Minho mencuri satu kecupan.
"Eumm, apaan sih." Changbin -pacarnya- masih enggan membuka mata.
Lalu kecupan lainnya dicuri lagi.
"Kaaakk.."
"Makanya bangun."
Changbin menyerah, kelopak yang masih berat itu akhirnya terbuka perlahan. Memicing tajam kearah Minho yang kini tertawa puas. Yang lebih muda mendengkus, dan kembali dihadiahi sebuah kecupan lagi. Kali ini sedikit lebih lama, sebab Minho melumat bibirnya lembut. Hingga Changbin harus menyikut perut Minho agar melepas ciumannya.
"Ihh, aku belum sikat gigi."
Minho tertawa geli, "biarin. Kamu gemesin soalnya, kakak kangen."
"Makanya jangan kerja mulu, akunya dibiarin terus."
Minho memang jarang menghabiskan waktu dengan Changbin, mungkin dalam sebulan bisa dihitung dengan jari berapa kali mereka bertemu. Paling banyak itu empat kali. Yap, seminggu sekali.
Sebenarnya Changbin tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Minho, karena pacarnya itu sedang merintis perusahaan yang dia bangun, dan tidak ingin keegoisan dirinya itu membuat Minho kesulitan. Lagipula dengan fakta bahwa pacarnya itu menyayanginya sudah cukup bagi Changbin, meski harus sering makan hati karena cemburu pada berkas-berkas kantor yang lebih sering Minho pegang daripada dirinya.
Karena libur nasional, akhirnya Minho punya waktu setidaknya tiga hari untuk memanjakan Changbin.
"Kerja juga buat kamu."
"Bener sih, modal cinta doang gak bikin kenyang," celetukan ringan itu kembali dibalas dengan sebuah kecupan gemas oleh Minho.
"Leher aku pegel," tuturnya ketika Minho menyudahi kecupannya.
"Gak mau tau, seharian ini kamu harus sama kakak, gak boleh kemana-mana."
Changbin tidak menolak, malah membiarkan ketika Minho kembali mencium bibirnya, kali ini lebih dalam dan intens. Tangan Changbin kini berada di wajah Minho, menjaga agar cumbuan keduanya tidak terlepas.
Minho menyesap bibirnya, memainkan belah bawahnya dengan lidah, lalu mengigit pelan hingga menimbulkan rasa geli bagi Changbin, yang lebih muda melenguh pelan disela-sela cumbuan mereka. Ia sangat menyukai bentuk bibir Changbin yang walaupun kecil namun penuh, sangat menyenangkan untuk digigit atau dimainkan lama. Dan setelahnya ranum berwarna merah muda itu akan semakin bersemu dan bengkak.
KAMU SEDANG MEMBACA
[9]SEO CHANGBIN ft K.idols - Soft/Uke/Bott
FanficSeo Changbin Story ft other idols -oneshoot/twoshoot (+ REKOMENDASI & PROMOSI FF CHANGBIN UKE/SOFT/BOTT/SUB) *Author Changbin uke yang mau promosi ff nya, boleh DM saya :) PLEASE!! ATTENTION !! BXB CHANGBIN ULTIMATE UKE!!! Beberapa chapter ada uns...