"Berapa? Coba ulangi."Meski suara itu mengudara pelan, namun dari intonasinya yang seluruhnya kelam itu membuat suasana makin mencekam. Yang ditanyai memasang hati dengan kokoh, meski pada dasarnya kini telapak tangannya berkeringat hebat. Bahkan dapat ia rasakan bagian dalam dinding mulutnya mengeluarkan cairan darah yang terasa asin sebab tanpa sadar ia gigit kuat.
"L-lima miliar."
Akibat dari ucapan dirinya yang begitu kentara gugup, beberapa pasang kepala lainnya turut merasakan tertekan. Apalagi kala seseorang yang tengah duduk di hadapan mereka sembari memejamkan matanya, kini perlahan mulai memandang satu-persatu dari empat orang yang tengah berdiri dengan putus asa tak jauh dari jaraknya.
"Katakan padaku, bagaimana kalian bisa kehilangan klien kita?"
Bahkan hanya mendengar suara itu saja mungkin mampu membuat jantung mereka berhenti bekerja, sebab berdetak tak karuan. Pendingin ruangan seolah tak bekerja, keringat dingin tanpa disadari mengucur dari pelipis.
"M-mereka--"
"Bicara dengan jelass!!!"
Si surai navy blue itu pupilnya seketika bergetar, meskipun bukan dirinya yang ditunjuk untuk berbicara tapi ia tahu ia dituntut untuk membuka suara. Dia adalah seorang kepala manager, dan itu sudah jadi tanggung jawabnya.
"Mereka tahu soal rumor itu, dan mengira akan mengalami kerugian besar jika tetap membeli saham dari perusahaan kita."
"Kenapa kau tidak menjelaskan bahwa rumor itu tidak benar?"
"Aku sudah mencoba, namun mereka tetap bersikeras. Semua orang telah mempercayai rumor yang beredar, akan sangat sulit untuk meyakinkan mereka termasuk klien kita."
Mungkin argumentasi yang ia orasikan itu terdengar basa-basi dan hanya alasan semata. Dan itu bisa ia lihat jelas dari rupa tegas pria di hadapan. Yang berstatus sebagai atasannya.
Sebenarnya kerugian sebesar nominal yang di sebutkan sebelumnya itu tidak terlalu besar untuk ukuran perusahaan mereka ini, namun tetap saja yang namanya kesalahan pasti perlu pertanggungjawaban. Entah itu dari pihak internal maupun eksternal. Dan Changbin, si kepala manager yang masih gemetar di tempat nya itu tahu betul bahwa sang atasan bahkan tidak akan memaklumi kesalahan sekecil apapun.
"Baiklah, kalian bisa pergi sekarang." Satu kalimat itu bisa berarti selamat atau malah neraka.
"Dan kau Kepala Seo, tetap di tempat."
Changbin tahu ia akan bertemu neraka setelah ini. Neraka buatan Choi Siwon, sang atasan paling kejam yang pernah ia temui.
^=^
"Aku tidak melakukan apapun.""Kau membuat semuanya makin kacau. Rumor jelek itu makin merambah kemana-mana, bisa tidak dengarkan aku sedikit?"
"Tidak. Ini hidupku, aku yang menentukan bagaimana jalannya."
"Tapi kau hidup dari uangku, apa kau ingin mati, hah?"
"Kurang ajar!"
Sambungan telepon itu segera diputus sepihak. Rahangnya makin mengeras, tanpa sadar jemari menggenggam erat hingga ototnya turut menegang. Entah untuk keberapa kali hari ini ia memijit frustasi pelipisnya. Kancing atas kemejanya ia lepas, berharap dengan begitu dapat membuatnya bernapas lebih mudah.
Tubuhnya dibawa bangkit, melangkahkan kaki hingga berdiri di depan meja kerjanya. Bersandar disana sembari bersidekap, memandang tepat seseorang yang masih betah membisu di hadapan dengan kepalanya yang menunduk takut. Seseorang yang sengaja ia biarkan tetap berada di dalam ruangan kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[9]SEO CHANGBIN ft K.idols - Soft/Uke/Bott
Fiksi PenggemarSeo Changbin Story ft other idols -oneshoot/twoshoot (+ REKOMENDASI & PROMOSI FF CHANGBIN UKE/SOFT/BOTT/SUB) *Author Changbin uke yang mau promosi ff nya, boleh DM saya :) PLEASE!! ATTENTION !! BXB CHANGBIN ULTIMATE UKE!!! Beberapa chapter ada uns...