Changbin harus menelan bulat-bulat perasaan nya terhadap teman dari sekolah dasar sekaligus tetangganya, Hyunjin.Bagaimana tidak, Changbin tahu Hyunjin hanya tampilan luarnya saja tampan, keren, baik. Tapi sesungguhnya pemuda jangkung itu terlalu dungu, kurang peka, dan goblok karena bisa-bisanya tidak menyadari perasaan Changbin padanya yang bahkan teman-teman mereka saja sadar sejak awal.
Bagi Changbin, Hyunjin itu adalah definisi nyata dari 'teman bangsat'. Dan hari ini adalah puncak kesesalan Changbin terhadap pemuda itu.
Changbin baru saja keluar dari gedung sekolahnya karena sudah waktunya pulang sekolah bersama Woojin.
Dua pemuda ini terus saja bercerita hingga tidak sadar ada seseorang menguntit mereka dari belakang dengan sengiran tengil khasnya.
"Bin!", Panggil Hyunjin, yah seseorang yang sejak tadi mengikuti Changbin dan Woojin adalah Hyunjin.
Changbin dan Woojin tentu saja langsung menoleh, dan seketika Changbin menunjukkan ekspresi kesalnya akibat dimana pemuda jangkung itu telah mengerjainya dengan memberikan sekotak susu strawberry yang sudah basi.
Changbin awalnya senang karena Hyunjin tidak pernah seperhatian itu dengan memberikan nya sebuah susu. Namun, perasaan senang itu seketika hilang saat Changbin melihat tanggal pada kemasan itu sudah kedaluwarsa.
Dan dengan tenang nya Hyunjin memberikan itu padanya dengan mengatakan "minum susu yang banyak, biar lo biar tambah tinggi!"
Tentu saja jika harus melihat wajah Hyunjin sekarang benar-benar membuat Changbin makin jengkel.
"Apa?!!", Jawab Changbin ketus, dan Hyunjin yang entah kenapa terlihat ragu itu mendekat ke Changbin dan Woojin.
Changbin mengalihkan pandangannya enggan sekedar melirik Hyunjin, Changbin takut kalau dirinya tidak jadi marah hanya karena menatap mata Hyunjin.
Hyunjin terlihat gelisah, lalu menatap Woojin seakan berbicara "lo bisa tinggalin kita berdua nggak?"
Woojin yang paham tatapan Hyunjin itu langsung mengangguk lalu melihat pada Changbin.
"Bin, gue duluan yah! Udah ditungguin Guanlin di depan! Dahhhhh!!", Woojin pergi begitu saja dengan berlari sebelum Changbin sempat protes.
"Eh, Jin!! Kok gue ditinggalin sih!!", Changbin terang saja jengkel, dia benar-benar sedang tidak ingin melihat wajah menyebalkan Hyunjin yang entah kenapa tampan itu.
"Bin, lo marah ke gue soal susu basi tadi?", Changbin memutar bola matanya, kenapa si bodoh Hyunjin ini harus bertanya hal yang sudah jelas.
"Menurut lo", jawab Changbin masih dengan suara ketus.
"Gue sebenernya mau ngomong sesuatu tadi, cuma gue gatau gimana caranya dan goblok nya gue malah ngejahilin lo", Hyunjin memasang wajah bersalah, Changbin hanya mendengus.
"Kalo mau ngomong yang ngomong aja sih nggak usah pake ngerjain gue segala pake susu basi lagi. Lo sengaja mau gue keracunan terus mati biar nggak ada yang gangguin hidup lo gitu? Untung aja tadi gak sempet gue minum!", Sembur Changbin menggebu, mood nya benar-benar turun sejak kejadian tadi. Maka dari itu kesan imut dan menggemaskan kini hilang dari pemuda itu.
"Bin, kok lu gitu sih! Kan gue niatnya bercanda doang", Changbin menatap Hyunjin tak percaya. Jadi kematian Changbin hanya sebuah candaan bagi Hyunjin, rasanya hati Changbin benar-benar sakit karena ternyata pemuda didepannya ini memang tidak pernah memiliki perasaan apapun terhadap nya.
"Bercanda lo bilang? Bangsat lo!", Changbin kemudian berbalik hendak pergi meninggalkan Hyunjin, hatinya sudah kepalang sakit dan semakin sakit saat harus melihat wajah Hyunjin.
Namun, tentu saja Hyunjin tidak akan membiarkan pemuda itu pergi, segera menahan lengan Changbin.
"Lah, dengerin dulu gue mau ngomong ini" ujar Hyunjin sambil tetap menahan lengan Changbin agar pemuda itu tidak lepas darinya.
"Apa?!!", Lagi-lagi Changbin menjawab galak.
"Jadi gini, gue..."
"Kenapa?!"
"Gue..."
"Lo kenapa tiang?! Bodo ah, lama!", Changbin hendak pergi lagi namun Hyunjin menahan lengan Changbin (lagi).
"Iya-iya, ini gue ngomong. Dengerin makanya!"
"Daritadi juga gue dengerin Bambang!!"
"Gue suka sama lo!"
Mata Changbin sukses membulat. Jantungnya sempat berhenti lalu kemudian malah berdetak cepat setelah mendengar kalimat yang keluar dari bibir tebal milik Hyunjin.
Changbin benar-benar meragukan pendengarannya, benarkah yang Hyunjin katakan? Pemuda itu menyukainya.
Changbin menatap Hyunjin tidak percaya, raut wajah pemuda itu seakan takut-takut dengan apa yang akan keluar dari bibir Changbin.
"Hah?", Changbin benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa. Kepalanya masih mencerna apa yang dikatakan Hyunjin sebelumnya.
"Iya, gue suka sama lo", ulang Hyunjin dengan tulus untuk kedua kalinya.
"Lo, lo serius?", Tanya Changbin yang masih belum percaya dengan apa yang didengarnya.
"Tapi boong! Yakali!! April Fools goblok!! Hahahaha...muka lu Bin!!", Hyunjin tertawa terbahak-bahak. Semua raut wajah serius dan tulusnya tadi berubah menjadi wajah paling tengil didunia.
Changbin rasanya seperti baru saja diterbangkan ke atas awan lalu tiba-tiba dijatuhkan dengan tidak manusiawi nya dan berhantaman dengan batu-batu tajam. Jangan tanya keadaan hati Changbin, tentu saja sakit. Ibarat hati Changbin adalah sehelai kertas yang habis terbakar dan hanya tersisa abu saja.
"Bangsat!" Suara parau Changbin terdengar membuat tawa Hyunjin terhenti, lalu selanjutnya yang pemuda itu lihat pria mungil itu berjalan menjauh darinya dengan tangan yang sesekali terlihat seperti mengusap wajahnya. Hyunjin tidak tahu kalau Changbin menangis, atau malah memilih tidak mau tau.
Next....🔜
KAMU SEDANG MEMBACA
[9]SEO CHANGBIN ft K.idols - Soft/Uke/Bott
Fiksi PenggemarSeo Changbin Story ft other idols -oneshoot/twoshoot (+ REKOMENDASI & PROMOSI FF CHANGBIN UKE/SOFT/BOTT/SUB) *Author Changbin uke yang mau promosi ff nya, boleh DM saya :) PLEASE!! ATTENTION !! BXB CHANGBIN ULTIMATE UKE!!! Beberapa chapter ada uns...