Caca membaca tulisan pada kertas kecil yang sedang ia pegang.
Ruang BK, 14.20.Sekarang jarum panjang sudah menunjuk angka enam tapi belum ada siapapun di ruang BK. Caca hanya duduk sambil memainkan ponselnya di ruang BK hingga tidak lama ia melihat Bu Ratna sedang berjalan beriringan dengan Rebecca.
Melihat wajah Bu Ratna membuat Caca yakin bahwa hari ini akan berakhir jauh lebih buruk dari hari hari lainnya.
"apa yang kalian lakukan pada jam istirahat pertama?" suara Bu Ratna memecah keheningan di antara mereka bertiga.
"..."
"Saya perlu jawaban kalian, siapa yang akan lebih dulu menjelaskan?!" Bu Ratna yang memang terkenal karena sifatnya yang kurang sabaran, mulai meninggikan suara karena kedua siswi itu hanya diam dan saling beradu tatap.
Melihat tanda tanda bahwa Rebecca tidak akan menjawab akhirnya Caca membuka suara."dia, menyandung kaki Caca dan membuat seragam Caca kotor, lalu pura pura tidak sengaja di depan semua orang,"
mendengar hal itu Bu Ratna mengalihkan pandangannya ke Rebecca "benar begitu?"
Sekali lagi Rebecca memainkan dramanya "tidak bu, saya benar benar tidak sengaja, Caca terus mengatakan bahwa saya sengaja"
"kamu dengar Calantha? Rebecca bilang dia tidak sengaja! Lagi pula apakah pantas kamu berteriak dan membuat keributan saat jam istirahat?!"
Caca yang sudah begitu malas berdebat akhirnya mengiyakan ucapan Bu Ratna. "Caca salah karena Caca berteriak, tapi ck, fine. sorry, " lagi pula sekeras apapun is mencoba untuk menjelaskan Bu Ratna tetap tidak akan mempercayainya.
Lalu dengan penuh intimidasi Bu Ratna mengajukan dua surat panggilan kepada dua gadis itu.
"kasih orangtua kalian. Awas saja kalau orang tua kalian tidak datang!"Wajah kedua gadis itu sudah sangat pucat sekarang. Mereka berdua akan habis jika Bu Ratna memberitahu orangtua mereka tentang kejadian ini.
"Bu,apa surat panggilan orangtua tidak berlebihan" Ucapan Rebecca membuat Bu Ratna membelalakan mata lalu berkata, "Saya tidak peduli, bukannya tindakan kalian juga berlebihan""Bu Ratna, jangan sampai orangtua ya, hukum Caca aja bu,"
"iya, kami akan melaksanakan hukuman kami, asal jangan panggil orangtua kami bu" ucap Rebecca menyetujui ucapan Caca
"hmm" mereka memandang cemas Bu Ratna yang sedang berpikir "hukuman apa saja mau? Kalian yakin akan lakukan?"
Mendengar itu Caca dan Rebecca dengan spontan menjawab "apa saja asal jangan orang tua saya bu"
"kalian yakin apa saja?"
Tanpa menunggu lama kedua gadis itu mengangguk dengan mantap.
"oke, kalian yang meminta hukuman" ucap Bu Ratna dengan sebuah senyum misteriusnya
Sepertinya meminta hukuman kepada Bu Ratna adalah kesalahan terbesar yang pernah dilakukan Caca. Sekarang surat panggilan memang terasa sedikit lebih baik dari pada mendapat hukuman yang membuat mereka harus membersihkan toilet wanita.
Bukannya alay dan sok jijik. Tapi mereka berdua sama sama tidak pernah membersihkan toilet. Lagi pula putri keluarga Aldenate dan Laurels Memanglah tidak pernah diajarkan untuk mengurus hal hal semacam ini.
Jadilah mereka berdua hanya saling memandang. Sudah setengah jam mereka hanya memandang keadaan toilet yang sebenarnya tidak begitu kotor.
"Caca, ehm, ga tau cara bersihin kamar mandi," Kata kata itu keluar dari bibir Caca karena ia sudah tidak tahan berasa disini dan ia yakin Rebecca juga ingin cepat-cepat pulang.
"terus kamu kira aku bisa" tanya Rebecca sambil memberi tatapan tajam yang dibalas dengan tatapan yang tak kalah tajam dari Caca. Salah siapa coba nyandungin orang.
Caca meneliti kesekelilingnya.
Ember yang terlihat usang, tongkat pel yang sangat kotor, sikat yang mengerikan. Caca menyerah. Ia tidak akan menyentuh benda benda itu. Biarkan ia membersihkannya dengan caranya sendiri.Caca segera beranjak memasuki salah satu bilik kamar mandi. Ia menyemprotkan sabun cair ke seluruh permukaan kamar mandi. Membuat Rebecca mengerutkan keningnya. "kamu ngapain?"
Caca menoleh sekilas kepada Rebecca, "bersihin kamar mandi lah, Caca pengen pulang"
Rebecca semakin mengeriyitkan matanya ketika melihat Caca mengambil shower dan menyemprotkan air kemana-mana. Ingin cepat pulang akhirnya Rebecca mengikuti cara Caca dan membersihkan bilik lainnya.
Tanpa mereka sadari Alex memasuki toilet menghampiri mereka berdua
"Masih lama?! Cepetan gue mau pulang" Kemunculan suara yang begitu tiba-tiba membuat Caca terkejut hingga tanpa sengaja ia menyemprotkan air kearah pintu dan membuat basah kemeja Alex yang sedang menatap tajam ke arahnya.Melihat itu Caca membelalakan matanya dan segera menghampiri Alex, mencoba mengeringkan kemeja pria itu dengan tangannya. Sedetik kemudian ia merasakan deruan napas menyapu wajahnya, membuatnya tersadar bahwa ia sudah berdiri terlalu dekat dengan pria itu.
"eh maaf," Ucap Caca seraya melangkahkan kakinya sedikit menjauh dari Alex.
Alex tidak mempedulikan hal itu, dan langsung mengalihkan topik pembicaraan "kalian buru selesaiin, gue mau pulang," Sebenarnya Alex tidak boleh pulang karena Bu Ratna memberinya tugas untuk mengawasi Caca dan Rebecca. Tapi karena mereka tidak kunjung selesai Alex merasa geram dan menyuruh mereka bergegas menyelasaikan pekerjaan mereka.
Setelah beberapa saat mereka keluar dari toilet dan bergegas untuk pulang.
Kini Caca bingung memikirkan caranya kembali ke rumah. Aplikasi taksi online ya tiba tiba saja error, ia juga tidak bisa meminta Pak Teo untuk menjemputnya karena supirnya itu sedang mengantar orangtuanya ke luar kota, ia sudah menelepon kakaknya, tapi ternyata kak Iel sedang berada dikampus.
Sebenarnya Caca yakin Gio ada didepan menunggunya dan Rebecca, karena seharusnya hari ini mereka pulang bersama. Tapi karena kejadian tadi pagi, ia tidak ingin pulang bersama Gio.
Akhirnya karena tidak ada pilihan lain ia mengekori Alex berjalan menuju area parkiran motor.
Sepertinya Alex sama sekali tidak menyadari keberadaan Caca. Terbukti ketika Caca menarik-narik lengan seragamnya Alex nampak sangat terkejut. Tapi tidak lama wajahnya kembali datar lalu kenaikan sebelah alisnya "ngapain lo?"
Tanpa malu Caca langsung menjawab pertanyaan Alex dengan lantang "minta tebengan buat pul--"
Belum sempat menyelesaikan ucapannya Alex sudah menatapnya dengan sangat amat tajam. "Lo lupa? Gue bilang ga usah sok kenalkan?"
=C=
I REALLY NEED YOUR SUPPORT GUYS! KEEP VOMENT!
I WUF U
littlerain, 27 12 19
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANTHA [completed]
Teen Fiction[a love story of Calantha Aldenate and Alexander Reeham Soedtandyo] Sometimes love will drive you crazy, do something you can't believe, and make you look like the most stupid people in this universe Calantha means bloom, kamu pernah dengar bunga-b...