"ngapain" tanya Caca dengan ketus ketika ia melihat Alex ada di depan pintu kamarnya.
"disuruh nyokap gue ngejemput lo," jawab Alex tidak kalah ketus. "buruan gue tunggu," lanjutnya seraya beranjak dari hadapan Caca.
Belum sepenuhnya pergi langkah Alex lebih dulu tertahan karena ucapan Caca, "ga bisa, ada Lisa, Caca ga bisa pergi"
Alex hanya mendengus mendengar ucapan Caca. "persetan. Lima menit ga turun gue seret,"
Setelah itu Alex melanjutkan langkahnya dan Caca kembali kedalam kamarnya
"siapa Ca?," tanya Lisa penasaran
Caca menatap was-was ke arah Lisa, ia begitu kebingungan saat ini. "Alex nungguin Caca di bawah, tapi... Caca pergi ga ya?" ucap Caca sambil terus mondar mandir mengelilingi kamarnya. "tapi dia bilang kalo Caca ga turun dia seret, aduh gimana ya Lis?"
"yaudah disini aja, ya kali Ca dia mau nyeret lo," Lisa mengatakan kalimat itu dengan santai. Membuat Caca menyadari kebodohannya. "haha iya juga ya, mana mungkin dia nyeret Caca, paling juga dia pulang,"
kedua gadis itu melanjutkan obrolan mereka. Mereka membicarakan begitu banyak hal hingga terdengar suara pintu yang dibuka dengan kasar. "udah lima menit lo belum turun?" tanya Alex seraya memberikan tatapan mengintimidasi kepada Caca.
Kedua gadis yang asik mengobrol itu hanya bisa terpaku di posisi mereka masing masing. Aura Alex benar benar mendominasi sehingga mereka tidak bisa lagi mengatakan apapun.
"HEH KAMU GILA!"
Sedetik kemudian Caca menjerit karena Alex sudah membopongnya seolah ia adalah karung beras."Masih baik ga gue seret"
Caca terus memukul-mukul bahu Alex. "Turunin woy Caca belum ganti elah,"
Tapi percuma saja. Alex tidak menggubris ucapan Caca sama sekali. Ia tetap melangkahkan kakinya menurun anak tangga.
Melihat itu Lisa segera menghadang langkah Alex. "heh lo gila itu anak orang woy, bukan karung beras! Turunin ga?!"
Tapi seolah tidak mendengar apapun Alex terus saja melangkahkan kakinya. Bahkan sekarang ia sudah semakin dekat dengan ruang tamu.
"ALEXANDER REEHAM TURUNIN GA?! CACA BELUM MANDI!"
Ternyata ucapan Caca sangat manjur. Terbukti setelah itu Alex segera menghempaskan tubuhnya ke sofa terdekat. Lagi lagi Alex memberikan tatapan intimidasi andalannya.
Caca yang tidak suka ditatap seperti itu membalas tatapan Alex dengan tidak kalah tajam. "Apa?! Ngapain liat liat?! Ga suka?!" ujarnya galak.
Mendengar itu Alex tidak ambil pusing. Ia hanya menaikan sebelah alisnya. Tapi, lagi lagi itu tindakan pria itu terlihat menyebalkan di mata Caca.
"ngapain tuh alis naik naik?! Kejang?!" tanya Caca dengan nada tidak suka. Entah mengapa Caca begitu kesal melihat Alex.
"buruan mandi, lima menit. Kalo belum kelar gue mandiin!" Alex mengucapkannya dengan begitu santai, tapi membuat kedua gadis itu membelalakkan mata mereka. "Heh Lex lo mesum banget ya?!" ucap Lisa dengan kesal sambil menatap jengah ke arah Alex yang sudah mendudukan dirinya di sofa sambil memainkan ponselnya.
"tinggal empat menit." balas Alex tanpa menghiraukan ucapan Lisa.
Mendengar itu Lisa segera membantu Caca untuk berdiri dan membantunya kekamar mandi.
Setelah beberapa waktu akhirnya Caca kembali ke ruang tamu. Ia segera mengambil posisi duduk di sebelah Alex.
"Caca mandi lebih dari lima menit kok ga kamu samperin?! Kenapa? Ga berani?" ucap Caca seraya memberikan tatapan merendahkan ke arah Alex. "cowo kok cuma bisa koar koar!"
Emosi Alex tersulut ketika mendengar ucapan Caca. Bisa bisanya gadis kecil seperti Caca merendahkannya. "maksud lo apa? Nantangin?" tanya Alex seraya semakin mempersempit jarak diantara dirinya dan Caca.
Merasakan pergerakan Alex yang semakin mendekat Caca refleks memejamkan matanya.
"ngapain merem? Takut dicolok?" sekarang giliran Alex yang membalas Caca dengan pertanyaannya yang menjatuhkan harga diri Caca. "jadi cewe jangan kegatelan." ucapnya sambil melangkah pergi meninggalkan Caca
##
Sekarang Caca sedang berada di dalam mobil Alex. Ya mereka mereka hanya berdua. Lisa menolak untuk ikut dengan alasan 'ogah nanti gue jadi nyamuk'
Sebenarnya tadi Caca sudah memaksa Lisa untuk ikut. Ia tidak suka berada di dalam mobil hanya dengan Alex karena pria itu terlalu irit bicara.
Karena merasa terlalu sepi akhirnya Caca memutuskan untuk menyalakan radio,"brisik" kata Alex seraya mengulurkan tangannya untuk mematikan radio.
Melihat itu Caca hanya berdecak kesal. "Caca bosen, mau kemana sih? Lama banget lex. Nyupirnya kencengan dong!"
Tapi seperti biasa Alex tidak menggubris ucapan Caca membuat gadis itu kembali berdecak malas.
"Alex Alex Alex"
Karena kesal ucapannya terus diabaikan Caca menyebut nama Alex berulang kali sehingga membuat Alex merasa risih"apaan?" tanya Alex dengan nada ketus
"mau kemana?? Kalo ditanya jawab dong"
"disuruh nyokap ngasih makan anak kucing" jawab Alex seadanya.
Caca membelalakan matanya mendengar ucapan Alex, "kita mau kasih makan anak kucing?" tanyanya antusias
Alex hanya berdeham menjawab pertanyaan Caca "hm"
Setelah beberapa saat, Alex menepikan mobilnya membuat Caca melihat kearah sekeliling "mana kucingnya?" tanya Caca pada dirinya sendiri karena Alex sudah mendahuluinya keluar dari mobil.
"heh pelanan dikit!" Caca menyetarakan langkahnya dengan Alex. Ia tertegun ketika menyadari bahwa mereka sedang berada didepan sebuah warung pecel lele.
"kamu mau beli makan buat kucing? Pake catfood aja, itu ada--" ucapan Caca terhenti ketika mata Alex memberinya isyarat untuk duduk.Tidak lama seorang pria paruh baya meletakkan dua piring berisi pecel lele di hadapan mereka.
"makan!" perintah Alex sambil menyodorkan piring di hadapan Caca membuat Caca memandang penuh tanya ke arahnya
"apa?" tanya Alex karena merasa diberi tatapan aneh oleh Caca. "gue disuruh nyokap ngasih makan lo, terus kata Gio lo suka makan pecel lele disini"
Caca memicingkan matanya mendengar penjelasan Alex.
"hah? Caca bukan kucing! Jangan kasih makan Caca lah!""lo brisik kek anak kucing ga dikasih makan" balas Alex datar sambil terus menyantap makanannya
Tidak lama Caca mengerucutkan bibirnya "Caca ga pernah makan disini ya, Gio ngelantur kali mungkin yang suka Rebecca, atau mungkin pacarnya yang lain lagi"
"udah buruan makan gue mau pulang"
Mendengar itu Caca segera memakan makanannya. Begitu suapan pertama masuk kedalam mulutnya mata Caca langsung berbinar.
"Lex Lex Lex" Seruan Caca membuat Alex mengangkat sebelah alisnya.
"enak deh, besok kapan ajakin Caca makan sini lagi ya"
"hm"
"Eh, mulai besok Caca panggil kamu Lele deh" Ujar Caca sambil terkikik geli membuat Alex memberinya tatapan tajam "gausa panggil panggil"
"besok belum tentu gue mau ketemu sama lo"
=C=
littlerain, 18 02 20
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANTHA [completed]
Teen Fiction[a love story of Calantha Aldenate and Alexander Reeham Soedtandyo] Sometimes love will drive you crazy, do something you can't believe, and make you look like the most stupid people in this universe Calantha means bloom, kamu pernah dengar bunga-b...