Caca memandang tidak percaya pria yang berdiri tepat dihadapannya "hah apa?"
Alex berdecak melihat kebodohan Caca, "ck, pulang sama gue,"
Ini adalah kalimat yang sangat sederhana. Anehnya, Caca tidak bisa memahaminya. "kok bisa?"
Sepertinya rendahnya pemahaman Caca benar-benar menghabiskan kesabaran pria itu. "kok bisa apanya sih? Pulang aja sama gue,"
Sebenarnya Caca masih tidak paham, tapi karena wajah Alex terlihat semakin kesal akhirnya Caca mengikuti kemauan pria itu. "oh oke, Caca pulang sama Alex,"
Gadis itu mengekor tepat dibelakang Alex tanpa mengeluarkan suara apapun. Sejujurnya Caca takut jika pria yang berjalan di depannya itu masih marah kepadanya.
"Masuk"
Caca mendongakan kepala. Ternyata, Alex membukakan pintu mobil untuknya. Aneh. Tapi tentu saja Caca tetap mengucapkan terimakasih untuk "kebaikan" yang dilakukan pria itu.
Gadis itu terus memandang ke arah luar jendela selama perjalanan, membuat Alex menatapnya bingung, "kenapa lo?"
Dan tentu saja Caca terkejut mendengar suara Alex. Tidak biasanya pria itu memulai pembicaraan. "Hah? Eh-gapapa kok," setelah itu sesegera mungkin Caca membenarkan posisi duduknya.
Alex menganggukan kepalanya, seolah ia memahami perasaan gadis yang duduk di sebelahnya itu. "gue minta maaf soal yang tadi,"
Tiba-tiba saja bibir Caca menyunggingkan senyumnya tanpa aba-aba "Alex ga marah sama Caca??"
Alex sedikit menaikkan sebelah alisnya, oh dia diem karna mikir gue masih marah? lalu sepersekian detik kemudian ia kembali menormalkan ekspresinya "enggak, biasa aja"
Sekarang yang dilakukan Caca adalah memiringkan tubuhnya sehingga ia bisa menghadap Alex. "Astaga, Caca takut banget tau ga, Caca kira Alex masih marah sama Caca,"
Lagi-lagi alis Alex tertaut mendengar pernyataan konyol gadis itu "emang kalo gue marah kenapa?"
"ya kan Caca ga mau di diemin Alex," beberapa detik kemudian otak Caca baru memproses ucapannya sendiri. "Eh-eh bukan, kan ga enak kalo.. Em-ya gitu lah, Alex ga mau kan dimarahin orang? Yaudah Caca juga ga mau," ucapnya mencoba mencari pembelaan diri sambil menahan rasa panas yang menjalar di seluruh wajahnya.
"Oh oke," jawaban singkat itu malah membuat Caca semakin salah tingkah. "iya gitu,"
Pandangannya kembali dialihkan ke luar jendela, menatap kendaraan yang sedang me ngantri lampu merah bersamaan dengan mobil mereka. Dan sekarang Caca baru menyadari Satu hal. Ini bukan jalan menuju rumahnya.
"Le, kok kesini? Rumah Caca kelewat dong, lele ga lupa kan?"Kegugupan mulai melanda Alex, tentu saja ia tidak pandai berbohong, selama ini ia lebih sering mengutarakan apapun yang terlintas dipikirannya, "ehm, itu gue lupa bilang, nyokap nyuru lo nginep di rumah gue,"
Untungnya Caca sama sekali tidak mencurigai kebohongan Alex, gadis itu hanya ber-oh ria sambil mengangguk-nganggukan kepalanya. Membuat Alex bisa menghembuskan napas ya lega.
"tapikan Caca ga bawa baju, nanti gimana?"
Alex sedikit memutar otaknya, "ntar supir gue ambil,"
Tidak terasa mereka sudah memasuki pekarangan rumah mewah milik Alex.
Pria itu baru saja akan turun dari mobilnya tapi Caca terlebih dulu menggapai pergelangan tangannya membuat alis pria itu kembali bertautan. "Caca minta maaf,"
Ketulusan terpancar dari ucapan gadis itu membuat Alex menyunggingkan senyum tipisnya. "jan kek bocah, lo udah besar,"
Caca kembali mengangguk, kemudian ia mengikuti Alex keluar dari mobil dan memasuki rumah pria itu. "gue mandi, kamar lo yang pojok,"
Sepeninggalan Alex tentu saja Caca tidak langsung masuk kedalam kamar, ia lebih memilih untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dengan memandangi setiap foto yang tergantung rapih di dinding rumah keluarga Soedtandyo. Kapan lagi ia bisa melihat foto masa kecil Alex sebebas ini.
"Nona, kapan kami harus menyiapkan makan malam?"
Caca terkejut mendengar suara tersebut, ia hampir mengira bahwa Alex lah yang memanggilnya sekaligus memergokinya memandangi foto kecil pria itu. Untung saja itu hanya salah satu pelayan rumah ini.
"biasanya Alex makan jam berapa?"
"Tuan muda bilang Nona bisa makan terlebih dahulu,"
"oh.. Caca samain Alex deh,"
"baik," pelayan itu sudah hampir pergi, tapi tiba-tiba saja Caca merubah pikirannya. "Eh, bibi belum masak? Caca yang masakin Alex aja boleh?"
Keraguan jelas tersirat pada wajah pelayan itu, "tenang aja, Caca bisa masak kok, ga bakal bikin rumah ini kebakar juga,"
Ya, meskipun putri keluarga Aldenate tidak diajarkan untuk membersihkan kamar mandi, setidaknya mereka memiliki hobi yang sama, yaitu memasak. Caca, Clarissa, dan Oma Veronica bahkan nenek buyut Caca sangat suka dan ahli dalam memasak.
Sementara itu Alex baru saja keluar dari kamar mandi dengan rambut setengah basahnya yang begitu berantakan. Ia berjalan ke arah nakas berniat untuk menghubungi Iel, supaya mereka tidak mencari-cari keberadaan Caca.
Sudah terhitung tiga kali Alex menelepon pria itu, tapi hasilnya tetap nihil. Tidak ingin. Membuang lebih banyak waktu akhirnya Alex memilih untuk mengirim pesan kepada calon kakak iparnya itu.
Gavariel Aldenate
Bang, Caca di rmh gue
Nginep.Setelah mengirim pesan ke Iel Alex bergegas untuk turun. Pertama-Tama ia menghampiri kamar Caca. Tapi setelah berkali-kali mengetuk ia tidak mendapat balasan apapun maka dari itu Alex membuka pintu tersebut.
Ketika melihat kamar itu kosong Alex segera memanggil salah seorang pelayanya "Bi, Caca mana?"
Lagi-lagi dengan sedikit keraguan pelayan itu menjawab, "di dapur tuan muda, nona bilang nona akan memasak untuk makan malam,"
Kaki jenjang pria itu segera melangkah menuju dapur. Dan benar saja ia melihat Caca tengah memasak, bahkan gadis itu terlihat sudah mandi dan mengganti seragam ya menjadi piyama bermotif Disney tsum-tsum berwarna merah muda.
"kok bisa ganti?" tanyanya sambil bergerak semakin memasuki area dapur.
"oh, haii. Tadi Caca minta pak Teo ambil, kepepet soalnya," balas gadis itu, sambil merekahkan senyumnya.
"oh. bisa masak?" pertanyaan yang keluar dari bibir pria itu lebih terdengar dengar seperti ejekan di telinga Caca. "kalo enak gimana?" tantangnya sambil menatap nyala g ke arah Alex.
"cuma tanya, kalo bisa yaudah gue ga keracunan,"
=C=
Haii Rain back!
Pada gemes ga sih sama Alex. Rain sih banget ya. Abis kalo ngomong suka ga filter. Kalo kalian gimana?BTW kalian readers-readers Calantha, stay safe ya.. Jangan keluar rumah dulu,istirahat yang cukup dan berdoa supaya pandemi ini cepet selesai.
Rain tau kok kalian pada gabut. Rain juga gabut. Sekolah online bkin kangen temen guys. Tapi kita tetep harus #dirumahaja dan #stayhome supaya pandeminya cepet selesai.
BTW kalian bisa baca Calantha aja kalo gabut :)
Don't forget to vote and comment Kalo suka! Share juga ke temen kalian biar Calantha mendunia!
I wuf u <3
littlerain, 28 03 20
![](https://img.wattpad.com/cover/207226683-288-k937242.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANTHA [completed]
Teen Fiction[a love story of Calantha Aldenate and Alexander Reeham Soedtandyo] Sometimes love will drive you crazy, do something you can't believe, and make you look like the most stupid people in this universe Calantha means bloom, kamu pernah dengar bunga-b...