CHALANTA -6-

972 73 23
                                    

Caca memandang gusar ke arah Alex
"please, Caca ga bisa pulang" ucap Caca dengan nada memohon.

Alex tidak menghiraukan permintaan Caca dan tetap bergerak menaiki menaiki motor ninjanya
"gue cuma bawa helm satu, balik naik taxi online aja"

"gabisa!" Caca mengucapkan ya setengah berteriak membuat Alex lagi lagi menaikkan alisnya "gabisa?"

Caca mengangguk kan kepalanya, lalu kembali memohon kepada Alex
"Caca naik ya?"

Tidak ada jawaban dari Alex. Pria itu malah dengan santai menyalakan mesin motor lalu memakai helmnya.
"gue ga mau ditilang. Lo udah ditungguin pacar lo juga, pulang sama dia aja,"

"ga mau, kamu anterin Caca aja, lagian rumah Caca deket ga bakal ketilang" Lagi lagi Caca mengelak ucapan Alex. Membuat pria itu mendengus sebal. "udah butuh banyak maunya!" ucap Alex sebelum ia benar-benar pergi membiarkan Caca berdiri sendirian di area parkiran motor. Dengan kesal Caca menghentakan kakinya dan berteriak merutuki Alex.

Akhirnya mau tidak mau Caca melangkahkan kakinya keluar area sekolah. Setelah beberapa saat berjalan ia merasa diikuti oleh seseorang. Caca mulai melangkahkan kakinya lebih Cepat, takut takut orang itu berniat jahat kepadanya. Ternyata Pria itu ikut mempercepat langkahnya. Caca yang semakin panik segera mempercepat langkahnya ketika menyadari pria itu sudah semakin dekat,

"Non Calantha! Saya sudah tua, tidak kuat lari lari," mendengar pria itu memanggil namanya membuat Caca sontak menghentikan langkahnya dan menunggu pria itu menghampirinya.

"haduh Non Calantha, saya disuruh jemput Non Calantha di sekolah, ini benar Non Calantha kan?" ujar pria tua itu seraya mengatur napasnya.

Caca memandang pria itu dari atas sampai bawah, Ia tidak mengenalinya. "kok bapak tau Caca?"

"haduh ini bukan Non Calantha ya?
Kini pria itu memandang Caca dengan tatapan heran. "padahal mirip sama yang di foto"

"eh bener kok, ini Calantha bapak panggil Caca aja" Caca menjelaskan lalu mengulangi pertanyaannya "Kok bapak tau Caca?"

"tadi mas Alex bilang buat njemput anak perempuan di Trinity, terus ngirim foto Non Calantha ke saya"
Pernyataan pria itu membuat Caca tercengang, Alex menyimpan fotonya?

"Non tunggu disini dulu ya, saya bawa mobilnya kesini"

Setelah itu Caca segera membuka ruang obrolannya dengan Alex

Makasih mobilnya, kapan-kapan Caca bales.
BTW kamu simpen foto Caca?
read 5.12 PM

xxx

Caca terdiam di depan pintu kamarnya yang terbuka, pandangannya terjatuh pada sebuah boneka beruang yang membawa tulisan I'm sorry diatas kasurnya. Caca dengan sangat antusias mendekati beruang berwarna cokelat tua itu dan memeluknya. Sedetik kemudian matanya menangkap di sebuah kotak yang berada tidak jauh dari situ. Ia segera membukanya dan menemukan sebuah surat.

Invitation

Princess, find me at Neelima at 5 P.M

Note:
aku beliin boneka buat gantiin aku selama kamu marah sama aku. Marahnya jangan lama lama aku tau kamu kangen berat sama aku


Miss u too

-ur prince

Caca mengulum senyumnya setelah membaca surat itu. Hatinya benar benar tidak tahu malu. Bagaimana mungkin ia merindukan Gio saat sedang marah seperti ini. Lagi pula bagaimana Gio bisa mengetahuinya?
Ah sudahlah ini tidak penting, yang pasti sekarang Caca sudah tidak marah lagi dengan Gio.

Caca baru saja akan menelepon Gio sebelum Tania memanggilnya untuk makan Malam. Sekarang keluarga kecil itu berkumpul di meja makan

"hubungan kamu sama Alex bagaimana Ca?" pertanyaan itu sontak membuat Caca tersedak

Iel yang melihat itu segera menyodorkan air, lalu menjawab pertanyaan Marchell yang tidak ditujukan untuknya

"bagus kok pa, Caca sama Alex sering pergi bareng. Kemarin waktu kalian di luar kota Alex antar jemput Caca setiap hari,"

Jawaban penuh kebohongan itu membuat Caca memelototkan matanya kepada Iel. Kakak gendeng.

"hehe ya gitu pa," Caca tersenyum kikuk membalas ucapan ayahnya.
Membuat Marchell mengangkat sebelah alisnya berniat menggoda Caca "ya gitu bagaimana, Ca?"

Melihat puterinya gelagapan, tidak bisa menjawab, Tania berinisiatif untuk mengalihkan obrolan mereka "Gio sudah tahu Ca?"

Pertanyaan itu lagi lagi membuat Caca tersedak. Sial,masa sehari Caca kesedak dua kali.

"belum, Caca belum bilang ke Gio" Kali ini Caca tidak berbohong dan mengatakan yang sebenarnya. Ia kira Tania akan marah atau langsung mendesak ya untuk memutuskan Gio.
Tapi ternyata dugaannya salah. Tania tidak mengatakan apa apa setelah mendengar jawaban Caca. Bukannya marah Tania malah mengalihkan pembicaraan mereka.

Makan malan mereka berjalan  menyenangkan. Mereka saling menceritakan kejadian yang terjadi seminggu terakhir tanpa membahas Acara pertunangan tersebut. Namun bukannya tenang Caca malah merasakan suatu kejanggalan.

Tania biasanya akan membicarakan pertunangannya dengan Alex sebanyak dan selama yang ia bisa tapi kali ini Tania malah menyudahinya dengan sangat cepat.

Awalnya Caca berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Mungkin mama memang sedang bosan.
Tapi ternyata semakin malam Caca semakin kalut dengan hal itu. Caca menjadi tidak bisa tidur. Perasaannya tidak enak.

Tidak tahan lagi akhirnya Caca  memutuskan untuk pergi ke kamar Tania untuk mencari tahu penyebab perubahan sikap ibunya itu.

Tok tok tok

"Ma, Mama udah tidur?"

Caca membuka pintu itu dan menyembulkan kepalanya. Ia dapat melihat raut keterkejutan di wajah Tania. "Mama belum tidur? Caca ga bisa tidur,"

Melihat itu Tania menepuk ranjang kosong disebelahnya, menyuruh Caca untuk duduk disana.

"Caca? Kenapa tidak bisa tidur? Don't think to much," Tanya Tania seraya mengusap kepala Caca yang sudah bersandar di pundaknya.

Caca menghela napasnya, "mama ga mau ngomong apa gitu ke Caca?"

Tania mengerutkan sedikit keningnya, "mama harus mengatakan sesuatu? "

"...." Caca tidak menjawab pertanyaan Tania.

Tangan Tania terus bergerak mengusap kepala Caca yang kini sudah berbaring di sebelahnya.

Keduanya berkutat dengan pikiranya masing-masing membiarkan keheningan menyelimuti mereka berdua.

Tidak lama Tania mematikan lampu kamar mereka. Lalu mengecup kening Caca dan mengucapkan dengan lirih sebuah kalimat, yang begitu mengganjal hatinya.

"Ca, Tanggal pertunangannya sudah diputuskan, minggu depan, bersamaan dengan ulang tahun Om Theo"

=C=


Kenapa Alex nyimpen fotonya Caca?

Don't forget to voment

I wuf  u

littlerain, 30 12 19

CALANTHA [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang