CALANTHA -49-

574 31 0
                                    

Kaki gadis itu terus bergerak menunggu kedatangan Garridan di parkiran.

Ia menghembuskan napasnya lega ketika melihat Garridan. "Kak, kok--" Caca menggantungkan kalimatnya, inget, Ca orang punya urusan masing-masing.

"Aduh sorry ya, gue ada urusan bentar. Lo nunggu lama?" tanya Garridan dengan wajah sedikit panik, membuat Caca jadi merasa tidak enak.

"nggak kok, Caca juga ada urusan, untung kakak nggak nungguin Caca." tentu saja ini bohong, Caca sudah mondar mandir selama lima belas menit menunggu pria itu.

"ayo."

Caca segera masuk ke mobil Garridan. Tentu saja tidak ada percakapan yang berarti diantara mereka, Caca terlalu mengkhawatirkan tunangannya

"gue terusan ya, masih ada urusan."
Kata Garridan tepat setelah mereka berhenti di depan rumah Alex.

"Thanks, hati-hati ya kak."

Caca melihat kakak kelasnya itu mengangguk, lalu dengan segera ia menutup pintu mobil dan berlari kecil memasuki rumah Alex.

Gadis itu berpapasan dengan Clarissa di depan pintu masuk. Tanpa basa-basi ia segera meminta izin untuk menjenguk Alex.

"Tante Caca naik ya"

"naik saja, Calantha. di atas--"

Caca tidak lagi mendengar kelanjutan ucapan Clarissa karena ia suda terlebih dulu berlari menaiki tangga.

"Alex?" begitu membuka pintu--yang sama sekali tidak ia ketuk. Caca melihat Alex sedang bersandar di ranjangnya dengan wajah yang begitu pucat.

"Alex maafin Caca." Gadis itu menyentuh kening Alex. Panas, sangat panas.

"Kok lo disini?" tanya pria itu sambil menyingkirkan tangan Caca dari keningnya.

"Alex sakit, maafin Caca ya.."

"gue biasa aja." jawab pria itu sambil membenarkan posisi duduknya, ia mengambil ponsel dan mulai memainkan benda pipih tersebut.

Mata Caca melebar mendengar ucapan pria itu, wajahnya pucat, tubuhnya berkeringat dingin, ditambah lagi dengan demam tinggi, dan Alex masih mengatakan bahwa ia biasa saja? Gila.

"Alex biasa aja apanya ini tuh.." ucapan gadis itu tertahan, ia menghela napas singkat. Ini bukan waktunya marah-marah Ca.. Ia berusaha mengingatkan dirinya sendiri.

Sedangkan pria itu mengangkat sebelah alis menunggu kelanjutan kalimatnya yang menggantung.

"nggak jadi, Alex udah makan? Mau Caca--"

Kalimatnya kembali tidak dapat diselesaikan karena sebuah suara yang mengintrupsi tindakannya.

"hai, lo disini Ca? Gue bawain makan buat Alex." kata Annette sambil mengangkat nampan yang ia bawa.

Caca mematung untuk beberapa detik, rasanya ia ingin menenggelamkan dirinya. Sial, Caca kalah cepet.

"kak Annette udah disini?"

Bodoh, tentu saja sudah. Kalau belum tidak mungkin gadis cantik itu membawa nampan untuk Alex.

Caca pikir Annette tidak akan menjawab pertanyaan bodohnya. Tapi ia salah, gadis itu malah tersenyum lalu menjawab, "iya nih, dari tadi, gue motong jam terakhir."

Ia tertegun, sungguh Caca tidak berpikir jika Annette akan memotong jam pelajarannya hanya untuk mengurus Alex, yang notabene adalah tunangan orang.

"Astaga, Caca lupa. Caca pulang--eh Caca balik ke apartemen aja deh le. Banyak tugas."

Gadis itu baru saja berdiri dari tempat duduknya, tapi Alex lebih dulu mencekal pergelangan tangannya.

Tentu saja Caca berpikir bahwa akan terjadi sesuatu yang dramatis, seperti di kebanyakan drama yang ia tonton. Tapi ucapan yang keluar dari mulut pria itu sangat jauh dari ekspektasinya.

"nyokap gue mau ngomong sama lo."

Kalimat itu membuat Caca menghela napasnya pelan. Ia keluar dari kamar Alex sambil sedikit merasa kesal. Tapi, tanpa ia ketahui Alex mengucapkan kalimat itu untuk mencegahnya pulang. Tentu saja pria itu juga tahu kalau Caca sedang merasa kesal.

Alex menyadari perubahan raut gadis itu ketika melihat Annette, dan menurut Alex itu sedikit lucu.

##

Clarissa melihat Caca keluar dari kamar Alex dengan tatapan murung. Tadi ia sudah mencoba untuk mengingatkan gadis itu, tapi sepertinya Caca terlalu bersemangat sehingga tidak menghiraukan ucapannya.

"Calantha? Kamu baik-baik saja?"

Pertanyaan itu membuat gadis itu segera mengubah raut wajahnya. "I'm fine tante,"

Lalu gadis itu menambahkan kalimat, "Caca.. Minta maaf buat masalah yang kemarin ya tante..."

Clarissa tersenyum kearahnya, wanita itu mengusap punggungnya lembut, membuatnya rindu dengan Tania.

"it's fine Calantha, kalau dulu kamu sudah lahir, tentu saja kamu juga akan melihat namaku di berbagai surat kabar."

Caca mengeriyitkan dahinya dan bertanya, "tante pernah punya skandal?"

Clarissa ternyeseum lalu wanita itu mengangguk, "aku jauh lebih nakal dari pada kamu Calantha."

Ia diam, mendengarkan Clarissa bercerita hampir selama satu jam. Ternyata kehidupan calon ibu mertuanya lumayan menyenangkan untuk diulik.

Mulutnya terbuka lebar ketika mendengar bahwa Clarissa pernah mencium empat orang pria sekaligus di depan Theo, hanya untuk membuat pria itu cemburu.

"terus om Theo cemburu?" tanyanya penasaran.

"tentu saja, iya. Dia menyeretku pulang dan tidak berhenti memarahi ku selama perjalanan." jawab wanita itu sambil terkekeh ketika mengingat masa lalunya.

"Dan kamu tahu? Dia menciumku saat di depan rumahku karena aku  terus mengelak ucapannya."

"Alex will never do that." kata Caca sambil mengerucutkan bibirnya.

"ya, dia tidak akan mencium kamu untuk menunjukan rasa cemburunya, tapi anakku mencari kamu dan panik setengah mati, Calantha."

"tapi kenapa? He said he'll never like me."

Clarissa sekali lagi mengulum senyumnya. "kalau begitu dia akan mengakhiri pertunangan ini sebelum ulang tahunnya yang ke dua puluh."

Caca membelalakan matanya, "tante juga mau Caca sama Alex batalin pertunangannya?"

"No, bukan begitu Calantha. Aku baru saja meyakinkanmu bahwa semua akan baik-baik saja. Dia tidak punya pilihan lain." jawab wanita itu dengan tenang.

"tapi Annette? Dia.."

"Semua orang punya masa lalu Calantha. Seperti kamu memiliki pernah memiliki Gio, begitu juga Alex pernah memiliki Annette. Masa lalu, Calantha."

"Tapi Annette.." Gadis itu menggantung kata-katanya karena ia memang bingung harus melanjutkan dengan kata-kata seperti apa.

Untungnya Clarissa bisa menangkap maksudnya, sekali lagi wanita itu tersenyum. "Annette, dia hanya---"

"Udah malem, gue anter lo pulang."

Caca mendesah kesal karena Alex menyela ucapan ibunya. Seharusnya Caca bisa mendapatkan sedikit banyak informasi tentang Annette.

=C=

littlerain, 13 05 20

CALANTHA [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang