CALANTHA -46-

674 27 0
                                    

Caca tersenyum melihat begitu banyak anak kecil berlarian di taman tanpa takut terjatuh.

"Jadi pengen lari-lari juga." Caca bergumam pada dirinya sendiri.

"pasti lo pengen dikejar-kejar."

Caca mengangguk untuk mengiyakan kalimat itu. Sedetik kemudian ia menyadari sesuatu.

"A-lex?"

"Lo baru main kejar-kejaran sama gue."

"petak umpet, mungkin." ralat pria itu.

Caca memandang pria itu mendekat. Entah kenapa masih ada sedikit ketakutan kalau-kalau pria itu marah kepadanya.

"Ca---"

Matanya memanas ketika ia menatap manik mata pria itu dari dekat Dengan cepat ia berhambur memeluk pria itu dengan sangat erat.

"hiks. Alex jahat. Hiks." Calantha, gadis itu menangis lagi. Entah keberapa kali, tapi sepertinya ia sangat suka menangis di hadapan Alex.

"Lo.." Alex menahan ucapannya, ia tidak tahu lagi kata-kata semacam apa yang seharusnya keluar Di situasi seperti ini.

"A-Alex, itu beneran foto lama. Caca nggak bohong."

"gue tahu."

Caca merasa lega, lalu ia melepaskan pelukannya dan kembali menatap pria itu. "Alex nggak marah sama Caca?"

"biasa aja."

Lalu pria itu menambahkan kata-katanya, "Ca, pada nyariin lo,"

"Caca nggak mau pulang. Papa jahat Caca nggak mau ketemu papa."

Alex menghela napasnya pelan. "gue nggak nyuruh lo pulang, Calantha."

"terus ngapain?" tanya Caca dengan polos.

"Lo harus balik ke bandung Calantha.."

"Caca nggak mau pulang." tegasnya kepada Alex.

Alex mendesah pasrah. Susah sekali bicara dengan gadis ini. "lo mau main ke dufan?"

Tentu saja gadis itu mengangguk. Bahkan matanya berbinar mendengar ucapan pria itu.

"Yaudah ayo."

Tiba-tiba ia berpikir jika Alex akan menipunya. Bagaimana jika Alex tidak membawanya ke dufan malah membawanya pulang ke bandung.

"Jadi nggak?" tanya Alex karena Caca sama sekali tidak bergerak dari tempatnya.

"em.. Caca nggak bakal diculik terus Di turunin di rumah papa?"

Pria itu mengangkat sebelah alisnya, apakah ia terlihat seperti pen culik? "enggak Calantha,"

Setelah itu Caca melompat kegirangan, ia segera meninggalkan Alex dan naik ke apartemen Alatas berniat untuk berterima kasih atas tumpangannya.

Tapi ia malah menemukan apartemen itu kosong, pria itu menempelkan notes pada pintu kamarnya.

Gue sibuk. Lo pasti udah dijemput tunangan lo, pulang aja.

Sama sama, kalau lo mau bilang makasih.

By the way, tolong follow instagram gue duluan biar bisa gue follback.

Setelah membaca pesan itu Caca baru menyadari suatu hal. Ia belum. Sempat bertanya bagaimana Alex bisa menemukannya. Apakah Alex mencarinya kemana-mana?

##

Alex memandang gadis yang sedang menjilat ice creammya dengan rakus.

CALANTHA [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang