CALANTHA -65-

1.7K 45 12
                                    

-------EPILOG-------

Calantha berdiri siap menggurui kedua orangtuanya, gadis itu bersikeras untuk mengambil sekolah mode, tapi Marchell dan Tania terus menentangnya.

"I know you're pretty Calantha, Tapi untuk menjadi seperti Starleth Brynn dibutuhkan banyak sekali waktu."

Ucapan Marchell segera diangguki oleh Tania, "kamu bisa memasuki sekolah bisnis, lalu membuka butik kamu sendiri, uang kita cukup untuk merekrut designer terkenal."

Gadis itu menatap tajam kedua orang tuanya. "Caca nggak mau sekolah bisnis. Angka itu bukan Caca banget ma,"

"tapi.."

Caca menutup telinganya rapat-rapat. Keputusannya sudah bulat. Setahun ini ia habiskan dengan lebih banyak berpikir dan ia yakin tidak akan menyesali keputusannya.

Tania menghela nafas kasar. "Fine! Terserah kamu Calantha.. Pergilah kemanapun, sekolah apapun."

Mata Caca berbinar mendengar ucapan Tania, "Are you sure?"

Tania menatap putrinya jengah, "untuk nilai sempurna di ujian kamu I will say yes."

Ucapan itu membuat Caca melompat-lompat seperti baru saja kerasukan. Untung saja ia belajar sungguh-sungguh dalam ujiannya, sehingga bisa mendapatkan nilai sempurna.

Sudah ia duga, nilai akan memengaruhi keputusan kedua orangtuanya.

"btw, Caca emang udah daftar. Lagian Caca juga cuma mau sekolah disitu."

Tania membelalakan mata, "Calantha! Kita belum mendiskusikan dimana kamu akan pergi! No way!"

Caca mengangkat bahunya acuh, ia berlari menuju kamarnya, lalu menutup pintu rapat-rapat

##

Alex membuka satu inbox yang baru masuk kedalam emailnya.

Subject : halo orang jahat.

Hai,
Sudah lama, I miss you so badly.
Caca kangen, kangen banget.

Caca tahu, tepat setelah membaca kalimat itu, kalau kamu, Alexander Reeham--yang jahat banget sama Caca-- sudah jatuh cinta sama Caca.

Iya, kan? Kamu cinta sama Caca, dan cinta kamu sempurna, karena itu kamu tidak takut pergi jauh dan meninggalkan Caca sendirian.
tapi Alex, waktu itu Caca takut. Waktu itu Caca takut kamu pergi dan tidak pernah kembali.

It's been a really long time, Tidak ada satu pesan masuk dari kamu. I've learned so much, termasuk cara mencintai kamu dengan sempurna. Sekarang Caca tahu, saat ini--saat ini Caca tulis-- cinta Caca sudah sempurna. Caca sudah tidak lagi takut, Caca tahu kamu pasti kembali.
Masalahnya, bunga tidak mekar selamanya, tentu saja akan layu karena Caca bukan edelweiss.

Caca tidak bilang kalau perasaan caca berubah. Caca sayang sama Alex.
Tapi Alex belum pernah bilang kalau Alex sayang sama Caca. (Caca nggak suka kenyataan ini. I hate you.)

Oke enough,
Kalau kamu mau cari Caca, Caca sudah tidak di Bandung, Caca sangat sibuk (I'm joking). I'll go to Paris. Deket sama kamu, kan? Tapi demi apapun, Caca mau sekolah, bukan ngejar Alex, karena menurut Caca sudah waktunya kamu ngejar Caca, lagi, I mean setelah ngejar Caca waktu kabur. Caca mau kamu kejar-kejar lagi.

How ever, ini buat membalas perkataan Alex di bandara.

Aku berdoa, semoga dengan kehendak Allah aku akhirnya beroleh kesempatan untuk mengunjungi kamu.
-Roma 1:10-

--–––--

Pria itu terkekeh membaca surat dari gadisnya. Iya, gadisnya. Calantha adalah milik Alexander Rehaam dan pria itu mengakuinya.
Ia tidak akan membiarkan bunganya layu. Tidak akan.

=CALANTHA=

With so much love
littlerain, 27 05 20







CALANTHA [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang