CALANTHA -47-

596 27 0
                                    

"udah malem, ayo balik."

Caca tertegun ketika Alex mengulurkan tangan kepadanya.

"Caca.."

"Calantha, udah malem." Alex berucap dengan tegas, membuatnya tidak dapat lagi membantah ucapan pria itu.

Tepat sebelum mereka memasuki mobil, Caca menahan lengan pria itu.
"lele.. Caca nggak mau ketemu papa."

"bokap lo udah tahu kalau lo sama gue Calantha."

Lalu pria itu membuka pintu mobil untuk Caca. "besok lo harus sekolah."

Gadis itu masih tidak bergerak, tangannya mulai menusuk-nusuk jarinya.

"Calantha." sekali lagi Alex mengusap lembut tangan gadis itu. "Calantha, masuk."

Gadis itu menggeleng kecil. "Ca-ca... Caca takut.." Gadis itu bercicit pelan.

"Masuk, Calantha. Lo nggak harus pulang ke rumah lo kalau memang nggak mau"

Gadis itu mendongak, "maksudnya?"

"gue ada apartemen, kalau lo lupa."

Caca mengerjapkan matanya beberapa kali. "apartemen yang hampir kesita karena Caca?"

Alex bergumam untuk menanggapi pertanyaan Caca, lalu kembali menyuruh gadis itu untuk masuk kedalam mobil.

Akhirnya, Caca menuruti perintah pria itu. Ia duduk dengan tidak tenang didalam mobil. "Le? Beneran nggak bakal anterin Caca ke rumah papa?"

"Lo pengen banget gue anter sampe rumah lo?"

Gadis itu buru-buru menggelengkan kepalanya. "Nggak. Caca nggak mau."

"kenapa ketawa?" tanya Caca ketika ia  melihat Alex tertawa kecil. Sangat kecil, tapi manis.

"nggak ketawa." pria itu membalas dengan dingin, setelah itu segera menormalkan mimik wajahnya.

"oops, Caca lihat."

"tidur Calantha, nanti gue bangunin. Mending lo tidur."

Gadis itu kembali menggeleng. "Nggak ngantuk."

Alex menghela napas, "lo main seharian, butuh istirahat."

"CIEE.. Perhatian sama Caca." Gadis itu baru saja menggoda Alex, padahal wajahnya sendiri sudah sangat merah.

Pria itu diam, membuat Caca akhirnya membenarkan posisinya dan bersiap untuk tidur.

"Caca bobok deh, biar kamu nggak kesel sama Caca."

Belum ada beberapa menit, mata gadis itu kembali terbuka karena Alex dengan sangat tiba-tiba menyalakan musik di mobilnya.

"tumben?"

"kata Iel lo suka denger musik biar cepet tidur."

Caca kembali mengulum senyumnya mendengar ucapan pria itu. Ah, Caca bisa gila jika Alex terus bersikap manis seperti ini.

"nggak usah senyum-senyum, gue pengen lo tidur biar nggak berisik."
.
.
.

"Calantha," mata gadis itu terbuka seiring dengan suara Alex yang merasuki pendengarannya.

"udah sampai."

Ia menguap, merenggangkan tubuhnya sejenak lalu menatap sekelilingnya, huh. Syukurlah, ini bukan halaman rumahnya.

Pandangannya beralih menatap pria yang memainkan ponsel disebelahnya, "kok nggak gendong Caca aja? Lagi enak boboknya."

Masih dengan menatap ponsel, pria itu menjawab, "ntar kepala lo kepentok kaya dulu."

CALANTHA [completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang