Pagi ini Caca kembali berangkat sekolah bersama Gio sehingga ia datang sedikit lebih siang.
Sesampainya di sekolah Caca langsung menuju kekantin, di sana ia menemukan Lisa, Sherina dan Kak Venna sedang menikmati sarapan mereka.
Caca berlari kecil dan segera mengambil posisi duduk didepan mereka.
"siang banget Ca?" tanya Venna sambil melihat jam yang sudah menunjukan pukul enam lebih lima puluh menit.
"hehe, tadi sarapan dulu kak sama Gio" Venna hanya mengangguk-anggukan kepalanya mendengar jawaban Caca
Mereka sedang membahas rencana untuk bolos hari ini.
Kemarin setelah membuka kotak pemberian Gio, Caca menghubungi Lisa. Temannya itu langsung menyuruhnya membolos supaya bisa memberi kejutan kepada Gio.
Awalnya Caca menolak rancana itu karena ada ulangan fisika. Tapi ternyata Lisa sudah mengajak Kak Venna dan Sherina membolos. Akhirnya Caca memutuskan untuk membolos setelah mengikuti ulangan fisika. toh nakal sekali dua kali juga tidak masalah.
"jadi, nanti gimana bolosnya?" Suara Caca yang sedikit kencang saat mengatakannya membuat Lisa dan Sherina mendelikan mata kearahnya
"pelanan dikit bisa kali Ca, toa amat""hehe sorry, jadi gimana?" kali ini Caca mengatakannya dengan sedikit berbisik.
"gue sih bolos dari pagi Ca, habis ini gue pulang aja deh, males minta tanda tangan ketos, ribet," jawaban Sherina membuat mereka heran. Untuk apa gadis itu datang kesekolah jika pulang sebelum pelajaran dimulai.
"kalo gue nanti izin sakit kayanya" jawaban Tavenna membuat Caca mengangguk, "terus nanti Caca bolosnya gimana? Caca ga ada ide nih"
"lo tinggal ikut aja Ca, udah gue pikirin"
##
Saat ini Lisa sedang mengoleskan concealer di bibir Caca untuk memberikan kesan pucat pasi pada gadis itu. Setelah dirasa cukup, mereka segera melancarkan aksinya.
"sstt," rintihan kesakitan kitu keluar dari bibir kecil Caca, membuat Mr. Anthon menolehkan kepala kearahnya, "kamu kenapa Calantha?"
Bukannya menjawab Caca malah kembali merintih kesakitan. Membiarkan Lisa menjawabkan pertanyaan Mr. Anthon untuknya
"Mr. Anthon, sepertinya asam lambung Caca naik, boleh saya antar Caca pulang? "Karena Mr. Anthon adalah guru yang sangat baik, ia segera mengizinkan mereka pulang. Bahkan ia langsung meminta wali kelas mereka menandatangani surat izin tersebut.
Kini mereka hanya perlu meminta tanda tangan ketua osis. Sebenarnya mereka sedikit ragu akan mendapatkan tanda tangan Alex. Sudah menjadi rahasia umum bahwa bagian tersulit dari mengajukan izin pulang adalah tanda tangan ketua osis.
Jika beberapa guru dan wali kelas memberikannya dengan mudah, Alex tidak akan melakukannya. Ia pasti mengetahui kebohongan yang dilakukan setiap siswa yang mencoba membolos.
Sekarang Caca dan Lisa sudah berada di depan XI MIPA 3, yang sepertinya sedang jamkos, kelas itu begitu berisik hingga tidak dapat mendengar suara pintu yang di ketuk oleh Lisa.
Merasa geram akhirnya Lisa membuka pintu dengan sedikit kasar membuat kelas tiba-tiba hening.
"kenapa?" tanya seorang siswa bernama Garridan, kapten tim basket sekaligus teman dekat Alex dan Gio yang sedang duduk diatas meja.
"eh- itu, anu mau itu" Lisa mendadak gelagapan karena semua pasang mata sedang tertuju padanya dan Caca.
"itu apa?" kali ini Gio yang bertanya sambil menatap heran kepada mereka.
"itu, mau ketemu kak Alex"
Alex yang merasa namanya disebut menaikkan alisnya, lalu segera melangkahkan kakinya keluar kelas. Sedangkan Gio masih memandang Caca yang sudah mengekori dibelakang Alex dan Lisa.
"kenapa?" tanya Alex to the point sambil menatap tajam mereka berdua.
"mau minta tanda tangan kak," jelas Lisa sambil menyodorkan surat izin dan bolpoin untuk ditandatangani Alex.
Alex mengambil surat izin tersebut, membacanya lalu memalingkan wajahnya kearah Caca.
Setelah beberapa detik tangannya terangkat. Tapi bukan untuk mengambil bolpoin di tangan Lisa, melainkan menyentuh dagu Caca lalu mengangkatnya. Alex memgamati wajah Caca lalu sedetik kemudian ibu jarinya bergerak menuju bibir mungil Caca dan mengusapnya kasar.
Alisnya kembali terangkat dan sekarang tercetak senyum miring di bibirnya "Masih sakit?"
Caca yang masih shock dengan kejadian yang menimpanya, hanya menganggukkan kepala seperti orang bodoh.
Jawaban Caca membuat Alex menatapnya heran, lalu mengulangi pertanyaannya "Masih sakit? Padahal bibir lo udah ga pucet,"
Caca meraba bibirnya, "ud- udah ga pucet ya?" sial. Alex benar benar pintar ternyata.
Menyadari rencananya tidak berhasil, Lisa menyenggol tangan Caca, dan sedetik kemudian Caca pingsan dihadapan Alex.
##
"Yes! Akting lo bagus Juga Ca,"
Jam baru menunjukan pukul empat lebih tiga puluh delapan menit tapi keempat gadis itu sudah berkumpul di Neelima
Tadi setelah melihat Caca pingsan, Alex menjadi sedikit panik dan langsung menandatangani surat izin tersebut.
"haha! Mukanya, jelek banget, Caca gakuat haha" sejak tadi Caca terus mentertawakannya wajah Alex yang sangat kocak menurutnya
"udah deh Ca, ganteng gitu lo ketawain" Sherina mengucapkannya dengan sedikit tidak terima. Alex itu tampan, semua orang juga bisa melihatnya. Caca hanya terlalu tergila-gila dengan Gio.
Mereka berempat telah selesai mendekorasi ruangan yang di reservasi oleh Gio, seharusnya tidak lama Lagi Gio akan menginjakan kakinya di tempat ini. Karena itu Caca segera menyuruh teman-temannya untuk pulang.
Setelah ketiga temannya pulang Caca beranjak dari tempat duduknya menuju kamar mandi. Ia ingin merapihkan penampilannya.
Beberapa langkah lagi Caca akan sampai ke kamar mandi. Tapi ternyata ponselnya berdering lebih dulu hingga ia sedikit memperlambat langkahnya.
Ternyata itu adalah telepon dari Gio. Caca melirik jam sebelum mengangkat telepon itu, masih ada beberapa menit, apakah Gio sudah sampai? Atau.. Gio menjemputnya di rumah? Tidak, tidak. Ini tidak boleh terjadi. Rencana Caca akan berantakan jika seperti ini.
Dengan cepat Caca memencet tombol hijau dan segeralah terdengar suara dari seberang sana
"Ca? Kamu udah berangkat?"Jantung Caca berpacu lebih cepat, ia benar benar takut jika Gio sudah menunggu didepan rumahnya, akhirnya dengan sedikit gemetar ia menjawab pertanyaan Gio
"eh, belum kok, ini mau otw, Gio gausah jemput Caca, Caca dianter kak Iel aja"Terdengar helaan napas lega dari ujung telepon, aneh harusnya kan Caca yang lega kenapa malah Gio yang buang napas coba.
"bagus deh Ca,""hah?" Caca sedikit mengeriyitkan matanya, tidak dapat memahami apa yang di ucapkan Gio.
"Ca..."
=C=
Don't forget to Voment, biar author semangat updatenya
I WUF U
littlerain, 23 01 20
![](https://img.wattpad.com/cover/207226683-288-k937242.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANTHA [completed]
Teen Fiction[a love story of Calantha Aldenate and Alexander Reeham Soedtandyo] Sometimes love will drive you crazy, do something you can't believe, and make you look like the most stupid people in this universe Calantha means bloom, kamu pernah dengar bunga-b...