"Caca?" bariton seorang pria membuat Calantha dan dua orang gadis disebelahnya menoleh.
"Kak Garridan?"
"kok lo disini?" tanya Garridan.
"ya nggak papa dong emang kebun lo?" balas Sherina sengit.
Saat ini mereka memang berada di salah satu perkebunan di daerah Bandung. Sherina dan Lisa memaksanya untuk membolos 'les' hanya untuk pergi memetik beberapa buah dan mengambil foto aesthetic agar feeds Instagram mereka kekinian, katanya.
"Kok lo nggak belajar sama Alex, Ca?" Garridan kembali bertanya. Tapi lagi-lagi Sherina yang membalasnya.
"Kok lo resek? Suka-suka dia lah."
Garridan hanya mengerutkan keningnya. Ia tidak merasa memiliki masalah dengan gadis itu.
"Lo kenapa sih? Nyolot-nyolot." Lisa bertanya karena ia juga penasaran dengan perubahan sikap Sherina yang begitu tiba-tiba.
Caca yang sudah tidak tahan dengan situasi akward ini memutuskan untuk mengalihkan pembicaraan. "Kak garridan sama siapa?"
Pria itu mengarahkan dagunya untuk menunjuk seorang gadis berambut sebahu yang berdiri dibelakangnya.
Mereka--Caca dan Lisa, karena Sherina telah menyingkir dari mereka, hanya menganggukan kepala, memahami maksud Garridan.
"oh pdkt?" tanya Caca
"iya sama kaya lo" ucap pria itu sambil tertawa, meskipun Caca juga tidak tahu apa yang lucu. Caca sedang berjuang untuk mendapatkan Alex seutuhnya, kenapa kakak kelasnya ini malah mentertawakannya.
"Lo nggak bilang Alex ya Ca?" tanya Garridan penuh selidik.
Gadis itu hanya bisa menganggukan kepalanya lemas. Bagaimana lagi, ia dipaksa oleh teman-temannya dan ia juga takut kalau-kalau Alex akan memarahinya.
"Tadi dia buru-buru kelarin rapat biar nggak telat ngajarin lo, malah lo nya disini. pasti lagi kesetanan tuh orang."
Tentu saja Caca membelalakan matanya tidak percaya. Astaga, bagaimana mungkin Caca jadi sebodoh ini. Alex bahkan telah meluangkan waktunya, yang pasti sangat berharga untuk mengajarinya.
Dengan cepat ia beranjak dari tempat duduknya, dan menelpon Pak Teo. "Lis, bilangin Sherina Caca balik ya, Caca belajar aja deh, nggak enak sama Alex."
"Bye kak Garridan! Bye cewek aneh dibelakang kak Garridan!"
##
"huh.." Gadis itu menormalkan deru nafasnya yang begitu tidak teratur, bagaimana tidak, ia berlari menaiki tangga untuk sampai ke kamar Alex.
Setelah nafasnya mulai teratur, Caca menggerakkan tangannya untuk mengetuk pintu kamar pria itu
Tok tok
"..."
Tidak ada jawaban.
Caca semakin panik berdiri di tempatnya. Bagaimana jika Alex marah besar, lalu berhenti mengajarinya. Ya.. Sebenarnya tidak apa apa, Caca tidak begitu peduli dengan nilainya. Masalahnya adalah jika Alex tidak mengajarinya, maka ia tidak akan bisa sering bertemu dengan pria itu.
"Le.."
Tok tok
"Caca boleh masuk?"

KAMU SEDANG MEMBACA
CALANTHA [completed]
Teen Fiction[a love story of Calantha Aldenate and Alexander Reeham Soedtandyo] Sometimes love will drive you crazy, do something you can't believe, and make you look like the most stupid people in this universe Calantha means bloom, kamu pernah dengar bunga-b...