Ini adalah hari ulang tahun Clarissa sekaligus empat hari sebelum penilaian akhir semester dilaksanakan.
Caca sudah tidak begitu takut dengan penilaian akhir semester itu karena memang ia pintar. Untung saja ada Alex, meskipun angka tetap menyebalkan baginya tapi Alex membuat segalanya menjadi lebih baik. Budak cinta things.
"Ca? Kok lo belum siap-siap?" tanya Iel ketika ia tidak sengaja melihat Caca sedang mengambil camilan di dapur dan masih menggunakan piayama tidurnya.
Gadis itu mengerucutkan bibirnya. "kata Alex Caca nggak diundang."
Iel terbahak mendengar jawaban adik kecilnya. Dengan segera ia menelepon Alex. "adek gue nggak siap-siap karena lo bilang dia nggak diundang."
"...."
"hahaha, Oke."
Tidak lama setelah itu ponsel Caca bergetar. Ia berjingkrak tidak karuan ketika melihat itu adalah pesan dari Alex.
Frozen lele
Yg kmarin bcanda
Lo diundang.
Siap2 gw jmput.Sangking senangnya, ia sampai lupa membalas pesan Alex. Tentu saja saat ini ia sedang sibuk memilih gaun mana yang harus ia pakai.
Drt Drt
Ponselnya kembali bergetar, bedanya kali ini getaran itu menandakan panggilan masuk. Tanpa membuat sang penelepon menunggu lebih lama, Caca segera menjawab panggilan yang masuk di ponsel pintarnya."halo?" Gadis itu berbicara sambil terus mengobrak-abrik lemari pakaiannya.
"udah deket."
"No! Caca belum siap, tambah lima menit." kata Caca dengan nada panik. Bagaimana tidak, pria aneh yang membohonginya kemarin mengatakan bahwa ia sudah akan sampai.
"gue udah jalan"
"Tungguin bentar ya.. Please."
"kita bakal telat Calantha." Caca bisa mendengar bahwa pria diserang sana sudah mendesah frustasi.
"Caca bahkan belum ganti baju Alex. Cewek butuh waktu."
"fine terserah lo, ntar gue tungguin dibawah."
##
Caca membalas pelukan Clarissa sambil memberi wanita itu ucapan selamat ulang tahun. Demi apapun, Clarissa tampak sangat cantik hari ini.
"you're late Calantha?" tanya Clarissa sambil memberikan senyum manisnya.
"maaf tante, anak tante bikin Caca terlambat." kata Caca berusaha memberi alasan. Padahal sudah jelas Caca yang membuat mereka terlambat karena terlalu lama berdandan.
"it's okay, kamu cantik, sangat cantik. Benarkah Alex?" Clarissa bertanya kepada putra sematawayangnnya sambil melirik ke arah Caca.
Sedangkan gadis itu tentu saja tersipu malu, bayangkan. Calon ibu mertuanya baru saja memuji dirinya.
"dia menghabiskan banyak waktu untuk berdandan, but I like it." Alex berkata dengan sangat santai, entah itu adalah sebuah kebenaran atau kebohongan, yang pasti Caca menyukainya.
"Tante?"
Suara itu membuat semua orang menoleh, tentu saja termasuk Caca dan Alex.
"Rebecca?" tanya Caca dengan suara yang cukup pelan. Untuk sesaat ia melupakan fakta bahwa Alex, Rebecca, Gio dan Annette adalah teman kecil.
Caca melihat gadis itu memeluk Clarissa dengan sangat erat. Mereka pasti cukup dekat. "Calantha kamu mengenalnya? Dia Rebecca Laurels. Pasti kamu sudah mengenalnya bukan?"
Ia hanya menganggukan sebagai jawaban. Tidak mungkin Caca melupakan orang gila yang membuatnya tercebur dalam air kolam yang sangat dingin di hari pertunangannya.
Caca sudah tidak begitu ingin berada di tempat itu karena keberadaan Rebecca. "Le.." Caca berisik agar orang orang tidak terlalu memperhatikan mereka.
"Caca boleh ke toilet?"
Alis pria itu bertaut mendengar pertanyaan konyol Caca. Untuk apa ia melarang seseorang untuk pergi ke kamar mandi.
"Bukan urusan gue." Nada bicara pria itu benar-benar menggambarkan jika ia tidak peduli.
Caca baru akan melangkahkan kakinya meninggalkan hall besar rumah Alex, tapi pria itu malah mencekal pergelangan tangannya. "Jangan kelamaan gue nggak mau disuruh nyari lo."
Gadis itu mengangguk paham. Dengan segera ia meninggalkan ruangan itu. Sebenarnya Caca tidak benar benar ingin ke toilet ia hanya merasa bosan karena Alex tidak pernah benar-benar menanggapi ucapannya.
"kok kamu di luar?" Suara yang tiba-tiba merasuki gendang telinganya itu membuat Caca sedikit tersentak kaget.
Bukannya menjawab pertanyaan Caca malah balas bertanya, "Gio ngapain di luar?"
Pria itu tersenyum simpul. "bosen."
"sama Caca juga bosen."
Caca menyibukkan dirinya dengan ponsel, karena ia tentu saja tidak mau terlalu larut dengan obrolan mereka.
"Sorry,"
Caca mendongakan kepalanya. Ia menatap pria itu mencoba memahami maksud ucapannya. "Sorry?"
"buat yang dulu." penjelasan Gio membuat gadis dihadapannya itu mengangguk lalu kembali memainkan ponselnya.
"aku nggak akan coba jelasin apapun karena aku tahu kamu nggak mau denger Ca," pria itu menjeda ucapannya. "kita masih bisa temenan kan?"
Caca hanya bergumam kecil mengiyakan ucapan pria itu.
"kamu udah tahu Annette?" Caca sangat paham bahwa saat ini Gio hanya sedang mencari bahan pembicaraan.
"mantannya Alex, kan?" tanya Caca sambil tertawa getir. Entah kenapa mengucapkan kata mantan disertai dengan nama Alex membuat hatinya tidak tenang.
"Lo beneran udah tahu ternyata." lagi lagi bibir pria itu menyunggingkan senyum yang sangat tipis.
"kamu bakal maafin aku kan Ca?" pertanyaan Gio membuat Caca kembali harus menghela napasnya kasar. Tentu saja ia tidak boleh mendendam pterlalu lama.
"Lupain aja Gi, Caca juga pasti salah." Gadis itu berusaha tersenyum setulus mungkin.
Gio mengangkat tangannya dan mengacak halus rambut Caca. "kamu cewek baik. Suatu hari kalau kamu memang enggak terpi---"
"gue udah bilang jangan lama-lama." Suara Alex membuat Gio tidak dapat menyelesaikan kalimatnya.
Caca sangat ingin mendengar kelanjutan ucapan Gio, karena memang saat ini ia sangat penasaran. Tapi karena Alex sudah menarik kasar pergelangan tangannya, Caca hanya bisa mengekor pasrah dibelakang pria itu.
Caca kembali dibuat terkejut ketika dahinya menabrak dada bidang milik Alex.
Pria itu mensejajarkan tinggi mereka dam menatap manik mata Caca. Sungguh kejadian yang langka. kemudian pria itu mengucapkan kalimat yang membuat Caca memberi pria itu tatapan bingung.
"nggak semua ucapan orang harus lo pikirin Calantha. Belum tentu itu penting dan berarti."
"nggak semua? Jadi yang nggak penting ucapan Gio tadi, atau ucapan Alex barusan?"
=C=
littlerain, 27 04 20
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANTHA [completed]
Ficção Adolescente[a love story of Calantha Aldenate and Alexander Reeham Soedtandyo] Sometimes love will drive you crazy, do something you can't believe, and make you look like the most stupid people in this universe Calantha means bloom, kamu pernah dengar bunga-b...