Kelas XI MIPA 2 sedang menampilkan drama dalam bahasa Inggris, Mr. Anthon sudah menyuruh mereka mempersiapkan drama ini sejak beberapa minggu yang lalu.
Sekarang adalah giliran kelompok Caca, gadis itu bermain sebagai tokoh utama bersama dengan Bryan. Lalu ada pula Rayna sebagai penyihir, Vano, Reno dan Bams sebagai rusa dan kurcaci-kurcaci. Mereka mementaskan drama snow white. Sejauh ini semua berjalan baik-baik saja. Hingga sampailah dibagian penghujung cerita, dimana seharusnya Bryan mengecup kening Caca untuk membangunkannya.
Ketika Bryan mulai menundukkan kepala, Caca teringat jika mr Smith sedang merekam pertunjukan mereka. Seketika gadis itu membuka matanya, ia mulai bergerak panik. Takut jika-jika Alex akan kembali melabelinya sebagai gadis murahan ketika secara sengaja atau tidak melihat video tersebut.
Caca bertambah gelisah ketika melihat Bryan semakin dekat dengannya. Caca menahan napasnya kuat-kuat. Batang-banyan Alex semakin berputar jelas di otaknya.
Akhirnya tepat sebelum bibir Bryan mengenai jidatnya, Caca sudah terlebih dahulu bangun dari tidur panjangnya dan mengacuhkan happy ending mereka. "sorry, but I'm engaged,"
Sontak saja seisi kelas terbahak-bahak karena ucapan Caca. Bahkan Mr. Anthon ikut menertawai kepolosan gadis itu. "oh, C'mon Calantha, stop become naive, I'll really show it to Alex, we all know that you're Alex's fiancé, calm down," ucapan itu tentu saja membuat Caca melebarkan matanya. Jika Alex sampai tahu kejadian ini, mau ditaruh mana wajahnya.
Setelah Mr. Anthon mempersiapkan mereka duduk, Caca segera menuju tempat duduknya dan membenamkan wajahnya diatas meja. Tidak usah ditanya, kalian bisa membayangkan seberapa malu ya Calantha Aldenate saat ini.
Beruntungnya, setelah pelajaran bahasa inggris adalah jam istirahat pertama. Tanpa membuang waktu Caca langsung menarik lengan Lisa dan membawa gadis itu kekantin. Dengan cepat mata Caca bergerak memindai seluruh penjuru kantin mencoba menemukan keberadaan Alex.
Caca menemukan pria itu sedang duduk dengan teman teman nya dipojok kantin. Lagi-lagi Caca menarik lengan Lisa untuk segera mengikutinya.
"hai," sapaan gadis itu membuat semua orang menoleh tanpa kecuali Alex. Caca mencoba memperhatikan gerak gerik pria itu. Caca takut jika mr. Anthon sudah menunjukan hasil rekaman laknat itu.
Tapi setelah beberapa menit, sepertinya tidak ada yang aneh dengan gerak-gerik pria itu. Baru saja Caca akan bernapas lega, Lisa malah mengucapkan kata-kata terlarang yang membuat Caca menginjak brutal kakinya. "Kak Alex, lo udah liat rekamanya Mr. Anthon belum?"
Alex mengeriyitkan dahinya bingung sementara Caca mulai gelagapan mencari alasan. "Alex nanti Caca pulang bareng Alex ya" upaya Caca untuk mengalihkan pembicaraan membuat Lisa menahan tawanya.
"iya," jawaban itu tentu saja terdengar oleh telinga aksan, "Wah, ga boleh tuh pulang berdua, nanti yang ketiga setan. Mending gue ikut sekalian Lex,"
Alex memutar bola matanya jengah, "terserah, gue Turunin dijalan lo berdua,"
"nggak bakal tega,"
"siapa bilang?"
"Caca, barusan bilang. Alex kan baik, nggak tegaan sama Caca, jadi nggak mungkin,"
Mendengar percakapan kedua orang itu membuat Gio, yang juga duduk satu meja dengan mereka menjadi kesal. "semester depan dia balik, lo ga pantes nyakitin siapapun,"
Alex yang mengerti makna tersirat dibalik ucapan Gio, mulai menggeram marah. Ia meninggalkan meja itu tanpa mengucapkan sepatah katapun.
Sementara itu, Caca memandang kearah mereka "yang balik siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANTHA [completed]
Teen Fiction[a love story of Calantha Aldenate and Alexander Reeham Soedtandyo] Sometimes love will drive you crazy, do something you can't believe, and make you look like the most stupid people in this universe Calantha means bloom, kamu pernah dengar bunga-b...