Caca menjatuhkan dirinya diatas kasur dengan cukup keras. Hari ini ia benar-benar lelah. Sekarang jam di kamarnya sudah menunjukan pukul sepuluh malam dan ia baru saja sampai di rumah.
Liburannya memang baru saja selesai karena dua hari lagi ia harus kembali menjadi siswa yang berkutat dengan nilai. Oh, berbicara tentang nilai tentu saja Caca tidak mendapatkan remidial di mata pelajaran apapun.
Gadis itu memejamkan matanya dan sekelibat ingatan buruk segera terputar dikepalanya.
"Lex, sorry karena aku baru bisa balik sekarang." Annette berkata dengan tatapan sendu, sedangkan pria yang sedang ia ajak bicara hanya menatapnya acuh.
"aku tahu aku memang pergi terlalu lama, tapi aku yakin kamu nggak akan lupa secepat itu."
"aku mau bersaing secara sehat sama Calantha. I know dia cewek baik dan dia tunangan kamu. Aku juga tahu kalau dia merasa terancam sama kehadiran aku, tapi aku nggak bisa bohongin perasaan aku. Aku pergi bukan buat mengakhiri hubungan kita. Aku cuma mau buat awal yang lebih baik. "
Caca semakin menajamkan pendengarannya. Ia tahu bahwa menguping pembicaraan orang bukan hal baik, tapi persetan dengan hal itu, Annette baru saja menyebutkan namanya.
"hubungan kita selesai sejak waktu itu. Lo udah bukan apa-apa di hidup gue." ketus Alex membalas semua ucapan Annette.
"Calantha sesuatu di hidup kamu?" kali ini Annette bertanya dengan nada yang lebih serius, dan tatapannya menjadi lebih sendu.
"you're nothing, nggak usah ikut campur hidup gue." sergah Alex membuat Annette terdiam sesaat.
"kamu terus mengatakan aku bukan aoa-apa. Emang Calantha sepenting itu? Kamu belain dia waktu sarapan."
Kali ini Alex terdiam, pria itu kembali tidak membalas ucapan Annette.
"Lex, Alex Annette, Gio and Rebecca. Itu plan kita sejak kecil. Nggak ada nama Calantha. It's only a few years. Aku tahu kamu sakit hati karena aku hilang tiba-tiba. But it's about my career yang sama penting sama hubungan kita."
"kita cuma anak kecil waktu ngomong tentang hal itu, sekarang semuanya beda." sergah Alex menolak pernyataan yang dikeluarkan Annette.
"but, everything is fine. Sebelum ada dia. Aku nggak tahu kenapa kamu dan Gio sama-sama memilih Calantha."
Caca tentu tertegun. Jadi ini maksud Rebecca? Jadi memang seharusnya tidak pernah ada nama Calantha di kehidupan seorang Alexander Rehaam?
Lagi-lagi Alex membantah ucapan gadis itu. "gue nggak milih siapapun"
"tapi kamu harus bikin pilihan. Pertunangan kamu bisa dibatalin sebelum kamu 20 tahun. I know it."
Alex menggeram mendengar ucapan Annette yang terkesan memaksa. "You're nothing. Lo nggak bisa maksain sesuatu di hidup gue."
Annette malah membalas ucapan pria itu dengan senyuman. "aku nggak pernah maksa kamu. I'm sure. Masalahnya adalah the universe. Dunia ini butuh tahu pilihan seorang Alexander rehaam."
Annette akhirnya menyudahi pembicaraan mereka dengan mengatakan sebuah kalimat penutup, "kita punya waktu sampe akhir tahun ajaran. I will back to Europe, kamu bisa ikut aku jika kamu memilih aku. But you can stay with her kalau kamu memang memilih dia. Pertunangan kalian bukan apa-apa. I know it. Jadi kita bermain diluar konteks pertunangan. Aku bermain sportif, dan kamu harus memilih dengan jujur. End of discussion."
Caca menutup kepalanya dengan bantal bulu berwarna pink. Akhir tahun ajaran. Enam bulan lagi. Caca hanya punya enam bulan sebelum ia atau Annette harus mengaku kalah. Masalahnya adalah, Annette tidak memikirkan kemungkinan ketiga, bagaimana jika bukan ia ataupun Caca yang menjadi pilihan. Sudahlah Caca tidak akan bisa tidur malam ini hanya karena memikirkan pilihan yang akan dibuat seorang Alexander Reeham dalam enam bulan kedepan.
Caca tidak pernah mengira kisah cintanya akan serumit ini.##
Caca terbangun pukul setengah satu malam. Tidur gadis itu memang tidak nyenyak, akhirnya ia memilih untuk memainkan ponselnya.
Caca membuka aplikasi instagram dan mulai menjelajahi dunia maya, tiba-tiba saja jari nya mengerikan sebuah nama yang tidak pernah ia duga. Jennifer Annetta.
Tanpa sadar ia mulai menelusuri lebih banyak foto-foto gadis itu. Semakin bawah Caca semakin banyak menemukan foto Annette dengan Alex. Tanpa sengaja jarinya malah memencet lambang hati ketika melihat foto Alex tersenyum lebar.
"aduh! Caca, astaga bodoh banget!" Gadis itu menggigit selimutnya kuat-kuat untuk menahan rasa malu atas kebodohanya sendiri
Mata Caca melebar begitu melihat notifikasi masuk dari orang yang baru saja ia stalk.
jenniferannetta
Hai, lo belum tidur ya?
Caca kembali menutupi wajahnya dengan bantal. Kenapa Annette masih bangun di pagi buta seperti ini. Karena begitu bingung akhirnya Caca hanya membalas dengan emotikon tertawa, ia benar-benar seperti orang aneh yang hanya bisa tertawa saat ditanya sesuatu.
Tanpa diduga Annette malah kembali membalas pesannya.
jenniferannetta
yang lo like foto Alex 😂😂
Segitu sukanya ya?Iya
Kali ini Caca membalas pesan Annetta tanpa satupun Emotion, ia ingin menunjukan keseriusan dalam ucapannya.
Satu lagi pesan masuk dari Annetta membuat Caca segera mengecek ponselnya.
Gue saingannya sehat kok, nggak usah takut. Gue tau Alex nggak nganggep lo sekedar temen.
Demi Tuhan. Caca begitu menyesal karena membaca pesan Annetta, sekarang ia akan semakin sulit untuk tidur karena kepalanya akan terus mencerna ucapan gadis itu.
Alex tidak hanya menganggapnya sebatas teman. Semoga saja bukan sebuah kebohongan.
=C=
littlerain, 03 05 20
![](https://img.wattpad.com/cover/207226683-288-k937242.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANTHA [completed]
Teen Fiction[a love story of Calantha Aldenate and Alexander Reeham Soedtandyo] Sometimes love will drive you crazy, do something you can't believe, and make you look like the most stupid people in this universe Calantha means bloom, kamu pernah dengar bunga-b...