Caca berlari kecil menghampiri Lisa yang sedang membaca buku di taman belakang. "Pagi,"
Lisa menolehkan kepalanya, hanya sekilas tapi Caca tahu gadis itu sedang kesal. "kemarin lo bolos sama Alex sama gengnya. kenapa nggak ngajak gue? "
Caca hanya menyengir mendengar pertanyaan Lisa, "kok Lisa tau?"
Gadis itu mendengus, sangat kesal dengan kelakuan temannya. "liat story Garridan lah. Enak ya, lo pacaran sama Alex, main sama cogan-cogan, Padahal gue suntuk disekolah,"
Sekarang gantian Caca yang mencibir Garridan. Bersamaan dengan itu seorang adik kelas baru saja keluar dari kebun belakang. "Athalea!"
Gadis itu menoleh, menatap tajam kearah Caca. "Pacar lo--Garridan, gila, sinting, nyebelin," tentu saja gadis yang dipanggil Athalea itu tidak menghiraukan teriakan Caca.
Lisa terbahak melihat kejadian itu. Ternyata bukan cuma Alexander Reeham yang bisa mengacuhkan Caca.
"Lisa udah nggak marah?"
Pertanyaan Caca membuat Lisa dengan sigap mengubah air mukanya. "masih,"
Caca malah tertawa mendengar jawaban temannya, "nanti Caca bagi fotonya kak Iel," ucapnya, mencoba meluluhkan hati Lisa.
"nggak butuh," ketus Lisa.
"jus?"
"nggak,"
"siomay?"
Lisa menggeleng, tetap tidak menerima sogokan Caca.
"batagor seminggu,"
Lisa tampak menimang-nimang penawaran Caca. "gue maafin,"
Tentu saja, Caca mencibir tindakan Lisa. Mana mungkin seorang Elisabeth Blueween Sky tidak mampu membayar batagor selama seminggu.
"mulai hari inikan? Gue laper," pertanyaan Lisa hanya dibalas gumaman oleh Caca.
"lisa tahu nggak?" Lisa memutar bola matanya, mendengar ucapan Caca "enggak lah, gue bukan cenayang,"
Caca sedikit bergerak gelisah ditempat duduknya, seperti ragu akan mengatakan sesuatu. "kenapa sih Ca?"
"Em.." Lisa semakin penasaran karena Caca tidak pernah segugup ini--hingga terbata-bata saat berbicara dengannya. "kenapa?"
Tiba-tiba saja wajah Caca mengeluarkan semburat merah, membuat Lisa semakin kebingungan.
"Caca..""Caca.."
Lisa menggeram karena Caca terus menggantung ucapannya.
"CacadegdegankalaulihatAlex," Caca mengucapkan kalimat itu dengan sangat cepat sehingga Lisa tidak dapat menangkap ucapannya. "apa? Cepet banget. Kebelet kentut Ca?"
Caca hanya menggelengkan kepalanya. Sedetik kemudian gadis itu berlari menjauhi Lisa.
Drt Drt
Lisa mengeriyitkan matanya. Gadis aneh yang baru saja berlari itu mengiriminya pesan. Seketika tawanya pecah ketika membaca pesan dari Caca.
Caca bocil
Caca deg-degan kalo liat Alex
😣😣😔😔
Caca takut 😢##
Setelah aksi kejar-kejaran mereka. Akhirnya Lisa dapat menangkap Caca. Sebenarnya, jika bukan karena bel masuk Lisa juga tidak mungkin menemukan Caca. Gadis itu benar benar seperti bocah lima tahun yang mahir bersembunyi.
"Kok lo takut sih Ca?" Lisa berisik karena Ms. Anita sedang menjelaskan didepan.
"Kemarin Alex bilang, kalo Caca nggak boleh suka sama Alex,"
Lisa menyatukan alisnya. "kok aneh? Yakali dia ngelarang-larang perasaan orang,"
Caca mengangguk menyetujui ucapan Lisa, "nah, makanya cintakan nggak bisa dipaksain, nggak bisa dilarang,"
Kedua gadis itu terus saja mengobrol tanpa menyadari bahwa Ms. Anita dan teman-temannya sedang menguping pbicaraan mereka. "Jadi cinta tidak boleh dipaksakan dan tidak boleh dilarang ya, Calantha?"
Caca mendengus. Guru ini selalu saja cari masalah dengannya. "iya dong,"
Gadis itu sama sekali tidak takut dengan guru fisikanya itu."kalo diperjuangkan gimana Ca?" Reno, teman sekelas Caca menceletuk membuat kelas menjadi ricuh.
"Wah.. Wajib, Cinta butuh usaha Ren,"
Ms. Anita semakin geram melihat anak didiknya tidak menghiraukan keberadaanya. "Calantha! Elisa! Keluar kamu dari kelas saya! sampai pelajaran saya selesai,"
Tentu saja dengan senang hati Caca dan Lisa keluar dari kelas Ms. Anita. Bahkan teman-temanya menatap mereka dengan tatapan iri. Tidak ada yang betah dengan cara mengajar Ms. Anita termasuk anak anak rajin seperti Gabriella.
Lisa dan Caca saling melemparkan pandangan ketika melihat lapangan yang seharusnya mereka gunakan untuk berjemur malah dikerumuni oleh banyak orang.
Keterkejutan mereka bertambah ketika mendapati bahwa Alex--yang notabene ketua osis paling teladan baru saja berkelahi dengan Gio, sehingga tubuh kedua pria itu dipenuhi dengan luka.
Dengan segera mereka mengekor di belakang Ken, Garridan dan Aksan yang membawa Alex ke uks.
Kedua gadis itu melihat dibalik pintu bahwa Garridan sedang menyiapkan peralatan untuk mengobati luka di wajah Alex. Entah mengapa, hati Caca tiba-tiba bergemuruh. Hatinya sangat tidak tenang melihat wajah Alex dipenuhi luka. Apa lagi mantan pacarnya yang memberikan luka diwajah Alex.
"Biar Caca aja," Gadis itu memberanikan diri untuk mengambil alih kapas yang dipegang Garridan.
"Gue, sama yang lain ngurusin yang tadi dulu," ucap Garridan, "Lis mending lo ikut kita,"
Lisa awalnya ingin menolak, tapi dari pada ia harus menjadi nyamuk, lebih baik ia mengikuti saran kakak kelasnya itu.
"kok Alex berantem?" ucap gadis itu sambil mengobati luka Alex, mencoba mencairkan suasana.
"bukan urusan lo," balasan Alex yang seadanya membuat Caca semakin berani menatap pria itu.
"urusan Cacalah, seharusnya Alex nggak berantem sampe luka-luka kaya gini, pasti sakit. Alex bukan anak kecil lagi. Seharusnya nggak berantem gara-gara masalah kecil,"
"lo nggak tau apa-apa,"
Caca semakin geram. Pria didepanya ini benar benar menyebalkan. "makanya kasih tahu alasanya. Lagian, dengan alasan apapun seharusnya Alex nggak berantem pake kekerasan. Caca nggak suka liat Alex kaya gini. Caca khawatir,"
Alex menghela nafasnya, "Gausah khawatir, tutup mata, pura-pura ngak tahu,"
Sungguh, pria ini menyulut emosi Caca. "gimana bisa nggak boleh khawatir, Caca liat pake mata Caca sendiri nggak mungkin Caca pura-pura nggak liat. Alex luka sampai kaya gini, kaya anak kecil banget tahu nggak? Pokoknya jangan berantem lagi,"
Alex megerutkan keningnya, "kok lo marah-marah?"
Caca menghembuskan nafasnya kasar "ya gimana nggak marah? Caca khawatir. Caca suka sama Alex,"
Sepersekian detik berikutnya, Caca merutuki ucapanya. Mulutnya ini benar-benar sulit dikendalikan.
=C=
littlerain, 13 04 20
KAMU SEDANG MEMBACA
CALANTHA [completed]
Teen Fiction[a love story of Calantha Aldenate and Alexander Reeham Soedtandyo] Sometimes love will drive you crazy, do something you can't believe, and make you look like the most stupid people in this universe Calantha means bloom, kamu pernah dengar bunga-b...