life plan that is sacred

688 27 6
                                    

Wanita lembut sepertimu baik nya dijadikan ratu,bukan di sakiti dan didera untuk menanggis
~yenji~


Dengan hati hati yenji mengobati kaki grash yang terluka. Lukanya tidak terlalu parah namun jika di biarkan mungkin darahnya akan terus mengalir keluar.

" arggh" desah grash saat merasa kakinya tertekan oleh ikatan kain kasa.

" bentar lagi selesai." Ucapnya dengan tenang.

setelah memperban kaki Grash yenji duduk di depan grash sekedar mendengarkan keluh kesah grash tentang rexy. Sesekali juga mereka tertawa lepas. Yenji duduk di depan grash dengan kedua tangan diatas meja.

Grash menelan slavinanya dengan raut wajah yang seperti menginginkan sesuatu, yenji menatap dalam dalam wajah grash dan tersenyum menampakkan gigi kelinci miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Grash menelan slavinanya dengan raut wajah yang seperti menginginkan sesuatu, yenji menatap dalam dalam wajah grash dan tersenyum menampakkan gigi kelinci miliknya.

" kalo ada mau bilang aja kalik." ucap rexy kepada grash, ia sudah paham tentang sahabatnya ini wajar saja ia hafal raut wajahnya. wajah grash sektika mulai memerah seperti udang rebus akibat perkataan yenji. grash memainkan jari tangannya sembari menundukan pandangannya.

" cee ellah ngapa muka lo merah? Kena matahari ya duhh panas." ucap yenji mengejek  grash sambil mengipas wajahnya dengan tangan.

"Apaan sih yenj"

" hehehe, lo mau apa bilang." tanya yenji sambil menggangkat alisnya memandangi wajah grash.

"Emm itu mau es krim vanilla." Dengan ragu dan takut untuk ditolak Grash menyatakan keinginan nya. Wanita ini menundukan pandangannya. yenji menganguk tersenyum lalu tanpa pamit pergi berjalan kaki ke warung es krim. Dan membelikan es krim vanila banyak sekali.
Yenji meletakkan es krim di depan wajah grash dan memandangi grash sambil memakan es krimnya.

" makasih ya yenji hehehe. "
Yenji mengganguk dan mengelus kepala grash saat melihat nya menyengirkan cengiran kudanya menampilkan sederet gigi putih miliknya.

Merasa terlalu lama bersama Grash ia pun pamit pulang.
Sepulang yenji grash menidurkan dirinya dikasur king size nya sesekali melihat ponselnya menunggu pesan atau telepon dari rexy.

Setelah lama bergulang guling mengganti posisi tidurnya akhirnya ia tertidur dengan pulas, pintu kamarnya sedikit demi sedikit terbuka, menampakan rexy masuk dengan hati hati takut membangunkan tidur grash.

Meski begitu tidurnya tetap saja terusik saat mendengar suara bising dari pintu lemari, perlahan matanya terbuka dan menampilkan sosok rexy dengan baju kaos hitamnya.

"Rexy lo udah pulang?."
Grash bangkit dari tidurnya dan memeluk rexy dengan manja seperti biasanya.

"Grash gua capek, lo bisa gak gak usah gangu gua?." Ucap rexy dengan santai namun penuh penegasan sambil melepaskan tangan grash dari pinggangnya, sedangkan grash hanya melongo dengan kata kata yang baru saja diucapkan oleh suaminya itu.

"L..lo..guu.a?" Tanya grash dengan terbata bata, tubuhnya gemetar saat mendengar perlakuan tak biasa dari suaminya, airmata sudah membendung di kelopak matanya grash tersenyum pilu, saat melihat rexy pergi dan menidurkan diri diranjang, tanpa mencium kening nya seperti biasa.

Ia berusaha menahan airmatanya dan terus berfikiran postif.

'Barang kali dia kecapean atau bahkan banyak fikiran'-batin grash.

Pagi hari pun sudah datang grash terbangun dari tidurnya dan mulai kedapur untuk memasak untuk rexy, semangat dan antusias terpancar dari diri grash hal itu sontak membuat inah hanya menggeleng geleng saja, bahkan ketika inah ingin membantu grash pun tidak memperbolehkannya.

Setelah semua makanan siap grash pun naik ke atas untuk membangunkan rexy yang tengah tertidur pulas.

"Banguun sayang." grash menguncangkan tubuh Rexy hingga sang pemilik tubuh terbangun, grash pun sesegera mungkin menyiapkan pakaian untuk rexy berangkat kerja.

Ia pun menunggu di meja makan dengan penuh semangat menunggu rexy keluar dari kamar.
Selang beberapa lama rexy keluar namun tidak mengenakan pakaian yang grash sudah siapkan tapi mengunakan pakaian lain, grash berusaha tetap tegar dan tidak boleh terlihat lemah.

" rex sini makan, aku udah masakin makanan kesukaan kamu nih."
Rexy hanya memandangi wajah grash sekilas dan berlalu pergi. Raut wajahnya datar dan tak berekspresi.
Tidak ada pandangan cinta seperti biasanya.

"Gua gak laper, gua berangkat jangan tungguin gua pulang!." Ucap rexy menjauh meninggalkan grash.
Grash terdiam dan tak berkutip apa apa hati nya nyilu dan perih melihat perlakuan yang tak biasa dari seorang  rexy.

Ia seolah sedang hidup dengan orang yang sama sekali tidak ia kenal, inah pun melihat nyonya nya pun menghampiri grash.

"Bu jangan sedih ya, siapa tau bapak lagi sibuk."ucap inah menenangkan grash, dirinya sendiri berusaha tetap tegar dan tetap percaya pada suami nya walaupun telah di selingkuhi.

Hujan pun turun dengan membawa rintik rintiknya seperti biasanya grash duduk di balkon, ditemani gitar yang biasanya dipetik rexy untuk menghiburnya, ia memandangi detik demi detik jatuhnya hujan ke tanah.
Semua memori nya tentang rexy dikala hujan seolah olah terkikis untuk kembali.

Saat dimana rexy memeluknya, rexy berjanji padanya dan menyanyi bersama, semua begitu menyayat hati, tanpa terasa hari mulai malam, kini grash sudah terduduk di sofa menunggu kedatangan rexy, yang sekarang mungkin sudah jadi rutinitasnya.

Semakin larut malam semakin tidak ada tanda tanda kedatangan rexy, grash tersenyum gentir sementara hatinya terus bersabar sampai akhirnya tertidur.

Mobil mewah memasuki pekarangan rumah rexy membuka gagang pintu rumah dan berjalan menuju kamar, saat diperjalanan menuju kamar rexy melihat grash tertidur disofa.

"Udah dibilangin gak usah nunggu, sok perhatian banget!." Suara lantang rexy lantas tak  membangunkan tidur grash dan berlalu meninggalkan grash tertidur disofa dan menuju kedalam kamar.
Sedangkan grash yang tertidur di sofa terbangun, ia berusaha membuka pintu untuk melihat keluar dan melihat mobil suaminya sudah terparkir rapih dihalaman rumah.

"Itu artinya rexy udah dateng dong."
Grash beranjak menaiki tangga dan memeriksa rexy apakah sudah dikamar atau belum.
Hatinya tersayat saat melihat rexy sudah di kamar tapi tak mau menggendongnya seperti biasanya.

"Lo kenapa rex hiksss.. hikss, gua salah apa." grash menangis tersendu sendu dan keluar dari kamar menuju ruang tamu, tanpa berniat membangunkan rexy dari tidurnya.
Padahal saat itu rexy mendengar semua tangis grash, hatinya sedikit tersayat dan tubuhnya tak memberi ruang untuk menghampiri grash seperti dulu.





Tbc
Apa yang difikiran kalian tentang rexy?

Jangan lupa vote🤗

ALMOST daily (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang