.
.
.Grash mendorong kopernya keluar dari rumah, membawa novan digendonganya. Ia menatap sejenak rumahnya itu, semua memori tentang nya tentang rexy, menjadi satu satunya hal yang paling ia ingat.
"Gua gak bisa terus terusan nahan sakit, gua inget semua kenangan kita, saat lo gendong gua,lo manjain gua:" good bye rex, good bye dady. "
Perlahan kakinya melangkah jauh dari pekarangan rumah dengan hati yang belah dan mata yang sembab, semua ini demi kebahagiaan seseorang, seseorang yang sangat ia cintai.
*
**Rexy membuka pintu rumahnya dengan raut wajah yang heran, terlihat bingung mengapa rumahnya sesepi ini, tak ada suara tangis bayi, tak ada istrinya yang selalu menunggu ia pulang.
Ia melangkahkan kakinya menaiki tangga dan berdiri tepat pada kamar yang bertuliskan baby novan.
Dengan membuka pelan gagang pintu itu, mata nya terbelak saat melihat isi dan lemari nya kosong. Rexy berlari kekamar nya dengan grash namun hasilnya pun nihil.
Ia mendekati sebuah surat yang diletakan diatas meja bersamaan dengan bunga mawar berwarna putih dan merah diatasnya.
Rexy membuka perlahan surat itu dan mulai membacanya.
Air matanya jatuh perlahan, membaca bait perbait surat itu.Ia mengerti mengapa ada bunga mawar merah dan putih di atasnya.
Itu adalah lambang penghianatan dan permohonan maaf yang pernah ia kirimkan suatu grash berada di rumah sakit." kenapa pergiii arghhhhhh..." rexy berlari menerobos hujan dan mencari keberadaan grash dan anaknya, seperti sudah gila , ia berteriak kepada siapapun yang datang, hati nya terguncang mengikuti aliran air hujan.
Langkah kakinya berjalan gontai, melihat jalan dengan pandangan yang mulai memburam. Dan ambruk ke tanah.
" grashhh novan. " ucapnya lirik sembari perlahan menutup matanya,
Grash menetapkan langkahnya menaiki tangga demi tangga pesawat, hatinya terkikis rasa ingin pulang namun begitu sakit rasanya." selamat tinggal semua, selamat tinggal rexy."
Grash menghapus airmatanya dan duduk dibangku pesawat.Grash menghadapkan dirinya,sejenak melihat pemandangan awan dari ketinggian, melihat kepergiannya yang sudah menjauh.
" jika aku merindukanmu suatu saat, aku tidaklah jauh dari kehilafanmu dimasalalu, Temui aku disana, aku selalu ada dalam kesedihan." grash tersenyum menatap wajah anak nya yang mengigit telunjuk nya menatap grash seperti kebingungan
" grashh,novann" ucap rexy lirih sembari perlahan membuka kelopak matanya, menatap ruangan yang tidak asing baginya, dan perempuan yang sungguh sangat sangat ia kenal." e..njel? Dimana grash?." Tanya rexy pada enjel dengan setengah membentak.
"Emm rexy gimana sih kan kita udah mau nikah? masak kamu terus nyariin dia? Biarin aja dia, kan sebentar lagi kamu bakal punya anak dari aku iya kan?." Ucap enjel dengan senyum smirk nya, sembari membelai kepala rexy,n amun dengan cepat tangan mulus enjel di sentak oleh rexy.
Perlahan kesadarannya pun pulih, ia tidak mengerti apa yang sudah terjadi, mengapa wanita ini mengatakan mereka akan segera menikah apa yang terjadi sebenarnya.
" gua mau nikah dan punya anak dari lo?mimpi! Keluar lo dari rumah gua!" Rexy beranjak dari tidurnya dan menyeret enjel keluar dari rumahnya.
" Tunggu lo, gua bakal bikin lo jatuh lagi ketangan gua " enjel pergi dari rumah rexy dengan penuh kekesalan dan penghinaan. Dendam dan amarah berbaur jadi satu di dadanya, tangannya menggepal dan memacu mobil nya dengan cepat.
Rexy mengambil ponselnya dan mencari kontak bernama yenji, dia sudah menelpon ke orang orang terdekat grash dan yang terakhir adalah yenji.
"Mau apa lo?" Suara dari seberang sana.
" gua mau kita ketemuan di cafe biasa"Sambungan terputus
Yenji memutuskan panggilannya dan pergi menuju cafe ditempat rexy ingin bertemu, setelah menunggu cukup lama, akhirnya yang ditunggu pun datang.
" lo tau kan dimana keberadaan grash sama novan?."
Rexy memulai pembicaraan dengan yenji, yenji menggepalkan tangannya dan menggebrak meja sambil berdiri menghadap rexy." mau apa lo nyari dia? Lo mau nyakitin dia lagi hah? Lo udah mau nikah kan sama enjel, biarin dia pergi!"
" gua kapan mau nikah sama enjel huh? nyakitin apa gua sama sekali gak inget!." Ucap rexy dengan nada yang super bingung, seperti lupa ingatan hal itu yang membuat yenji geram dan memukul habis wajah rexy.
"Gua sayang sama grash, gua cinta sama dia, bahkan gua ikhlasin grash sama lo, dan jadi orang yang gak kenal sama grash, padahal gua kenal dia, dan seenaknya lo nyakitin dia bangsaat"
Yenji dan grash memang sudah lama berteman saat masih menginjak bangku smp, ia memang menyimpan perasaan khusus pada grash, namun saat akan masuk sekolah menengah atas ia malah berbeda sekolah dengan grash.
Lambat laun tidak ada komunikasi antara mereka, itu membuat yenji benar benar kehilangn grash, dan dipertemukan kembali saat kelas 3 SMA dimana ia mengetahui bahwa orang yang selama ini ia harapkan kehadirannya sudah menikah dengan sahabatnya sendiri.
Disitulah yenji belajar tentang keikhlasan yang sesungguhnya.
Brukk
Satu pukulan mendarat di pipi rexy, rexy terkulai lemas tak melawan, ia terus memohon mohon sambil menangis pada yenji, agar memberi tahu dimana keberadaan istri dan anaknya.
" gua mohon, anak guaaa, istri guaa" ucap rexy lirih, ia sudah tak perduli lagi perkataan orang tentang dirinya, yang ia fikirkan adalah bisa membawa kembali istri dan anaknya." anak? Sejak kapan? Lo kan udah mau punya anak dari jalang lo itu! Lo udah hamilin enjel apa mau pura pura bingung."
Rexy tetap tidak mengerti apa yang dikatakan oleh yenji padanya. Entah apa masalah nya sungguh samar untuk sedikit di ingat.Ada yang gak beres!- batin yenji pergi meninggalkan rexy yang terkapar di tanah dan terus memohon kepadanya
Tbc
Sumpahhhh magerr 🤤
KAMU SEDANG MEMBACA
ALMOST daily (TAMAT)
FanfictionKamu mungkin menangis saat mendengar semua tentangku, aku jadi suka hujan saat kamu pergi. Tak apa kita bisa menikmati hujan saat allah kembalikan aku denganmu. ~ rexy aryando pernikahan politik demi menyelamatkan perusahaan ayahnya. itulah yang dil...