start love

1.4K 62 7
                                    

Happy reading guys💋
______________________________________

  Setelah melewati setengah jam perjalanan rexy, yenji dan yang lain sampai digedung tua. Matanya langsung tertuju pada wanita yang tergeletak bersimpu darah di depan gedung tua itu, penglihatannya sangat familiar pada sosok wanita itu.

 "Grash, itu grash."

tubuh rexy terguncang saat melihat keadaan grash yang lemah tak berdaya yang masih setengah sadar, dengan beberapa goresan luka di tangannya serta pisau yang menusuk bagian perutnya.

" grashh!! What happend? I'm so failied to protect you."

  rexy memapah tubuh grash dengan perasaan yang hancur, ia meneriaki dunia, meneriaki waktu, meneriaki hatinya sendiri yang sudah lalai menjaga istrinya. derai rintik hujan turun  membasahi tubuh mereka seolah ikut menangis dengan keadaan ini.

Hari ini luka yang besar tertoreh. Menjadi sejarah besar yang mewarnai cerita mereka dimana gadis malang melewati hari hari sulitnya sendiri.

Dimana semua orang tidak percaya dengan nya.
Dimana orang orang meninggalkannya.

" Gak papa, gua gak papa jangan khawatir." ucap grash lirih dengan  setengah nyawanya. Ia berusaha menjangkau wajah kacau rexy dengan  jemari nya.

" no." Rexy menggelengkan kepalanya.

" don't cry for me, you're the great no I'am wrong "  ucap grash sembari menghapus air   airmata rexy yang terus  mengalir deras, lalu memejamkan matanya, carteline menangis di pelukan rey saat melihat peristiwa yang sangat memilukan ini.

  " grashhhhhhhhhhh." Teriak mereka semua.

*
**
" Grash lo kuat harus kuat." Rexy terus mengengam erat tangan grash saat perawat mendorong ranjang nya ke ruang gawat darurat.

Diruangan yang serba biru dengan bau obat-obatan yang menyengat rexy tertunduk bersandar di dinding rumah sakit. Dengan keadaan sangat kacau, dimana penyesalan sangat jelas terpampang dimata hazelnya.
Rey, yenji dan carteline berusaha menenangkan rexy dan memberi semangat dan keyakinan bahwa grash akan baik - baik saja.

" rex dokter lagi memeriksa keadaan grash. Lebih baik lo makan dulu, lo kan belum makan dari kemarin." rey menyodorkan sebungkus makanan kepada rexy.

" engak gua gak laper." rexy menolak kotak nasi yang diberikan rey dan mendonggakan kepala nya, ia ter ingat pada seseorang yang belum juga ia temui

"dimana bunga?" Tanya nya kepada rey.

" bunga belum nampak, dirumah lo juga gak ada,cateline lagi datengin lokasi kemaren sama polisi buat nyelidikin siapa dalang dari semua kejadian yang menimpa grash." rexy pun menganguk paham, tiba tiba pintu ruangan terbuka menampakan seseorang lelaki dengan balutan jas putih.

Rexy tergerak menghampiri laki laki itu.
" bagaimana keadaan istri saya dok?."

" tenang pak, istri bapak tidak apa-apa hanya saya dia perlu perawatan intensif untuk kesehatan nya. hanya saja istri bapak akan mengalami koma dalam waktu yang lama, karena tusukan yang ada di bagian perutnya sangat dalam. "

Rexy pun menghela nafas lega, setidaknya ia bisa tersenyum karena ini.
" apa saya bisa masuk untuk melihat istri saya didalam?." Tanya nya kepada dokter itu.

" bisa asalkan jangan terlalu ramai itu bisa mengangu nya."

" baik dok, terima kasih."

Rexy membuka pintu ruangan dimana tempat grash dirawat matanya terpaku saat melihat alat alat medis merekat ditubuh kecil gadis itu.

Alat elektrocardiogram yang berbunyi detakan dalam keadaan sunyi, matanya pun menangis, senyumnya memudar, rasa gagal masuk kedalam jiwanya, gagal menjaga gadis yang ia cintai.

" Gue gak tau Grash gimana perasaan Lo waktu itu. Waktu Lo teriak teriak manggil nama gue dan ngebutuhin gue." Air matanya jatuh menyisir pipi nya. Laki laki itu terus menggenggam tangan Grash dengan nyeri di dadanya.

*
**
Sudah hampir 3 hari grash tidak sadarkan diri dari kejadian itu.

  Hari ini rexy mempersiapkan diri, membawa bunga mawar putih di setiap mengunjungi grash dirumah sakit. tanda  permintaan maaf nya kepada grash. Ini adalah ke 4 kalinya ia membawa bunga yang sama ke hadapan grash.
Rexy menghampiri grash yang masih terpaku lemah di ranjang rumah sakit.

Mata nya masih sama masih tertutup dan enggan untuk di buka.
" Grash sayang buka mata nya. Lo marah ya? Sampe gak mau buka mata lo."

"Grash dengerin gua. lo harus kuat,lo harus cepetan sadar. "
rexy memegang erat kepalan tangan grash lalu menciumnya dengan hati hati.

"Istri laknat gue, gua kangen lo yang jail, gua gak pernah ngertiin dan gak pernah percaya sama lo."
Ia mengelus elus pipi  grash dengan lembut, rintik tangis nya setetes demi setetes jatuh mengenai tangan wanitanya, tanpa di sadari sedari tadi tangannya sedikit demi sedikit tergerak.

Rexy terkejut dan langsung memencet bel disamping alat elektrocardio yang menyalur keruangan khusus dokter.

" dok istri saya dok." ucap rexy panik

" iya sebentar pak saya periksa."ucap dokter itu menenangkan rexy. Dan mulai memeriksa keadaan grash.

" dokter priksa istri saya!." Bentak rexy yang panik dan membuat sang dokter ikut terjebak emosi.

" sabar ini saya lagi periksa gak sabaran amat." dokter menodongkan gunting oprasi kepada rexy.

" iya dok maaf maaf" ucap rexy dengan nada pasrah.

" makanya diam, istri kamu sudah membaik dan sudah sadarkan diri, rajin rajin meminum obat paling  sebentar lagi dia bakal sadar."  Dokter pun keluar dari  ruangan, raut bahagia nampak dari wajahnya. Ia memegang erat tangan grash dengan haru.

"Grash maafin gua ya." ucapnya menatap mata grash yang masih terbungkus tabung oksigen, grash hanya menyungingkan senyum tipisnya yang manis dan membuka matanya secara perlahan.

Tiba tiba pintu ruangan terbuka, menampakan sosok carteline dan yenji bersama kedua polisi yang sedang memborgol wanita yang sangat rexy kenal, iya itu adalah bunga.

" grash lo udah sadar, syukur deh gua kangen banget sama lo." carteline memeluk erat tubuh grash dan mencium pipinya.

" ini kenapa bunga di borgol seperti ini? Dia ngelakuin kesalahan apa." mata rexy menatap mata bunga dengan rasa  penyesalan didalamnya.

" dia yang nyebabin grash seperti ini,dia psykopat! Berusaha membunuh grash dan menancapkan pisau diperutnya." carteline menatap sinis mata bunga, dengan penuh kebencian.

" rexy, grash maafin gua. tolong tolong lepasin gua." Bunga terus membrontak dan menangis histeris.

" gua kecewa sama lo, pak bawa dia keluar saya gak mau liat wajah dia lagi."
Rasa kesal, marah sudah membungkus hati rexy, gadis yang selama ini dia percaya sudah tega tegaan menyakiti wanita nya dan menghancurkan rumah tangga nya.

Polisi pun menyeret bunga keluar ruangan menuju kantor polisi


Vote dong ayo votee.
Like comment  suport terus biar rajin up😍😘

ALMOST daily (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang