back

839 29 2
                                    

Banyak kenyataan kenyataan yang tidak bisa ku rubah, termaksud kesadaranku hari ini.

Semakin hari keadaan rexy semakin memburuk, dan saat itu juga rexy terus datang untuk membujuk grash pulang, namun jawabannya tetap sama, masih tidak ingin pulang,
Hari ke hari sudah hampir satu tahun rexy berada dikorea.
Ini adalah keputusan terakhir rexy saat menemui grash.
Ia berjalan perlahan dan menghembus nafas pelan, tangannya menekan bel diapertemen grash, seperti biasa wanita itu membukanya dan menutupnyan kembali,
Kali ini rexy menghalanginya dan memeluknya erat tubuh grash, menyalurkan kehangatan demi kehangatan, tangis airmata nya banjir membanjiri pipinya.

" aku tau aku salah, hingga kamu gak mau maafin aku, aku gak akan gangu kamu dan novan lagi, aku mohon untuk terakhir kalinya izinin aku ketemu sama novan, main sama dia dan kenal sama dia." ucap rexy dengan lembut, grash menangkap semua keinginan rexy, bagaimanapun ia adalah ayah kandung dari putranya, grash menghela nafas kasar dan melepaskan pelukan rexy.
Pandangannya tertunduk menandakan ia memperbolehkan permintaan rexy.
Hatinya sedikit teriris mendengar kata kata terakhir dari rexy, seakan akan dia tidak ingin hidup lagi. Grash mengizinkan rexy masuk untuk pertama kalinya selama hampir setahun ia di negeri ginseng ini.

Tentu rexy tidak menyia yiakan moment spesial  ini, ia menggendong novan yang tengah bermain diruang televisi, memang ilusi tidak selalu sama dengan kenyataan, novan menghindar dan menjauhi nya, seakan melihat hantu di siang bolong.

" amu j..ahat, pergi van ndak mau temu ajushi."

Novan mengusirnya dan kembali kepelukan ibunya, tentu sebagai seorang ayah rexy merasa sakit hati, namun itu bukan kesalahan novan, namun kesalahannya sendiri.
Ia dirinya sendiri yang tak mampu mempertahan kan rumah tangganya serta anak anak nya.

" novan jangan kek gitu sama papa yah nak, itu kan papa novan." ucap grash kepada novan, ia tau anaknya masih kecil, emosinya masih labil dan belum mengerti apa apa, bagaimanapun ia tidak bisa memisahkan ayah dengan anak nya.
Novan menatap seksama kearah grash. seakan meminta penjelasan tentang kata ayah?
Grash menjelaskan semuanya, seketika novan turun dari gendongan grash dan memeluk rexy.

"P...apa" ucap novan menghadap kearah rexy,  ia tersenyum dan merendahkan tubuhnya,tangannya menjulur memeluk novan, airmatanya sulit dibendung, untuk pertama kali ia di panggil ayah oleh anaknya. antara kerinduan dan keharuan, sejenak ia memandangi wajah putranya yang semakin dewasa semakin tampan.

Rexy dan novan selayaknya ayah dengan anak, bermain sembari tertawa, hal itu memicu senyum yang terbentuk dilengkuk bibir  grash, antara rasa bersalah dan kebahagiaan.

" p..pa, mainan novan usak" ucapnya memanyunkan bibirnya, dan membuat rexy bertambah gemas pada anaknya ini, ia menatap grash yang tengah menatap mereka dari kejauhan, rexy tertawa pada grash saat melihat kelakuan manis anak mereka, senyum itu adalah senyum yang ia rindukan selama bertahun tahun pada grash.
Bagaimana ia akan meninggalkan grash?
Meninggalkan novan?
Itu lah fakta yang berputar dikepala rexy saat ini.

"Gak papa, mau beli mainan baru?" Tanya rexy  pada novan, ia mengganguk antusias dan menarik tangan rexy keluar menuju mobil.

Didalam mobil novan terus meracau bercerita  hal hal yang ia alami, sunggu rexy menyadari betapa aktif anak sematawayang nya ini.

Sesampainya dimall rexy membeli semua mainan yang diambil oleh novan, karena baginya ini tidak sebanding dengan apa yang ia lakukan selama ini.
Lelaki kecil itu tersenyum dan mencium pipi ayahnya untuk pertama kali nya.
Tentu saja rexy tersenyum bahagia akan hal itu.

" makasih ya papa, papa j..anji angan pegi lagi ya." ucapnya sambil mengacungkan jari kelingkingnya, rexy tersenyum pilu dan mengacungkan kelingkingnya menyambut jari novan. Dan mengganguk tanda mengiyakan.
Sesampainya diapertemen grash. Ia melihat grash sedang duduk tertawa lepas bersama jung harry, hatinya tentu merasakan sakit yang luar biasa seakan tidak mampu bergerak lagi.

" ajushiiii..." teriak novan turun dari gendongan rexy dan memeluk jung,

" novan dari mana?"

" dari beli mainan sama papa."  jung mengelus kepala novan, dan  mencium keningnya.
Hari sudah semakin larut, sejak jung harry  pergi, novan tidak bisa tidur dan terus mengajak rexy bermain dengan mainan barunya.

"Kalau mau pulang, pulang aja, waktu kamu sudah  habis!." Ucap grash dengan  tegas, namun masih terlihat ketidak ikhlasan di matanya, rexy berdiri dari duduknya dan menarik nafas berat.

" novan, papa pulang ya, jangan nakal jagain mama, papa yakin novan bisa, novan bakal jadi anak yang tangguh, dan bisa jaga keluarga, kalau papa gak bisa nemenin novan sampai besar, novan tetap janjikan akan selalu sayang sama papa? Walaupun papa udah jahatin kalian?."
T

anya nya pada novan yang tengah berada didalam pangkuannya.

Mendengar perkataan rexy, novan menganguk ikut menangis saat melihat lelaki didepannya menangis, untuk terakhir kali sebelum kembali ke indonesia ia memeluk novan dengan sangat erat, kerinduannya masih dipuncak, namun kenyataan pahit nya adalah ia sudah tidak diterima lagi dihati grash.
Ia berdalih menatap grash, dan memegang kedua tanganya.

"Kamu jaga novan baik baik ya disini, aku gak bakal ganguin kamu lagi, aku akan pulang besok, setidaknya aku tau aku tidak akan diterima lagi disini." rexy menekankan jarinya didada grash dan mencium hangat keningnya.

" aku gak bakal ngelarang kamu nikah sama jung harry atau sama siapapun, aku sayang kamu, aku terus berusaha selama ini demi prasaanku dan juga grashelli, dia terus masuk kedalam mimpiku dan meminta aku agaar membawamu pulang, tapi aku menyerah sekarang, jika kamu sudah tau kenyataanya bagaimana, jangan cari aku." tambahnya dengan airmata yang masih deras, lalu perlahan menghilang dari balik pintu.

Grash menutup pintu dan terduduk sambil tertunduk di balik pintu, menangis sesakit mungkin, menyesali apa yang tengah ia perbuat.

" aghhhh... selemah itukan lo rex?"
Ia terus terisak tanpa memikirkan apapun yang ada disekitarnya.
Begitu pun dengan novan, ia terus menangis melihat penderitaan mamanya.

Sudah hampir 2 minggu sejak kepergian rexy, kehidupan grash hampa, tidak ada lagi yang mengetuk pintunya hanya untuk meminta maaf, setia menunggunya hanya untuk berbicara, mengirim bunya mawar putih seharinya.
Tangisnya semakin pecah, kerinduan, penyesalan menjadi satu bagian.

" kenapa gua gak cegah lo rex, kenapa gua gak nerima lo aja." ucapnya sambil menangis, mengingat betapa ia menyianyiakan laki laki yang ia sayang, yang masih ia rindukan  keegoisan memang bisa membuat kehidupan seseorang hancur.

Ego memang mengalahkan segalanya, termaksud aku dan kamu, terpisah karena ego yang berjanji dengan delusi akan tidak akan pengikatan antara kita






-tbc

ALMOST daily (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang