Sebuah Rencana

1.5K 79 0
                                    

Kali ini Raras dan Damar sedang makan malam disebuah restoran mewah, hanya berdua. Bukankah hal tersebut wajar bagi mereka yang berpacaran?


Menurut orang normal hal itu memang wajar, namun bagi Raras ini benar-benar ada yang mengganjal, Damar semakin tak tersentuh, lelaki itu semakin banyak diam sejak mengunjungi Kesi beberapa waktu lalu.


Lelaki itu sudah tidak gila bekerja tetepi justru lebih sering menghamburkan uang, seperti ini misalnya makan disalah satu restoran mewah atau seperti tadi siang membeli beberapa mobil sport dalam satu waktu.


Sungguh bukan tipe Damar sekali, sebab yang Raras tahu Damar adalah tipe lelaki penuh perhitungan dalam artian ia tidak akan menghamburkan uang untuk sesuatu yang tidak penting.


Satu alasan yang Raras baru ketahui kenapa pacarnya itu membeli mobil sport karena mobil terdahulunya pernah diduduki gadis bernama Kesi sehingga lelaki itu segera memasukan mobilnya ke garasi dan menggantinya dengan mobil baru.


"Mas.." Raras memanggil Damar, sejak mereka berpacaran Raras memang memanggil Damar dengan sebuta Mas dibanding Bapak.


Damar menghentikan aktifitas makannya dan menatap Raras, membuat Raras menelan salivanya dan memilih menelan kembali pertanyaannya, sementara Damar memilih melanjutkan makan kembali.

Setelah selesai Damar bangkit dan menggandeng tangan Raras, satu yang Raras sukai yaitu saat Damar menggenggam tangannya. Walau hati Damar belum untuknya tapi wajarkan kalau Raras berharap? Bukankaj cinta datang karena terbiasa?


Memasuki parkiran mata Damar memicing pada sebuah mobil yang akan mereka lewati, mobil yang begitu ia kenali dengan kedua orang didalam mobil yang begitu Damar benci.


Kedua orang didalam sana menatap Damar terang-terangan membuat Damar melewati mobil itu begitu saja.


"Tuh kan dia gak peduli!" Rengek Kesi pada Samuel.




"Dia cemburu bukan gak peduli Kes!"


"Cemburu gimana? Dia lagi pegang tangan cewek gitu!"


Samuel terkekeh pelan, "tangan gandeng cewek lain, tapi hatinya gandeng kamu."


Kesi mendelik malas, ia langsung menelungkupkan wajahnya di dashboard.



"Siap jalanin rencana?"


Kesi bangkit lalu menatap Samuel gadis itu tersenyum membuat Samuel ikut tersenyum juga.


"Lo gak tau diri banget, gue udah tolongin Lo dan Lo malah gini sama gue hah?" Bentak Samuel membuat Kesi mengerjap.


"Gimana akting gue?" Tanya Samuel kemudian sambil menarik turunkan alisnya membuat mereka berdua tertawa bersama.

°

MantankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang