Kecolongan

1.8K 86 4
                                    

Siapa yang ingin memberikan sumpah serapah pada Damar?

°°

Damar masih saja menatap pada satu titik dimana Kesi tadi berdiri, ia bersumpah bahwa ia dapat melihat tatapan kebencian dari Kesi. Kenyataan itu menghantam hatinya keras, kenyataan bahwa pasti Kesi semakin membencinya.

Juna yang duluan tersadar dari keterpakuannya, segera berlari untuk mengejar Kesi, mengejar gadis itu kelantai paling bawah dan merupakan keberuntungan bagi Juna karena lift tiba-tiba saja terbuka dan ia masuk begitu saja.

Juna mengetuk pahanya, ia tidak sabar, ia hanya takut kehilangan Kesi dan mengacaukan segalanya. Juna takut tidak dapat memberikan yang terbaik bagi bosnya.

Kesi ternyata disana, berjalan menuju pintu keluar. Membuat Juna segera menyelinap dan berlari saat pintu lift baru terbuka setengahnya.

"Nona Kesi!" Panggilnya, membuat Kesi menoleh lalu membelalakkan matanya. Cerobohnya gadis itu ia menyetop mobil terdepan yang anehnya langsung memberikan tumpangan membuat mata Juna menyipit curiga.

Menyadari sesuatu, Juna berlari menuju mobilnya dan menyalakan mesin yang terbyata baru satu injakan gas, Juna mengumpat dan menginjak rem dalam-dalam. Ia kembali keluar mobil lalu menendang body mobilnya saat mendapati kenyataan keempat ban mobilnya terkoyak secara brutal.

Juna segera berlari saat melihat Damar keluar dengan tergesa sambil membawa tablet dan kunci mobilnya. Pria itu Fokus melihat benda kotak dihadapannya yang memperlihatkan rekaman cctv. "Gadis sinting itu yang mengoyak ban mobil Lo!"

Juna mengeram, ia sungguh dendam pada gadis itu sebab baru kemarin Juna menggantinya dan harga ban mobilnya sungguh sangat mahal versi Juna. Sungguh mobil itu adalah impian dan kesayangan Juna.

"Sial! Mobil yang Kesi tumpangi mobil sialan itu!" Seru Damar panik yang langsung melempar kunci pada Juna dan berlari menuju mobilnya.

Damar segera memasuki kursi penumpang dan Juna menyupiri mobil Damar, mata Damar terus menatap pada tablet miliknya sambil tangannya bergerak lincah disana.

"Cipnya sudah terpasang kan?" Tanya Damar.

"Saya cuma bisa pasang ditali tas Selempang ya tuan."

Damar kembali fokus, ia menjadi gelisah karena posisi Kesi kini sudah menjauh menuju pesisir pantai.

Bodohnya Damar ia melupakan bombardir panggilan dari empat pria yang baru saja mengecek cctv appartemen Kesi dan melihat bahwa Kesi diangkut oleh mobil Juna, sehingga versinya berubah seakan Damar lah yang frustrasi hingga menculik Kesi.

°°

MantankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang