Menghilang

1.6K 87 10
                                    

Kalo pada kasih vote sama komen aku kan semangat update! 😘😘😘


°

Untuk kesekian kali Pio dan Bara menanyakan keseriusan Damar dalam memilih Raras menjadi pasangannya, mereka berdua tahu betul bagaimana perasaaan Damar jadi mereka tidak ingin sahabatnya ini nanti menyesal.


Namun karena Damar yang mengatakan ini memang pilihannya, akhirnya Pio dan Bara memilih meninggalkan ruang kerja Damar.


"Mas.." kali ini Raras masuk tanpa mengetuk pintu, membuat Damar nyaris saja menyemprotnya namun saat ia menyadari bahwa gadis dihadapannya ini adalah calon istrinya Daman menelan ketidaksukaannya.


"Aku udah ke apart Kesi, tapi dia lagi sama Samuel disana."


"Terus?"


"Aku kasih undangannya tapi dia lempar, hampir aja kena muka aku untung aku menghindar."


"Tapi kalian gak berantem kan?"


Raras menelan ludah, ia fikir Damar akan mengkhawatirkan dirinya.


"Gak mas."

"Ya sudah." Jawab Damar lalu memilih sibuk dengan laptop dihadapannya.


"Ya udah aku kerja lagi mas."


"Jangan lupa lusa kita fitting baju." Peringat damar5 pada Raras tanpa menatapnya.


"Iya mas." Jawab Raras lalu keluar ruangan dan menutup pintu. Setelah pintu tertutup Raras meremas dadanya sendiri.


Sakit.

Ya Raras begitu sakit tapi selangkah lagi Damar akan berada dalam pelukannya dan hidupnya akan baik-baik saja.


°


Damar baru saja menginjakan kaki dirumahnya, namun sebuah bogem mentah melayang begitu saja membuat dirinya terhuyung dan terjatuh diundakan tangga.


"Adimas?" Panggil Damar.


"Dimana Kesi?" Tanya Adimas.


"Kesi?"

"Dimana Kesi goblok!" Kali ini tidak sabar ia menarik kerah baju Damar.


"Maksud Lo apa? Kenapa Lo cari dia sama gue?"


"Lo gak tau dimana Kesi?"


"Lo bercanda hah? Kesi dimana?" Tanya balik Damar yang ikutan panik.


Tiba-tiba saja Adimas duduk lalu meremas rambut nya sendiri.


"Kemarin gue ke apart, gue nemuin kartu undangan pernikahan Lo di meja tapi gue kehilangan jejak Kesi, bahkan bajunya lenyap tap bersisa dan ponselnya ia tinggal di appart."


"Kesi menghilang?'


Adimas mengangguk, "udah lebih dari dua puluh empat jam."


Damar ikut duduk disebelah Adimas sambil terus menelepon, sementara Adimas merasa begitu kecil bersanding dengan seorang Megantara.


"Gue fikir dia nemuin Lo Mar, gue fikir dia frustrasi karena liat undangan pernikahan Lo dan menemui Lo tapi ternyata dia gak ada, demi tuhan gue serius sepupu gue itu cinta mati sama Lo."


Damar menegang.

°

MantankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang