Menuju akhir Kesi dan Damar :)
°°
Damar menegang sesaat setelah mendengar ucapan Kesi, namun kemudian ia malah terkekeh dan mengelus puncak kepala Kesi dengan sayang.
"Kamu kok ngomongnya gitu?" Tanya Damar dengan manjanya. Kesi mengurai pelukan lalu menatap Damar.
"Harus berapa kali lagi sih aku bilang Dam? Aku ini kotor, aku gak mau kamu nikahin aku karena kasihan, aku gak mau Dam!"
Damar menatap Kesi dengan cemberut, "kok kamu ngeraguin cinta aku mulu sih?"
"Bukan gitu Dam, tap--" Damar menaruh telunjunknya didepan bibir Kesi.
"Tapi aku udah terlanjur nyiapin semuanya." Ucap Damar sedih.
"Nyiapin apa?"
"Pesta pernikahan kita."
"Hah?" Kesi terperanjat sampai gadis itu berdiri.
"Aku gak setuju!"
Damar terkekeh lalu ikut berdiri. "Mau kamu setuju atau enggak, pernikahan itu tetap akan dilangsungkan." Ucap Damar sambil menatap Kesi dengan tatapan mengejek.
"Gak bisa gitu dong!" Jawab Kesi kesal dia mendorong tubuh Damar, "kamu tuh seenaknya."
"Aku emang seenaknya, kamu liatkan apa yang aku lakuin sama Raras? Kamu mau aku lakuin yang sama pada Adimas kalau kamu menolak?"
Kesi melotot tidak terima, "kenapa bawa-bawa Adimas sih!"
"Habisan, kamu itu gengsinya tinggi apalagi udah kejadian itu kamu pasti mikir-mikir, aku gak mau nunggu lagi."
Kesi menggeleng tidak percaya lalu duduk disofa sambil menutup wajahnya, "kamu gila Damar Megantara!"
Damar ikut duduk disamping Kesi, "iya aku gila karena kamu."
Kesi berdecak lalu mencakar udara tepat didepan wajah Damar, lalu wanita itu segera berdiri akan meninggalkan Damar, namun gadis itu malah ditarik dan jatuh kedalam pelukan Damar.
"Susah banget sih dapetin kamu, Kes!" Ucap Damar gemas sambil memeluk Kesi dan mengajaknya berguling di sofa, Kesi hanya terpekik mendapat perlakuan Damar.
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku
RomanceDamar tidak pernah benar-benar membenci Kesi. Kesi tidak pernah benar-benar meninggalkan Damar. sepuluh tahun berlalu, saat takdir sedang bermain untuk mempertemukan mereka, apakah perasaan mereka masih sama?