Mari kita berpegangan tangan untuk mengumpati Damar ramai-ramai! Waktu dan tempat saya persilahkan.
°°
"Kamu mau nikahin aku? Bukannya kamu cinta mati sama Kesi?"
Damar tertawa sinis, "enggak! Semenjak aku liat dia ngelacurin diri dalam hotel. Aku sadar kamu memang yang terbaik."
°°
Raras tersenyum sambil melihat pantulan dirinya dikaca, wajahnya benar-benar cantik, ia dirias dengan begitu apiknya pada hari bahagianya ini.
Mengingat percakapannya dengan Damar, ia jadi geli sendiri. Damar jijik pada Kesi karena melacurkan diri, padahal lelaki itu tidak tahu saja Raras lah otak dibalik kesialan Kesi.
Raras begitu bahagia, hanya perlu waktu dua hari sejak kesialan Kesi ia bisa bersanding dengan Damar. Damar benar-benar luar biasa segalanya sudah siap walau dalam hitungan Jam. Marga Megantara memang bisa membawa Raras menuju puncak kejayaannya dan ia pastikan akan menggilas seluruh tetangganya yang sempat menyinyirinya.
Lihat saja! Ancam Raras dari dalam lubuk hati yang terdalam.
Sementara itu Damar berada diruangan lain masih dihotel yang sama, hotel megah yang memang Damar beli untuk hari pernikahannya.
Ia sudah memakai tuxedo hitam, ya memang rencananya ia menikah dan langsung aja menggelar perayaan.
Keputusan Damar kali ini ditolak mentah-mentah oleh kedua sahabatnya, apalagi istri-istri mereka yang sempat memukuli Damar dengan bantal sofa saat tahu rencana Damar menikahi Raras secepat ini, mereka berfikir Damar gila, Kesi masih terpuruk dan Damar malah berbahagia. Jadinya Nia disini tanpa sahabatnya hanya Juna yang masih setia menemaninya.
"Anda yakin pak?" Tanya Juna.
"Saya tidak pernah main-main dengan keputusan saya." Ucap Damar final yang diangguki oleh Juna dan melangkah dibelakangnya.
Damar bisa melihat begitu banyak kolega yang beramai-ramai datang, walau terbesit secercik rasa sakit hati karena ketiadaan Bara dan Pio tapi Damar tetap merasa bahagia.
Damar melangkah pasti menuju panggung yang tersedia, diatasnya sudah ada sebuah meja yang sudah dihias cantik, bapak Damar dan penghulu pun telah ada disana.
Tinggal menunggu mempelai wanita ya datang saja. Damar sudah tak sabar ia ingin segera melihat Raras.
Tak lama Raras datang didampingi oleh sahabatnya semasa kuliah, membuat senyum Damar merekah karena Raras benar-benar cantik dan Damar Megantara menyukai itu.
°
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku
RomanceDamar tidak pernah benar-benar membenci Kesi. Kesi tidak pernah benar-benar meninggalkan Damar. sepuluh tahun berlalu, saat takdir sedang bermain untuk mempertemukan mereka, apakah perasaan mereka masih sama?