Adimas terkekeh melihat wajah cemberut Kesi, Kesi selalu mencak-mencak saat berbicara dengannya lain hal saat melihat Lala atau bermain dengan bayinya.
"Gak usah maksa gue balik! Gue udah betah disini!" Teriak Kesi membuat Lala melempar Kesi dengan tisue.
"Anak gue udah tidur, Kes!" Tegur Lala membuat Kesi meringis dan memberikan ciuman jarak jauh.
"Mampus Lo!" Ledek Adimas tanpa suara membuat Kesi semakin melotot.
"Adi.. gue gak mau ngeliat dia lagi, gue udah jelek sekarang. Dia udah nikah sekarang . Lo mau dia ngetawain gue?"
Adimas mengulum senyum. Belum tau aja dia!
°°
Raras mengumpat saat tetangganya menanyakan prihal pernikahan, saat ia mengatakan bahwa acaranya ditunda dan tetangga kembali menyinyirinya, amarahnya semakin membumbung tinggi. Ia benar-benar membenci Kesi.
Pilihannya ada dua, Kesi mati atau gadis itu rusak lalu melenyapkan diri dari hidup Damar.
"Kita lihat, apa Damar masih mau sama Lo kalau saja Lo udah rusak kayak gue?" Ucap Raras dari dalam mobil saat melihat Kesi masuk kedalam appartemennya.
°°
Adimas, Pio, Geo dan Bara sedang berkumpul untuk membicarakan masalah kerja sama, Damar sendiri datang terlambat karena tiba-tiba saja mobilnya mogok.
Saat sedang berbincang ringan, ponsel Geo berdering, nama Desi menari disana.
"Halo.." sapa Geo sumeringah, bagaimana tidak dirinya sudah lama tidak menerima panggilan dari gadis itu karena dalam mode ngambek.
"Ge.. Geo.. Lo dimana!" Panik Desi.
"Kantor Bang Io."
"Bisa bantuin cari Adimas?"
"Adimas?"
Adimas yang merasa namanya disebut menatap Geo penuh tanda tanya.
"Iya Adimas, dia kecelakaan."
Seketika tawa Geo pecah, namun saat kata-kata Desi meluncur dengan derasnya, Geo membeku ditempat sambil menatap Adimas.
"Jangan ketawa, gue serius barusan Kesi dapet telpon Adimas kecelakaan, terus ada yang jemput Kesi menuju ke rumah sakit. Tapi barusan gue telepon Kesi ponselnya gak aktif."
°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku
RomanceDamar tidak pernah benar-benar membenci Kesi. Kesi tidak pernah benar-benar meninggalkan Damar. sepuluh tahun berlalu, saat takdir sedang bermain untuk mempertemukan mereka, apakah perasaan mereka masih sama?