Setelah kejadian itu, Damar diminta Adimas untuk pulang. Damar memang terpukul sekali terlihat dari dirinya yang hanya diam saja dan tidak mau bertemu Kesi.
Akhirnya Damar pulang bersama Juna, semalaman Damar tidak bisa tidur, banyak fikiran yang berkecamuk dikepalanya. Sampai akhirnya ia mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.
"Ras, bisa besok ketemu?"
°
Keesokan harinya Damar sudah bersiap mengenakan kaos dan celana jeans-nya untuk beberapa hari pekerjanya dihandle oleh orang kepercayaannya selain Juna, sedang Juna sedang menjalankan suatu misi yang harus Juna selesaikan saat ini juga.
Damar turun didepan rumah Raras, ia melihat seorang anak bermain dihalaman rumah. Anak itu terkejut melihat Damar dan segera berlari memasuki rumah.
"Mas Damar?" Panggil Raras kelewat senang.
"Hai?" Sapa Damar dengan senyum terbaiknya. "Papa ada?"
"Jadi mau ketemu papa atau aku?" Tanya Raras merajuk.
"Papa dong." Jawab Damar santai dan bersandar pada pagar, membuat Raras berdecak sebal. "Masalahnya aku mau minta restu lagi buat nikahin anaknya."
Damar berjalan melewati Raras begitu saja, dari sudut matanya Damar bisa melihat Raras berjingkrak dengan begitu hebohnya, membuat Damar tersenyum sebab ia senang bila membuat wanita itu senang.
°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Mantanku
RomanceDamar tidak pernah benar-benar membenci Kesi. Kesi tidak pernah benar-benar meninggalkan Damar. sepuluh tahun berlalu, saat takdir sedang bermain untuk mempertemukan mereka, apakah perasaan mereka masih sama?