Rivality

7.2K 378 87
                                    

by: Mikkun

"... ah, itu dia," gumamku pelan saat melihat sosok Bakugou Katsuki yang berjalan di lorong sekolahan. Aku pun mendengus dan sengaja membesarkan suaraku saat Bakusquad itu lewat. "Aah! Selama sekolah di UA aku belum punya pengalaman melawan Villain nih, payah sekali! Oh iya, bagaimana kalau aku bertanya pada orang yang sudah punya pengalaman dengan Villain saja, yah? Nee, Katsuki-kun~?"

Bakugou menggemertakan giginya dan mengepalkan tangannya erat-erat. "U-Uh, Bakugou... tenang dulu," ucap Kirishima pelan. "Dia hanya coba memancingmu, jangan sampai kau terbawa emosi..."

"Iya! Aku hanya coba memancingmu!" ucapku sambil tertawa sinis. "Dan hanya orang bodoh yang akan terpancing~!"

"Hooy! SIALAAN!!" seru Bakugou makin kesal saja, lelaki itu kemudian menerjang ke arahku. Bakugou tidak langsung menyerang, melainkan menempatkan satu tangannya pada dinding di sebelahku, dan satu tangannya lagi memercikan ledakan-ledakan. "... akan kuhabisi kau..."

"Bakugou!" seru Kirishima.

"Mono-chan!" ucap salah satu temanku.

Aku hanya tertawa kecil dan mendengus. "Sebelum menghabisiku," ucapku sambil menyapukan jariku di salah satu sudut bibit Bakugou yang terdapat sedikit sisa makanan. "Hmph, habisi dulu makananmu."

Bakugou tercengang dan terbengong, memberikanku kesempatan untuk menyelinap pergi dan menjauh dari lelaki itu. Aku menghampiri temanku dan kami berjalan pergi sambil tertawa kecil.

"Mata ne," ucapku sambil melirik lelaki itu sekilas. "Katsuki-kun..."

***

"... apa masalah gadis Monoma itu denganmu, sih?" tanya Kirishima penasaran. "Kayaknya kalian setiap ketemu berantem mulu?"

"Mana kutahu," geram Bakugou. "Dia yang selalu saja mencari masalah denganku!"

"Sepertinya sebelas-dua belas dengan kakaknya," komentar Mina pelan sambil melirik meja tempat Neito Monoma dan adiknya sedang duduk sambil makan dan mengobrol bersama. "... ah! Mereka melihat kemari. Aku yakin mereka membicarakanmu, Bakugou!"

"Diamlah," gerutu Bakugou berusaha fokus pada makannya. Gadis Monoma itu jujur saja memang membuat Bakugou kesal setiap harinya, menggangu Bakugou, mengejeknya, merendahkannya. Ya, persis seperti sang kakak.

Walau begitu, bukannya benci, Bakugou malah merasa aneh akhir-akhir ini. Sejak masuk UA dia selalu saja dikatai serta diledek oleh (Name), tapi yang kali ini... saat (Name) membersihkan bekas makanan di sudut bibirnya tadi rasanya... aneh.

"Ukh..." gumam Bakugou berusaha menyingkirkan semua pikiran aneh-anehnya mengenai (Name) dan fokus pada makannya lagi.

... dan jujur saja, dia gagal lagi.

***

"Selamat malam, Nii-chan," ucapku pada Neito sambil menuju ke kamarku sendiri. Setelah tiba di kamar, aku langsung saja rebahan dan memikirkan kembali kejadian-kejadian di hari ini. Fufu, yang menarik cuman saat menjahili Bakugou. Lucu sekali lihatnya.

Awalnya aku bingung kenapa Neito suka sekali menyulut amarah Bakugou Katsuki itu, tapi setelah aku coba sendiri... fufu, sudah kuduga Bakugou memang sangat menarik...

Tring!

Tch, baru juga nutup mata semenit, gerutuu dalam hati, kemudian menyambar telponku dan melihat bahwa ada pesan dari nomor gak dikenal. Apaan, nih? Kendo ganti nomor lagi?

Saat melihat pesannya, aku langsung saja tersenyum tipis dan duduk di atas kasur. Jam yang sudah menunjukan pukul setengah sepuluh aku abaikan saat melihat pesan dari orang itu.

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang