Back In Time 3

391 68 22
                                    

"... ini sudah berakhir," gumam (Name) pelan sambil menunduk dalam-dalam, Yaoyorozu yang khawatir karena melihat temannya itu dari tadi murung pun akhirnya mengambil keputusan dan berjalan menghampiri (Name).

"(Name)-san," panggil gadis itu sambil duduk di sebelah (Name). "Kalau ada masalah, ceritakanlah padaku... aku ini temanmu, bukan?"

"... Yaomomo..." ucap (Name) pelan, gadis itu kemudian menunduk dalam-dalam lagi. "Aku... sudah melakukan sebuah kesalahan. Selama ini aku terus saja berjuang untuk melakukan sebisaku, aku ingin bisa melakukan yang kumau dan aku sudah berjuang keras... tapi aku selalu saja berpikir, mungkin semua yang kulakukan ini belum cukup... atau mungkin akulah yang tidak cukup baik..."

Yaoyorozu terdiam dengan perkataan (Name).

"... dan mungkin itulah sebabnya... sekarang hidupku hancur."

"Itu tidak benar, (Name)-san," ucap Yaoyorozu. "Aku dan Uraraka menyadarinya... aku memang tidak terlalu suka saat Uraraka-san terlalu dekat denganmu, tapi aku tahu bahwa dia dan aku memiliki satu pemikiran tentangmu. Kau adalah perempuan yang berani, bisa mengambil keputusan tanpa ragu, dan pekerja keras..."

"... aku serius berpikir begitu?" tanya (Name) sambil menoleh pada Yaoyorozu. "Karena aku pikir... apapun yang kulakukan selama ini tidak cukup baik."

"Aku juga selalu berpikir begitu, dulunya," aku Yaoyorozu sambil tersenyum kecil pada (Name). "Kupikir aku tidak akan bisa melakukan sesuatu dengan benar, sehingga aku selalu takut aku tidak melakukan yang tebaik dan malah membuat orang di sekitarku itu gagal... tapi setelah bertemu kau, aku merasa bahwa semua yang kupikir itu salah... kaulah yang membuatku jadi begini, (Name)-san."

"... eh?"

"Aku... saat melihatmu, aku jadi merasa terinspirasi, kau juga selalu ada di sisiku, dan bagiku kau sangat hebat karena bisa melakukan apapun tanpa ragu dan sangat heroik..." ucap Yaoyorozu sambil menunduk mengalihkan pandangan, wajah sang gadis polos itu agak memerah. "... dan... kupikir... karena aku belum pernah merasakan ini sebelumnya, aku hanya berpikir... bahwa aku menyukaimu, (Name)-san..."

(Name) membeku dengan pernyataan Yaoyorozu, "... eh?"

"Y-Ya, aku sangat-sangat menyukaimu!" ucap Yaoyorozu. "Makanya aku mau selalu melihat dirimu yang penuh percaya diri, bersinar terang, dan indah itu! Kumohon... tetaplah di sisiku dan tetap menjadi dirimu yah, (Name)-san...?"

... cara pikir Yaomomo yang polos, sikap Bakugou yang kekanakan-kanakan dan main tabrak saja itu... kalau kupikir-pikir, keduanya belum pernah kutemui di kehidupan sebelumnya... perlahan senyum (Name) melebar. Ternyata memang benar... pemikiran dan sikap anak-anak SMA seperti merekalah yang bisa menghilangkan beban pikiranku... aku sangat senang...

"Terimakasih banyak, Yaomomo-san," ucap (Name) sambil tersenyum lebar pada Yaoyorozu, membuat sang gadis mengigit bibir menahan senyum dengan wajah memerah. "Aku sudah tahu yang mesti kulakukan sekarang... kurasa..."

... aku sangat senang bisa bertemu dengan kalian semua. Berkat kalianlah akhirnya aku sadar... tentang diriku sebenarnya...

Tidak jauh dari tempat Yaoyorozu dan (Name) tengah mengobrol, Todoroki Shoto hanya diam sambil menatap datar saja. Perlahan lelaki itu pun menghampiri tong sampah yang tempat (Name) membuang surat yang ia dapat dan memungut kertas yang meleset masuk ke dalam tong itu...

... mata-mata? ucap Todoroki sambil membaca surat itu dalam hati, mata lelaki itu kembali terfokus pada (Name). ... Ashido-san... menerima surat seperti ini? Tapi, itu artinya, Ashido-san itu...

***

"... kepala siswa kelas 1-A," bisikku sambil menatap buku catatanku. Di kehidupanku sebelumnya, aku melakukan tindakan yang satu ini dengan suka rela. Tapi kali ini All For One memaksaku... itu artinya ada sebuah perubahan di rute yang satu ini, bukan? Yah, aku memang tidak bisa melapor pada siapapun, tapi kalau rencana 'itu'... fufufu, kurasa bisa kupakai...

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang