What I Like

1.2K 67 23
                                    

WARNING! LEMON! BDSM (gaje)! MAYANG MAU DISUMBANGIN KE UJUNG KULON!

Lu kira gue sodaranya badak-_-? ~Ma

Lah? Terus yang minta ijin penghapusan sensor sapa, dong? ~Mi
~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Selamat datang, Dabi!" sapa (Name) sambil tersenyum manis saat Dabi memasuki rumah. "Nee, nee, kau mau makan malam dulu? Mau mandi dulu? Atau mau... mencoba pistol baruku ini?"

Dabi hanya menatap sinis gadis yang tengah memerkan pistolnya dengan sangat bangga, "Dari mana kau mendapatkan benda itu, Sialan?"

"Hmm? Aku memang memiliki benda ini dari awal, kok!" sang gadis menjawab dengan senang. "Waktu kemarin Toga-chan dan Twice datang mengunjungiku, mereka bilang kita sangat cocok dan aku harus menembakmu! Kupikir kau akan lebih suka dibakar, tapi karena mereka bersikeras... ya jadi aku membersihkan benda tua ini! Lihat, bukankah ini cantik~?!"

"Kurasa maksud Toga dan Twice bukan itu, deh..." Dabi kemudian mendesah pelan karena udah gak tahu mesti ngurusin (Name) gimana lagi. "Lagipula, apakah kau pernah berpikir bahwa aku bisa mati kalau kena tembak?!"

"Ya! Kadang-kadang hal itu memasuki pikiranku!" aku gadis itu sambil tersenyum lebar. "... tapi saat pikiran bahwa mungkin kau akan menyukai keadaan hidup dan mati itu... aku jadi melupakan semuanya. Aku ingin melihat wajahmu saat aku menembakmu, Dabi—ah!"

"Jangan menembakku atau melakukan apapun yang akan membunuhku," ucap Dabi sambil merebut pistol (Name) dan mengangkatnya tinggi-tinggi, membuat sang gadis mesti loncat-loncat untuk mengambilnya. "... lagipula daripada memikirkan soal menembak orang, kau cari hal lain untuk dilakukan, dong!"

"Yah? Aku mau melakukan apa, memangnya?" tanya (Name) sambil tertawa. "Padahal aku negatif Covid, tapi Shigaraki malah menyuruhku karantina mandiri dan melarangku keluar! Menyebalkan sekali, yah!?"

"... walau kau bilang begitu," gumam Dabi sambil mengikuti sang gadis masuk ke dalam rumah tersebut. "Kau kelihatan senang sekali di sini."

"Ya, aku memang senang!" ucap (Name) tanpa melepaskan senyumnya. "Karena selama aku ada di sini, aku jadi bisa lebih sering bertemu denganmu!"

"Huh...?" gumam Dabi. "... aku tidak tahu itu adalah hal yang bisa dianggap 'menyenangkan'..."

"Ahaha, entahlah! Tiap kali melihatmu saja, itu sudah cukup bagiku!" (Name) tersenyum makin lebar. "Aku sudah sangat senang karenanya..."

Dabi melirik sedikit gadis yang sedang tersenyum sambil menyiapkan makan malam itu, kemudian mendengus pelan dan menatap pistol sang gadis, ... dasar konyol...

***

"... oi, (Name)! Jangan dipegang-pegang terus pistolnya!" ucap Dabi kesal padaku, aku pun hanya menimpali sambil tertawa kecil. "Dasar... kenapa setiap kali aku datang kemari airnya harus selalu dingin, sih...?"

"Kalau soal itu, kau mungkin bisa tanyakan pada Shigaraki!" ucapku sambil tersenyum lebar, Dabi pun hanya mendengus karena tahu Shigaraki pasti gak akan mau mendengarkannya. Lelaki itu kemudian mengeringkan rambutnya yang basah pakai handuk dengan kasar.

"Kau tahu betul bagaimana Shigaraki itu. Dia memang selalu memikirkan segala sesuatu dengan matang, itulah sebabnya kau dan aku ada di sini sekarang," gumam Dabi masih sambil berdiri depan kamar mandi hanya dengan memakai boxer-nya saja. "... kau ini kan, rencana cadangan dari rencana cadangannya rencana cadangan dari rencana cadangannya Shigaraki."

"Ya, ya, dia memang sangat visioner!" aku lagi-lagi tertawa. "Itulah yang kusukai darinya~!"

Dabi diam saja dan melemparkan tatapan sinis padaku, kemudian mendengus dan mengalihkan pandangan, "... itulah sebabnya sekarang aku ngegabut di sini."

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang