Competition

1K 87 1
                                    

"Oi, Bom Waktu!" seru (Name) pada lelaki yang sedang sibuk pada stik game-nya. "Ada yang mau aku katakan, nih!"

"Ya katakan saja, Bom Berjalan!" balas Bakugou pada gadis di sebelahnya. "Lagipula gak perlu enggas, gue duduk di sebelah lo, sialan!"

"Siapa yang enggas sekarang, hah!?" seru sang gadis balik. "Tch... sebenarnya aku cuman mau mengabari kalau hari ini cowok yang kusukai menembakku!"

Bakugou diam sejenak dengan perkataan gadis itu, kemudian mendengus dan coba bersikap acuh tak acuh, "Haah!? Lalu apa hubungannya denganku!?"

"Y-Ya, maksudku, walau aku menyukainya, aku sempat ragu juga waktu mau terima! Dan mendadak dia menyebut-nyebut namamu... dan bilang kau sudah punya pacar. Apa itu benar!? Kenapa kau gak bilang padaku, hah!?"

Sekali lagi Bakugou terdiam, lelaki itu kemudian mem-pause game yang sedang mereka mainkan dan meletakan stik game-nya. "Tch! Memang kau siapaku?!" ucap Bakugou kasar. "Kenapa juga aku harus memberitahumu!?"

"Bukannya aku peduli soal itu! T-Tapi... kau cuman gak pernah bilang soal cewek yang kusukai dan aku... penasaran dia cewek macam apa."

"... bagaimanapun dia, itu bukan urusanmu. Kau sendiri juga sama, kan?! Kenapa kau gak bilang apa-apa soal cowok yang kau sukai tadi, hah!? Siapa dia!?"

"Jangan mengalihkan pembicaraan! Aku duluan yang tanya!!"

"Karena kita sama-sama menyembunyikan siapa orang yang kita suka, maka itu mestinya adil kan, sekarang!? Sudahlah! Kau gak perlu membahasnya lagi..."

(Name) terdiam sejenak, kemudian menunduk sedikit. "Y-Ya, kau benar..." gumam sang gadis. "... oh iya... semoga... hubungan kalian bertahan lama dan kalian bahagia..."

Bakugou ikutan terdiam, kemudian menoleh pada sang gadis, "Apa-apaan!? Kau menyindirku!?"

... dasar... gak peka, gumam (Name) dalam hati sambil menahan kesal, dia lalu mendengus dan menyeringai. "Ya! Aku penasaran cewek macam apa yang akan tahan dengan cowok yang tipenya sepertimu! Aku pengen tahu berapa lama kalian akan bertahan!! Ahaah!"

"APA KAU BILANG!? BAIKLAH, KITA LIHAT SAJA SIAPA YANG PUTUS DULUAN NANTINYA!"

"Boleh saja! Tapi jangan menangis karena diputusin plus dikalahkan, yah?!"

... tch... Bakugou kembali meraih stik game-nya dan memencet play lagi. ... dasar gak peka...

***

"Jadi... apa yang mau kau lakukan sekarang?" tanya Akira selaku pacar—orang yang pernah menembak—ku itu. "Atau kau mau langsung pulang?"

"Kenapa bertanya padaku!? Bukannya kau yang mengajak jalan, hah!?" ucapku kesal. "Tch, kalau saja hari ini Katsuki tidak jalan sama pacarnya, kami mungkin sudah akan main game bareng..."

"Maafkan aku karena aku tidak jago main game," gumam Akira. "Tapi karena kau sudah mau menerimaku, aku janji kau akan mengalami masa-masa terindah dalam hidupmu selama kau bersamaku! Aku tidak akan mengecewakanmu sebagai pacarku, (Name)!"

"Oi, siapa yang memperbolehkanmu memanggilku (Name), huh?" gumamku sinis. "... panggil aku (Surname), jangan mengetes kesabaranku dengan coba-coba bersikap akrab denganku, dasar karakter tidak berguna!"

"Berisik kau, Extra!! Gak usah sok peduli padaku!" sebuah seruan yang amat familier memasuki telingaku, membuatku mengalihkan pandangan dari Akira sejenak. "... aku memang setuju makan siang denganmu, tapi bukan berarti kau bisa sok akrab denganku di tempat umum, Extra Sialan!"

"Ya ampun, Katsuki! Jangan kaku begitu!!" ucap pacar dari Bakugou sambil melingkarkan lengannya di sekitar lengan Bakugou dan memeluk lengan lelaki itu. "Ayolaaah, aku ini kan, pacarmu!!"

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang