Something Wrong

1K 58 8
                                    

Mbaknya yang request —> RatuKanzaG <—
Tidak sesuai request, malah bikin cerita sendiri pake IMAGINATION jadinya :v ~Mi

Cuman Mikkun yg bikin pake imajinasi, yg lain bikinnya pake laptop-_- ~P

Makasih lho yah, motivasi(sindiran)nya :) ~Mi
~~~~~~~~~~~~~~~~

"Selamat pagi, Iida-san!" sapaku saat melihat sosok Iida meluncur keluar dari dalam kamar asramanya. "Eh? Ada apa denganmu? Kenapa buru-buru?"

"I-Iya, (Surname)-san! Aku duluan sekarang, yah!" ucap Iida sambil langsung melesat dengan kekuatan bulan. "Sampai jumpa di sekolah!"

"S-Sampai jumpa..." ucapku sambil melambai pelan pada lelaki itu. "... 'iya'? Apa maksudnya itu? Aku tanya kenapa, dia malah jawab iya."

"Iida-san keknya lagi ada masalah hidup deh, ya udahlah ayo langsung berangkat aja!" ajak Hagakure yang juga baru keluar dari kamarnya. "Tapi Iida-san memang jadi aneh, yah..."

"... ya... aku berharap dia akan baik-baik saja..." ucapku sambil mengulas senyum tipi. Walau begitu, bagaimana Iida menjauhiku selama ini... rasanya seperti ada yang salah, dan hal itu terus saja mengganjal. ... entah kenapa saat dia mengabaikanku begini, rasanya jadi agak sakit di dalam sini...

***

"Bagus, (Surname)!" puji All Might. "Getaran yang kau keluarkan sudah snagat berasa! Kau bahkan menghancurkan tanah itu hingga terbelah! Penguasa elemen tanah dari film Avatar live action memang hebat!"

"Mo komen takut dosa. Makasih banyak, All Might-sensei!" balasku sambil bergantian dengan siswa lain dan begitu saja meninggalkan tanah yang sudah aku retakan dengan Quirk [Earthquake]. Setelah selesai, aku langsung saja menghampiri Iida yang daritadi mojok dan nampak mengalihkan pandangan dari area pengetes kemampuan Quirk kelas 1-A saat tadi aku menggunakan Quirk-ku. "Hei, Iida, a—"

'"SENSEI!! SAYA BOLEH GAK, PENGETESAN QUIRK-NYA DIULANG!?" seru Iida enggas sambil berbalik dan menatap All Might.

"Ah, tapi..." ucap All Might. "Kamu udah selesai dan nilaimu udah sempurna, jadi—"

"Gak apa-apa! Tolong biarkan saya melakukannya seklai lagi, Sensei!"

"... ya udahlah, silahkan ngantri lagi." All Might mah oke-oke aja mau muridnya request penjajahan SMA Suzuran sekalipun.

"Baik!" Iida langsung saja berbalik dan berjalan untuk baris lagi, tapi aku langsung saja menahan tangan lelaki itu.

"Tunggu, Iida! Kalau ada yang salah denganku, katakan, dong!" ucapku pada lelaki itu. "Memangnya ada apa? Kenapa kau malah menjauhiku!?"

Iida tidak merespon selama beberapa saat. "Tidak..." gumam lelaki itu akhirnya tapi bahkan tanpa menatapku. "... aku tidak melakukan itu. Aku cuman ingin fokus pada pembelajaran ini."

"Aku paham, aku paham! Tapi dari kemarin—"

"Maaf, aku sudah haru ke sana sekarang," potong Iida sambil jalan ke tempat All Might dan menarik tangannya dariku dengan agak kuat. "... sampai nanti."

Aku hanya diam saja melihat tingkah laku Iida yang entah apa yang salah itu. Perlahan aku pun menunduk dalam-dalam, Kalau ada salah ya bilang dong, padaku! Dijauhi dan diabaikan itu benar-benar gak enak tahu, Iida!

Mendadak sebuah retakan di tanah pun muncul tepat di bawah kaki Iida, kaki dari Iida yang kagetan untungnya gak latah pun jatoh ke dalam lubang tersebut. "Aduh," gumam Iida pelan sambil menoleh padaku. "Apa yang kau lakukan, (Surname)-san...!?"

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang