Sweet +END+

1.3K 82 21
                                    

Mbaknya yang request —> Yagiicha <—
Mau udahan, tapi kasian request-nya sendiri. Nanti kesepian :') ~Ma

Alesan. Mayang hanya mogok ide Dear Fujo aja-_- ~P

Pdahal Aira dapet bagian bkin terbanyak, lho :'D ~A
~~~~~~~~~~~~~

"Oi! Lain kali jalan pakai mata, dong!" ucapku kesal saat sesosok lelaki yang lagi megangin hapenya menabrakku yang lagi bawa box yang bejibun. "Aah!! Jadi berantakan semua, bisa-bisa aku dimarahin ini! Kau juga! Bantu bawa barang ini, dong! Tanggungjawab!"

"Ya... maafkan aku," ucap lelaki itu sambil mengulurkan tangan padaku. "Tapi kau baik-baik saja?"

"Bagaimana mungkin aku baik saja!?" ucapku kesal, aku pun menerima uluran tangan lelaki itu dan bangkit. "Tch, nambahin pekerjaan aja! Namamu... ukh, Todoroki, kan!? Aku gak peduli kau siswa pinter atau apa, bantu aku sekarang!"

Lelaki di depanku itu nampaknya ingin mengatakan sesuatu, tapi sebelum dia bisa bilang apa-apa, secara mendadak sesosok setan lewat di dekat kami. "Ngapain pegang-pegang tangan!? Ngalangin jalan aja lu bedua!" Bakugou dengan non-akhlaknya langsung saja menendang tangan Todoroki yang masih menggenggam tanganku. "Oi, (Name)! Ini barang cepetan bawa ke gudang!"

"Jangan cuman nyuruh-nyuruh, kau juga angkat ini makanya!" ucapku kesal selagi Todoroki memunguti box-box yang jatuh itu, Bakugu pun menggeram dan bergumam gajelas.

"Kau yang minya, yah!" ucap lelaki itu kasar, secara mendadak dia pun mengangkat tubuhku dan menggendongku di depan dengan gaya bridal style, membuatku kaget dan membeku di tempat dengan keadaan mangap dan bengong. "Ayo cepatan bawa tuh box, babu! (Name)-nya biar gue yang bawa!"

"O-Oi, Bakatsuki!! Maksudnya bukan aku yang dibawa, tapi box-nya!!" protesku pada Bakugou, tapi lelaki itu mengabaikanku dan langsung saja melesat menuju gudang sementara Todoroki cuman bisa menatap aja. "OI, BAKATSUKII!! Aku serius! Turunkan aku sekarang!"

"Abcot!" bentak Bakugou sambil mengalihkan wajahnya yang mendadak merah dariku. "Jangan gerak-gerak, lu berat!"

"Ma-Masalahnya!!" ucapku kesal, walau begitu wajahku juga ikutan memerah akibat tindakan Bakugou. "Bikin jantungan, tau gak, sih?! Lain kali... bilang dulu, dong..."

"Tch..." geram Bakugou masih sambil mengalihkan pandangannya dariku yang sekarang diam ke-mute sama host-nya. "... bodoh... lain... in... dong..."

"Hm?"

"LAIN KALI KALO GUE ANGKAT PASTI BAKAL GUE LEMPARIN LU LEWAT JENDELA! JADI DIEM DONG, LU!!"

***

"(Surname)-san," panggil Todoroki. "Ini kotaknya bagaimana?"

"Taro sono aja, gih!" ucapku sambil asal menunjuk ujung lab IPA itu. "... makasih."

"Hm?" ucap Todoroki habis dia jongkok, dengan muka agak kaget dia menatapku. "... apa?"

"MAKASIH, SETAN!!" seruku enggas. "Maunya diteriakin, hah!? Bener-bener ngeselin!"

"Enggak, aku cuman gak bisa mendengarnya kalau kau gak teriak... suaramu kayaknya emang lebih bagus dan jelas kalau teriak. Aku juga gak terbiasa dengan suaramu yang lembut."

"Kalau begitu, mulai sekarang siap-siap aja gue teriakin, lu! Itu maumu, hah!?"

"... aku gak bilang begitu," ucap lelaki setengah-setengah itu, sekilas aku melihat sebuah senyum kecil muncul di wajah lelaki itu, tapi detik selanjutnya senyum itu sudah tiada. "Aku juga menyukai suaramu yang dilembutkan sedikit, kedengarannya manis dan cocok sekali denganmu."

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang