Already Lose

1.3K 79 1
                                    

Bab sebelumnya lemon, tapi di bab ini sama, tapi versi sucinya. Gk ada adegan itu-ituannya, buat kalian para anak suci ~P

MAAF BANGET TELAT SEHARI! KEMARIN BEGADANG BUAT DONLOT, MAAP BANGET POKOKNYA! HARI INI MIKKUN SAMA MAYANG UPDET DEAR FUJO 2, DEH. JANJI! ~MIKKUN

Jan nge-gas, elah-_- ~Ma
~~~~~~~~~~~~~~

"... besok waktu ujian..." gumam Kirishima pelan sambil menatap kertas soal dari ujian sebelumnya. "Kalau cuman quiz sih, bukan masalah... tapi ini ujian semester lho, bisa-bisa aku mati karena panik..."

"Hoi," panggil (Name), membuat lelaki itu menoleh. "Makanya lain kali jadi orang jangan bodoh..."

"Gak membantu sama sekali, elah!!" seru Kirishima, dia kemudian mendesah. "Hei, (Namee), jadilah seorang lelaki sejati dan bantu temanmu ini!"

"Sejak kapan gue jadi cowok, oi-_-" gumam gadis itu, dia kemudian menatap kertas soalnya sendiri. "... tapi walaupun kau minta bantuan, nilaiku sendiri gak sempurna... ini menyebalkan."

Kirishima menatap (Name) datar, "Bukan temen udah kubuang ke comberan kali, yah? Iya, iya, gak sempurna cuman 99 doang, kan!? Woy! Nilai segitu bersyukur, dong! Liat nih, nilaiku yang apa-apaan ini!!"

(Name) mendengus geli mendengar perkataan Kirishima, "Mau bagaimana lagi? Perlu kubantu belajar? Atau mau contekan?"

"O-Oi, aku gak bilang apa-apa soal contekan, lho!" Kirishima protes sambil tengok kanan-kiri takut ada yang nguping. "... tapi kau serius mau membantuku belajar!? Wah, sudah kuduga kau memang sangat jantan, terimakasih, yah!"

Gadis itu hanya tersenyum kecil, dan tanpa Kirishima sadari mengandung sedikit makna sinis. "Ya sudah," ucap (Name) sambil berdiri. "Aku mau ke kantin, nanti saat pulang sekolah tunggu aku selesai kegiatan klub."

"Oh iya, kau punya kegiatan klub. Kapan selesainya?"

"Akan kuusahan jam empat kurang sudah selesai. Sampai nanti, Kiri..."

"... bye..." Kirishima berucap sambil menatap kepergian (Name) ke kantin. "Oh iya, lupa! Karena mikirin pelajaran aku jadi lupa ini udah jam makan siang! Teman-teman, ayo makan!!"

***

"... ah, Kiri," panggilku saat aku melihat sosok itu. "Aku kelamaan, huh? Kau sampai nyamperin ke lapangan gini..."

"Enggak kok, tenang saja!" jawab Kirishima sambil tersenyum lebar. "Aku hanya ingin melihatmu dan juga yang lainnya main volley saja!"

Aku tersenyum tipis, kemudian menatap Kirishima sinis, "... mesum..."

"Apanya yang mesum, coba!?" protes Kirishima. "... oh iya, tadi saat kau sudah ke kantin, Bakugou menghampiriku dan dia juga menawari hal yang sama, lho! Waktu ujian akhir kemarin dia mengajariku dengan cukup baik, bagaimana kalau kalian berdua kerjasama saja?"

Aku menatap sinis Kirishima, kemudian mengalihkan pandangan, "... tch, si sialan itu rupanya mau mencuri start-ku, huh?"

"... uh? Apa yang kau bicarakan, (Name)?"

"Tidak, bukan masalah! Ya sudah, aku mau ganti baju dulu, tunggu saja di depan, nati kususul!" ucapku sambil tersenyum kecil. "... oh iya, dan soal tawaran Bakugou, ditolak saja. Yang ada kalau kami ngajar berdua, ruang belajarnya akan berubah menjadi hutan..."

"... eh? Oke?"

"Ya sudah, sampai nanti!" aku lalu pergi menuju ke ruang ganti putri. Iya, gak tahu sejak kapan di Yuuei ada klub-klub segala, tapi yang penting sih, aku masih bisa olahraga gerak-gerak.

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang