Promise

1.5K 104 2
                                    

by: Mayang

"... menyerahlah," geram gadis di hadapan Mirio itu dengan pelan. "Aku sama sekali gak mau menyakiti kalian, kau tahu..."

"... u-ukh," gumam Mirio pelan. "Ya, aku tahu! Makanya... aku akan menyelamatkanmu! Kumohon ikutlah dengan kami!"

Sang gadis diam saja. "... kau gak paham juga," dia akhirnya berucap sambil berbalik dan meninggalkan area pertempuran yang seolah beralih fungsi menjadi sebuah tempat pajangan patung-patung Hero. "... aku gak ingin diselamatkan. Jadi menjauhlah sebelum aku tanpa sengaja melukaimu!"

"Tidak akan!"

Gadis bernama asli (Name) (Surname) itu mengepalkan tangannya, "Keras kepala! Kau tahu aku gak disebut 'Medusa' tanpa alasan, kan!?"

"Aku... percaya kau gak berbuat jahat..." ucap Mirio. "Makanya, kau juga harus percaya padaku. Aku akan... menyelamatkanmu!!"

... bodoh, ucap sang gadis dalam hati. Sampai sekarang aku saja masih belum tahu cara menyelamatkan diriku sendiri...

"... bagaimana?" tanya gadis itu pelan, dia kemudian mengepalkan tangan 'Medusa'-nya yang sudah sekaku batu itu sendiri. "Bagaimana kau akan menyelamatkanku...? Aku sendiri bahkan gak tahu... cara menonaktifkan benda ini...!"

"Aku akan membantumu, aku berjanji..." ucap Mirio. "... ikutlah denganku, (Name)..."

***

"... sekolah?" ulangku pelan dengan agak malas, aku pun mengayun-ayunkan kakiku selagi duduk di depan 'kelapa sekolah' Nezu. "Di SMA Hero ini? Gak salah...?"

"Ya, tenang saja! Akulah yang akan membiayai semua keperluanmu selama sekolah!" Nezu berucap sambil mengangkat satu tangannya. "Dan Mirio akan memandumu selama di sini!"

"Benar sekali!" seru Mirio sambil tersenyum lebar dan mengacungkan jempolnya padaku. "Omong-omong, tanganmu sudah baikan...?"

"... ini pengaruh Quirk-ku, jadi bahkan Recovery Girl gak bisa menyembuhkannya," ucapku sambil menunduk menatap tangan yang seolah membatu juga. "Kecuali aku bisa mengatur Quirk milikku ini..."

"Oleh sebab itulah kau akan bersekolah di Yuuei!" lanjut Nezu sambil tersenyum. "Kau akan belajar bersama siswa lainnya cara mengendalikan Quirk-mu!"

"Haah? Bukankah itu terlalu lama?" ucapku sinis. "Lebih baik kau langsung ajarkan caranya sekarang juga, sebelum ada korban lagi..."

"(Name), kau ini bukan Villain, jangan berkata begitu!" Mirio menepukan bagian pinggir telapak tangannya ke kepalaku sambil tertawa pelan. "Memaksakan sesuatu itu gak baik, semunya membutuhkan proses. Tapi tenang saja, sesuai janjiku, aku akan menyelamatkanmu..."

Aku terdiam menatap Mirio... sejak kecil aku selalu jadi anak yang terkutuk begini, aku bahkan gak memiliki waktu untuk bercita-cita menjadi Hero sehebat All Might seperti anak lainnya.

"Nah! Ayo kuantarkan ke kelasmu! 1-B, kan!?" Mirio langsung berucap semangat. "Kami pamit dulu, Kepala Sekolah!"

Nezu hanya mengangguk sambil tersenyum, "Ya, hati-hati, Togata!"

"... ayo, (Name)!" mendadak lelaki itu menarik lenganku dan membuatku berdiri dari bangku tempatku duduk tadi. "Nanti perkenalkan dirimu yang ramah, yah! Tatapan tajammu itu dihilangkan, aku yakin kau akan dapat banyak teman!"

"... jangan memerintahku..."

... tapi sejak Mirio hadir, aku merasa seperti aku mulai memahami arti Hero sebenarnya.

***

Mirio—yang lagi magang—ikut bersama beberapa Hero untuk mengurus Villain level B yang katanya tinggal di tengah hutan. Tidak ada yang tahu kenapa dia tinggal di sana, tapi Hero-Hero yang dikirim tak pernah kembali dengan selamat.

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang