Reflection

1.5K 88 17
                                    

by: Parkie

Buat yang gak suka 'Dear Fujo', lompat aja baca ini

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Aku selalu bersamamu bahkan sebelum kau menyadari eksitensiku, dan aku akan selalu ada di sana untukmu. Walaupun aku hanya bisa menjadi bayanganmu saja."

"... kau tidak apa-apa?" tanyaku pelan sambil merentengkan tanganku dan tersenyum pada sosok Eri, sang gadis nampak sangat ketakutan dan langsung saja menerjang ke arahku dan melingkarkan lengannya di seputar tubuhku dengan gemetaran. "Tidak apa-apa, Chisaki tidak akan menyakitimu lagi. Aku janji."

"Tapi aku tidak," gumam Kai sama sekali tidak membantu. "Cepat, (Name)..."

Aku tersenyum tipis dan mengusap kepala Eri yang memiliki satu tanduk, "Tidak apa-apa, aku akan menggantikanmu. Kau beristirahatlah, tidak akan ada yang mengganggumu lagi... maafkan aku yah, Eri..."

"Jangan... pergi..." bisik Eri. "Dia akan... menyakitimu."

"Aku tahu," jawabku sambi tersenyum tipis. "Dan makanya dia membutuhkanmu untuk kukopi, kau tidak perlu lari lagi, selama aku di sini, aku janji kau tidak akan pernah disakiti..."

Setelah selesai, aku pun melepaskan Eri—yang langsung lari menjauh dari Kai—dan mengikuti Kai keluar kamar. "Kau paham, Eri?" ucap Kai sambil menatap tajam Eri. "Jangan egois, atau (Name) kesayanganmu ini yang akan jadi taruhannya. Jadilah anak baik dan diamlah di sini."

Setelah menutup pintu kamar Eri, lelaki itu langsung menggiringku menuju ruang pemotongan. "... hei, apa kau tahu, Chisaki?" ucapku pelan, membuat lelaki itu menoleh dengan malas ke arah wajahku yang sudah mengulas senyum. "Saat kau mengangkat tangan kanan, bayanganmu di cermin pasti akan mengangkat tangan kirinya, kan?"

"Huh? Lalu?"

"Walau serupa, tapi pantulan cermin tidak pernah sama," ucapku sambil tersenyum pada Kai. "Contohnya kita ini, lho..."

"... diamlah," gumam Kai kesal setelah jeda. Dia kemudian membuka pintu ruangan gelap dan menunjuk bangku tempat pemotongan akan berjalan. "Aku benci itu saat kau menyebut-nyebut soal gen kita dengan sikapmu yang seperti ini..."

Chisaki Kai dan Chisaki (Name) adalah dua sisi dari sebuah koin. Sementara Kai selalu saja di atas, (Name) selalu di bawahnya. Karena mengetahui hal itu, (Name) pun membuang nama Chisaki dan masuk ke Delapan Perintah Kematian sebagai tahanan sang kakak.

***

"Chisaki," saat (Name) memanggil nama keluarga itu, sang lelaki langsung mengepalkan tangannya. "Kenapa kau malah bengong di sini? Tomura sudah menunggumu."

"Jangan memanggilku Chisaki," ucap lelaki itu tajam. "... maksudku, panggil aku Overhaul."

Sang gadis hanya tersenyum tipis, Kai bahkan tidak tahu bagaimana gadis itu selalu bisa tersenyum setelah semua yang ia hadapi. "Baiklah," jawabnya tanpa melepaskan senyum itu. "Tomura sudah menunggumu."

(Name) kemudian meninggalkan ruangan Kai, dan lelaki itu pun menggemertakan giginya. Aku benci saat dia memanggilku dengan nama itu seolah dia gak mau terlibat denganku... Kai lalu menggaruk bagian pinggir dahinya dan berjalan dengan kesal menuju ke tempat Shigaraki. Bagaimana dia masih bisa tersenyum setelah semua yang terjadi...?

Kai diam sejenak.

Ya, sakit. Dunia ini memang sakit akan Hero dan lainnya. Tapi... bagaimana caraku untuk bisa menyembuhkan dan mengembalikanmu, (Name)...?

***

"... siapa gadis ini, Overhaul?" tanya Shigaraki serak. "Saat ini kita akan rapat mengenai kerja sama kita, kenapa malah melibatka gadis ini, sih?"

Something WrongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang